Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyebab Mimisan dan Hal yang Perlu Diwaspadai

Reporter

image-gnews
Mimisan.
Mimisan.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hampir semua orang mungkin pernah mengalami mimisan. Saat mengalami, Anda mungkin mengira mimisan disebabkan oleh panas berlebih. Nyatanya, mimisan bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari kondisi ringan hingga parah.

Spesialis penyakit dalam RA Adaninggar dalam Instagramnya menjelaskan hal yang perlu diketahui tentang mimisan dan cara mengatasinya. Mimisan adalah pendarahan dari bagian dalam hidung. Mimisan bisa terjadi pada semua usia, dari anak-anak hingga dewasa. Mimisan, dalam istilah medisnya adalah keadaan terjadinya pendarahan yang keluar melalui hidung.

Ketika mengalami mimisan, Anda mungkin berpikir itu menakutkan dan berbahaya. Tetapi, biasanya mimisan adalah gangguan kesehatan yang tergolong kecil. Yang mesti diingat, mimisan bukanlah suatu diagnosis penyakit melainkan gejala yang menandakan adanya kelainan tertentu.

Penyebab Mimisan antara lain:
-Trauma/cedera pada hidung
-Udara kering
-Pilek atau alergi
-Kebiasaan korek hidung
-Hipertensi
-Kelainan faktor pembekuan darah
-Tumor hidung

Tak perlu panik bila mengalami mimisan karena bukan masalah yang serius. Ini yang harus dilakukan apabila mengalami mimisan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

-Minta pasien duduk tegak dengan posisi kepala sedikit menunduk ke bawah.
-Condongkan tubuh ke depan sehingga darah tidak mengalir ke tenggorokan.
-Tekan hidung dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk selama kurang lebih 10-15 menit untuk menghentikan pendarahan.

Kasus mimisan perlu segera diperiksakan ke dokter bila mengalami hal seperti:
-Berhubungan dengan cedera kepala.
-Berlangsung lama, lebih dari 20 menit.
-Disertai nyeri kepala hebat.
-Darah yang keluar sangat banyak.
-Tanda-tanda pucat, lemas, jantung berdebar, atau sesak napas.

Baca juga: Atasi Mimisan dengan Cara Berikut

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Cara Menggunakan Parfum yang Benar

2 hari lalu

Ilustrasi wanita menyemprotkan parfum di pergelangan tangan. Freepik.com/Freepic.diller
5 Cara Menggunakan Parfum yang Benar

Menggunakan parfum dengan benar dapat membuat aroma bertahan lebih lama dan lebih merata.


Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

7 hari lalu

Ilustrasi anak alergi. communitytable.parade.com
Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

Kenali empat gejala khas rinitis alergi yang terlihat pada anak, yakni bersin berulang, hidung gatal, hidung meler, dan hidung tersumbat.


Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

8 hari lalu

ilustrasi memar (pixabay.com)
Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

Bedakan memar biasa dengan hematoma, yang biasanya lebih serius karena melibatkan lebih banyak darah dan pulih lebih lama.


Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

9 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.


Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

11 hari lalu

Kolam terapi ikan di Setu Babakan, Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, dibuka gratis untuk masyarakat mulai Selasa (25/8/2020).(ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan)
Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.


Hindari Pendarahan, Ini yang Perlu Diperhatikan Pasien Hemofilia

15 hari lalu

Hidup Normal dengan Hemofilia
Hindari Pendarahan, Ini yang Perlu Diperhatikan Pasien Hemofilia

Hemofilia terjadi karena adanya gangguan dalam pembekuan darah. Penderita dapat mengalami pendarahan meski tidak terjadi trauma.


Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

23 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@raditya_dika
Mengenal Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diidap Mendiang Babe Cabita

Anemia aplastik merupakan penyakit langka yang terjadi ketika sumsum tulang tidak dapat memproduksi sel darah dan trombosit yang cukup.


Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

32 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

36 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?


Akira Toriyama Pencipta Dragon Ball Meninggal karena Subdural Hematoma Akut, Penyakit Apa Itu?

53 hari lalu

Akira Toriyama. EPA-EFE/JIJI PRESS JAPAN
Akira Toriyama Pencipta Dragon Ball Meninggal karena Subdural Hematoma Akut, Penyakit Apa Itu?

Subdural Hematoma akut telah mengambil nyawa seorang legenda dalam dunia manga pada anime, Akira Toriyama.