Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Alasan Mengapa Mie Instan Tidak Baik untuk Kesehatan

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
mie instant. TEMPO/Aditia Noviansyah
mie instant. TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mie instan adalah jenis mie yang sudah melalui proses pemasakan terlebih dahulu yang kemudian dijual dalam kemasan. Namun makanan ini dianggap berbahaya karena mengandung beberapa zat yang kurang menyehatkan.

Mie instan umumnya terbuat dari tepung, garam, dan minyak kelapa sawit. Sebagian besar jenis mie instan cenderung rendah kalori, serat, dan protein, dan mengandung tinggi lemak, karbohidrat, natrium, dan mikronutrien tertentu.

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa terlalu sering mengonsumsi mie instan berkaitan dengan buruknya kualitas makanan yang dikonsumsi. Dilansir dari Parkway East, terlalu sering makan mie instan bisa menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan karena kandungan gizinya sedikit.

Berikut kandungan gizi rata-rata mie instan dalam 1 porsi (43 gram):

- Kalori: 385 kkal
- Karbohidrat: 55,7 gram
- Total lemak: 14,5 gram
- Lemak jenuh: 6,5 gram
- Protein: 7,9 gram
- Serat: 2 gram
- Natrium: 986 mg
- Tiamin: 0,6 mg
- Niasin: 4,6 mg
- Riboflavin: 0,4 mg

Melansir dari Healthline, berikut ini beberapa alasan mengapa mie instan tidak baik untuk kesehatan:

1. Tinggi Natrium

Mie instan bisa mengandung natrium antara ratusan hingga ribuan miligram per 100 gram porsinya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asupan natrium yang tinggi memiliki efek negatif pada orang-orang tertentu yang dianggap sensitif terhadap garam.

Tinggi natrium dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Kandungan ini sangat berisiko bagi seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan tekanan darah tinggi. Selain itu, tinggi natrium juga dikaitkan dengan beberapa risiko penyakit seperti risiko kanker perut, penyakit jantung, dan stroke.

2. Mengandung MSG

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kebanyakan mie instan mengandung bahan tambahan yang dikenal sebagai monosodium glutamat (MSG). Kandungan ini digunakan untuk meningkatkan rasa pada makanan olahan.

Meski MSG dinyatakan aman dikonsumsi, beberapa penelitian menyebutkan mengonsumsi MSG dapat menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan, seperti penambahan berat badan, tekanan darah tinggi, sakit kepala, dan mual.

3. Rendah serat dan protein

Makan mie instan yang rendah serat dan protein dapat berpotensi meningkatkan berat badan. Satu porsi mie instan kemungkinan besar tidak akan mengurangi rasa lapar atau kenyang. Padahal protein telah terbukti meningkatkan perasaan kenyang dan mengurangi rasa lapar, menjadikannya zat yang berguna dalam menjaga berat badan.

4. Menurunkan kualitas pola makan

Beberapa penelitian telah menemukan bahwa mengonsumsi mie instan secara teratur dapat dikaitkan dengan kualitas pola makan yang buruk secara keseluruhan. Hal ini karena mie instan tidak mengandung beberapa zat seperti protein, kalsium, vitamin C, fosfor, zat besi, niasin, dan vitamin A.

WINDA OKTAVIA

Baca juga: Mi Instan Boleh untuk Anak tapi Ada Syaratnya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lakukan 2 Hal Ini jika Ingin Tingkatkan Massa Otot

4 jam lalu

Moustafa Ismail berlatih dengan mengangkat beban, untuk menjaga bentuk otot bisep dan trisepnya di World Gym,  Milford, Massachusetts, pada 16 November 2012. AP/Stephan Savoia
Lakukan 2 Hal Ini jika Ingin Tingkatkan Massa Otot

Massa otot dapat diperbaiki jika rutin berolahraga dan menjaga pola makan yang sehat.


5 Makanan Bernutrisi untuk Kecerdasan Otak

5 jam lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
5 Makanan Bernutrisi untuk Kecerdasan Otak

Salah satu cara meningkatkan kecerdasaan otak adalah dengan asupan nutrisi. Berikut beberapa makanan bernutrisi yang baik untuk kecerdasan otak.


Langkah Promotif Preventif Diperkuat, DJS Kesehatan Terpantau Sehat

21 jam lalu

Langkah Promotif Preventif Diperkuat, DJS Kesehatan Terpantau Sehat

Upaya promotif preventif terus digalakkan BPJS Kesehatan selaku penyelenggara Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) demi mengendalikan angka penderita penyakit kronis.


Deretan Masalah Kesehatan akibat Minum Susu Berlebihan

3 hari lalu

Ilustrasi susu segar (Pixabay.com)
Deretan Masalah Kesehatan akibat Minum Susu Berlebihan

Meski bergizi, minum susu berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan.


Apa Itu Gangguan Makan ARFID?

4 hari lalu

Ilustrasi keluarga makan bersama di meja makan. Foto: Freepik.com
Apa Itu Gangguan Makan ARFID?

ARFID adalah suatu kondisi yang ditandai dengan pembatasan asupan makanan karena gangguan makan.


EEA Kembali Ingatkan Ancaman Serius BPA Bagi Kesehatan

4 hari lalu

EEA Kembali Ingatkan Ancaman Serius BPA Bagi Kesehatan

EEA mengeluarkan peringatan dalam laporan mereka, bahwa tingkat BPA yang ditemukan saat ini sudah 'jauh di atas batas aman' bagi kesehatan.


Mengapa Sering Mengeluh Dapat Membahayakan Kesehatan?

5 hari lalu

Ilustrasi pria di tempat kerja. lovebscott.com
Mengapa Sering Mengeluh Dapat Membahayakan Kesehatan?

Meskipun dapat menurunkan suasana hati dan kebahagiaan, mengeluh juga dapat berdampak besar pada fungsi otak dan tubuh.


Selangkah Lagi Indonesia Menuju Cakupan Kesehatan Semesta

6 hari lalu

Selangkah Lagi Indonesia Menuju Cakupan Kesehatan Semesta

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dikenal sebagai program jaminan kesehatan dengan jumlah kepesertaan terbesar di dunia.


Diet Tak Sekedar Mengatur Makanan, Apa yang Lebih Penting?

8 hari lalu

Ilustrasi pria diet. Shutterstock
Diet Tak Sekedar Mengatur Makanan, Apa yang Lebih Penting?

Orang biasa hanya memprioritaskan kesehatan fisik saat memutuskan untuk diet dan mengabaikan kesehatan mental dan emosional. Diet pun jadi tak sehat.


Yang Perlu Diketahui soal Perbedaan Probiotik dan Prebiotik

8 hari lalu

Ilustrasi usus. 123rf.com
Yang Perlu Diketahui soal Perbedaan Probiotik dan Prebiotik

Perbedaan utama antara probiotik dan prebiotik adalah bahwa prebiotik tidak mengandung mikroorganisme hidup seperti probiotik.