TEMPO.CO, Jakarta - Suara dihasilkan oleh getaran pita suara, yang merupakan dua pita jaringan otot terletak saling berhadapan di laring. Laring berada di antara pangkal lidah dan bagian atas trakea, jalan menuju paru-paru untuk pernapasan.
Sebagian besar pekerjaan yang menggunakan suara adalah penyanyi, guru, dokter, pengacara, tenaga penjualan, dan lainnya. Dikutip dari healthcleveandclinic, kehilangan suara muncul setelah pilek parah yang berkembang menjadi radang tenggorokan, disertai batuk parah dan suara serak.
Suara serak dapat tidak kunjung sembuh dan akhirnya merusak pita suara. Padahal, suara sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Suara dimanfaatkan oleh ibu untuk membantu mengembangkan otak bayi prematur. Anda juga pasti bersorak dan berbicara keras saat acara besar, namun hal ini dapat membuat suara tegang sampai memar pita suara.
Suara serak yang singkat setelah infeksi pernapasan atau setelah penggunaan suara yang lama atau keras tidak jarang terjadi. Dengan beberapa waktu istirahat, suara akan menyelesaikan masalah ini dalam waktu singkat.
Apabila suara serak tidak membaik, akan ada kekhawatiran, lalu dokter merujuk ke dokter THT (telinga, hidung, dan tenggorokan). Menurut situs The National Institute of Deafness and Other Communication Disorders, masalah suara dipengaruhi oleh peradangan gangguan pencernaan, penyalahgunaan vokal, gangguan pita suara, kanker laring, penyakit neurologis, dan trauma psikologis.
Kiat agar Suara Tetap Sehat
Masalah suara dapat diatasi dengan mengobati penyebab yang mendasarinya atau melalui berbagai perawatan perilaku dan pembedahan. Berikut kebiasaan sehat untuk menjaga suara:
1. Perbanyak minum air putih terutama saat berolahraga
3. Tidur siang
Secara vokal, istirahatkan suara sepanjang hari
4. Hindari atau batasi penggunaan obat-obatan yang mudah mengeringkan pita suara, termasuk obat flu dan alergi.
BALQIS PRIMASARI
