TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penelitian yang melacak lebih dari 100.000 orang dewasa dari 21 negara selama lebih dari 10 tahun menemukan orang yang kebanyakan duduk di siang hari berisiko mengalami kematian dini dan penyakit jantung. Kombinasi dari duduk lama dan tidak aktif secara fisik sangat berbahaya, hampir sama buruknya dengan merokok. Tetapi, risiko itu bisa diperkecil jika meningkatkan aktivitas fisik lain.
"Jika Anda bekerja dan harus duduk dalam waktu lama, berolahraga lebih banyak dapat membantu mengimbangi risikonya," kata peneliti studi Scott Lear, profesor di Universitas Simon Fraser di Vancouver, kanada, dilansir dari Webmd.
Studi menunjukkan duduk selama 8 jam atau lebih per hari dikaitkan dengan risiko 20 persen lebih tinggi terkena penyakit jantung atau kematian karena sebab apapun dibandingkan dengan yang duduk hanya setengah dari waktu tersebut. Berdiam lama juga 49 persen lebih mungkin mengalami gagal jantung.
Bahkan, duduk selama 6-8 jam setiap hari dikaitkan dengan risiko kematian dini 12 persen dan risiko penyakit jantung 13 persen lebih tinggi. Ini berlaku untuk orang yang tinggal di negara berpenghasilan tinggi, menengah, dan rendah.
Manfaat kesehatan dari aktif secara fisik juga jelas dalam penelitian ini. Orang yang paling banyak duduk dan paling tidak aktif memiliki risiko tertinggi (risiko hingga 50 persen lebih besar). Tetapi, untuk orang yang paling banyak duduk dan aktif, risikonya hanya 17 persen.
Terakhir, yang duduk paling sedikit dan paling aktif memiliki risiko kematian dini dan penyakit jantung paling rendah. Krumholz mengatakan hubungan antara duduk dan kematian dini dan penyakit jantung masuk akal, dan solusinya lebih banyak aktivitas fisik, memiliki sedikit kerugian dan banyak keuntungan.
"Ketika orang semakin beralih ke lebih banyak waktu di depan layar dan lebih sedikit aktivitas fisik, kita perlu mempertimbangkan efek apa yang mungkin terjadi pada kesehatan dan fungsi tubuh jangka panjang," katanya.
Baca juga: 5 Bahaya Duduk Terlalu Lama untuk Kesehatan