Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Penyakit yang Identik dengan Musim Pancaroba

Reporter

Ilustrasi anak sakit flu/pilek. Shutterstock.com
Ilustrasi anak sakit flu/pilek. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Musim pancaroba terjadi saat peralihan dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya. Perubahan udara dan suhu sedikit banyak berpengaruh pada tubuh karena otomatis akan berusaha keras menyesuaikan dengan temperatur sekitar. 

Saat itu pula imunitas atau daya tahan tubuh terhadap penyebab penyakit berkurang sehingga sering menyebabkan orang sakit. Selain itu, temperatur yang berubah-ubah adalah salah satu kondisi yang memacu virus dan bakteri untuk lebih cepat berkembang biak. Jadi, tidak heran lebih banyak orang terserang penyakit di musim pancaroba dibanding di musim yang temperaturnya relatif stabil. 

Musim pancaroba berkaitan erat dengan beberapa gangguan kesehatan seperti flu, batuk, pilek, demam, gangguan saluran napas, masuk angin, influenza, gangguan pencernaan, seperti diare dan tifus abdominalis. Kemunculan penyakit-penyakit tersebut menjadi tinggi pada awal perubahan musim atau pancaroba karena banyaknya kotoran yang menjadi vektor bagi bakteri dan virus penyebab penyakit, juga tak lepas dari pola konsumsi makanan. 

Penyakit tersebut dapat timbul karena adanya bakteri atau virus yang mencemari makanan atau minuman. Chlara Yunita Prabawati, dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), menjelaskan musim pancaroba adalah durasi transisi dari musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya. Karakteristik musim pancaroba adalah fenomena alam yang fluktuatif dan tidak menentu, seperti hujan deras yang tiba-tiba disertai angin kencang, bahkan fenomena hujan es. 

Dia mengatakan faktor lingkungan yang ekstrem seperti kelembaban udara yang sangat kering, cuaca dengan suhu tiba-tiba menurun, dan paparan perubahan temperatur di lingkungan meningkatkan risiko  terserang penyakit dan penurunan daya tahan tubuh pada individu. Berikut daftar penyakit yang menyerang di musim pancaroba.

Influenza
Penyakit ini dapat menyerang anak–anak hingga dewasa saat musim pancaroba. Jika terlanjur terkena influenza, upaya penyembuhan harus beristirahat dan minum air putih yang banyak agar flu cepat mereda. Jika tak kunjung sembuh, segera periksa ke dokter. Virus influenza dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi rutin setiap tahun. 

Demam berdarah dengue 
DBD patut diwaspadai setiap musim pancaroba. Lakukan pencegahan berkembang biaknya nyamuk penyebab DBD dengan kebiasaan baik 3M (mengubur barang bekas, menguras dan menutup tempat air). 

Tifus 
Tifoid atau yang dikenal penyakit tifus juga harus diwaspadai. Penyakit ini disebabkan bakteri yang tumbuh karena sanitasi yang buruk atau tempat yang kumuh. Selain menjaga kebersihan lingkungan, kita harus menjaga kebersihan diri dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan bersih serta mencuci tangan sebelum makan. 

ISPA 
Infeksi saluran pernapasan atas ini paling banyak ditemukan pada anak di bawah 5 tahun karena kelompok usia ini memiliki sistem kekebalan tubuh yang masih rentan terhadap berbagai penyakit. Proses terjadinya ISPA diawali dengan masuknya beberapa bakteri dari genus Streptokokus, Stafilokokus, Pneumokokus, Hemofillus, Bordetella, dan Korinebakterium dan virus dari golongan Mikrovirus (termasuk di dalamnya virus parainfluenza dan campak), Adenovirus, Corona, Pikornavirus, Herpesvirus, masuk ke dalam tubuh manusia melalui partikel udara.

Kuman ini akan melekat pada sel epitel hidung dengan mengikuti proses pernapasan dan masuk ke bronkus kemudian ke saluran pernapasan, yang mengakibatkan demam, batuk, pilek, sakit kepala, infeksi telinga, nadi cepat, dan tenggorokan memerah. Hal yang bisa dilakukan saat terserang ISPA adalah dengan meminta pertolongan tenaga kesehatan agar segera dilakukan pemeriksaan fisik, klinis, laboratorium, serta diberikan terapi farmakologis dan nonfarmakologis. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada beberapa cara untuk mencegah penyakit akibat musim pancaroba, antara lain: 

-Menjaga kebersihan makanan dan minuman, membersihkan tangan secara baik sesudah buang air besar atau menjelang makan. 

-Hati-hati mengonsumsi makanan, jangan jajan sembarangan. 

-Minum air yang bersih dan matang. 

-Menjaga kebersihan lingkungan, memberantas lalat, nyamuk, kecoa, dan semut. 

-Makan makanan yang bergizi dan seimbang, istirahat cukup, serta hidup yang teratur untuk meningkatkan daya tahan tubuh. 

-Bila terjadi keluhan serius, segera pergi ke dokter.

Baca juga: Tips Cegah Demam Berdarah di Musim Pancaroba dari Dokter

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Ini Risiko Mengonsumsi Hewan Ternak Pemakan Sampah

13 jam lalu

Sejumlah sapi mencari makan ditumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah, Kampung Ciangir, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu, 7 Agustus 2019. Mendekati Idul Adha 1440 H sejumlah pemilik sapi di kawasan tersebut Ikut menjual hewannya untuk kurban. ANTARA/Adeng Bustomi
Ini Risiko Mengonsumsi Hewan Ternak Pemakan Sampah

Menyembelih hewan ternak pemakan sampah untuk ibadah kurban sangat tidak disarankan karena berisiko.


Diabetes hingga Kanker Payudara, Berikut Sederet Penyakit Silent Killer

18 jam lalu

ilustrasi diabetes (pixabay.com)
Diabetes hingga Kanker Payudara, Berikut Sederet Penyakit Silent Killer

Silent killer adalah penyakit mematikan yang tidak memiliki gejala atau indikasi yang terlihat kentara. Apa saja penyakit tersebut?


Mengenal Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

1 hari lalu

Patients lie on beds in the emergency department of a hospital, amid the coronavirus disease (COVID-19) outbreak in Shanghai, China January 4, 2023.  Hospitals in Shanghai were overwhelmed by visitors on Wednesday (January 5) as international health experts predict at least one million deaths in China this year, but Beijing has reported five or fewer deaths a day since the policy u-turn. REUTERS/Staff
Mengenal Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

Disease X istilah yang digunakan WHO untuk merujuk pada penyakit baru belum teridentifikasi secara spesifik


Australia Berikan 500 Ribu Dosis Vaksin Penyakit LSD ke Indonesia

12 hari lalu

Ilustrasi sapi. ANTARA/Herka Yanis Pangaribowo
Australia Berikan 500 Ribu Dosis Vaksin Penyakit LSD ke Indonesia

Australia menyerahkan 500 ribu dosis vaksin penyakit lumpy skin disease (LSD) untuk Indonesia sebagai bagian dari kerja sama menangani penyakit LSD.


Bau Badan Bisa Jadi Tanda Awal 5 Penyakit Ini

17 hari lalu

Ilustrasi bau badan. shutterstock.com
Bau Badan Bisa Jadi Tanda Awal 5 Penyakit Ini

Ternyata bau badan bisa menjadi tanda awal penyakit karena penelitian menunjukkan penyakit tertentu memiliki jejak bau sendiri.


Jangan Remehkan Influenza pada Lansia

20 hari lalu

Ilustrasi lansia berkebun. shutterstock.com
Jangan Remehkan Influenza pada Lansia

Penyakit influenza sering dianggap enteng. Namun jangan sepelekan penyakit itu bila menjangkit orang lansia.


Malas Makan Sayur? Inilah 8 Dampak Kurang Makan Sayur Bagi Tubuh

21 hari lalu

Ilustrasi wanita makan sayuran. Freepik.com
Malas Makan Sayur? Inilah 8 Dampak Kurang Makan Sayur Bagi Tubuh

.Jika Anda kurang makan sayur, tubuh akan bereaksi buruk seperti 8 dampak berikut ini:


Talasemia Bisa Pengaruhi Psikososial Anak, Peran Keluarga Sangat Dibutuhkan

25 hari lalu

Anak penderita Thalasemia. TEMPO/Ken Arini Y.
Talasemia Bisa Pengaruhi Psikososial Anak, Peran Keluarga Sangat Dibutuhkan

Talasemia bisa mempengaruhi tumbuh kembang secara fisik maupun psikososial anak dalam berkegiatan sehari-hari. Ini sebabnya.


4 Penyakit yang Wajib Diwaspadai setelah Lebaran

33 hari lalu

ilustrasi hidangan lebaran (ayam) (Pixabay.com)
4 Penyakit yang Wajib Diwaspadai setelah Lebaran

Berbagai makanan khas Lebaran tentu akan menimbulkan penyakit apabila dikonsumsi secara berlebihan. Berikut adalah penyakit yang waib diwaspadai setelah Lebaran.


Ini Masalah Kesehatan yang Biasa Terjadi Ketika Mudik Lebaran

41 hari lalu

Kendaraan pemudik terjebak kemacetan di Jalur Selatan, Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis 20 April 2023. Volume kendaraan pemudik pada H-2 Lebaran dari arah Bandung dan Jakarta menuju Jawa Tengah terpantau padat. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Ini Masalah Kesehatan yang Biasa Terjadi Ketika Mudik Lebaran

Perjalanan mudik dapat meningkatkan risiko kesehatan, terutama jika mudik ke tempat yang jauh sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk sampai.