Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Masyarakat Indonesia Masih Kurang Makan Buah dan Sayur

Reporter

image-gnews
Ilustrasi anak makan buah dan sayur. Shutterstock
Ilustrasi anak makan buah dan sayur. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018,  95,5 persen orang Indonesia masih kurang makan buah dan sayur dengan porsi yang cukup.

"Dari hasil Riskesdas tahun 2018, bahkan dari tiga tahun sebelumnya, masalah kita adalah yang makan sayur dan buah masih relatif rendah, di bawah 10 persen," kata Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan, dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO.

Padahal, kurang mengonsumsi sayur dan buah membuat tubuh kurang serat sehingga menyebabkan peningkatan angka penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, stroke, penyakit jantung, dan obesitas.

"Ini (kurang makan sayur dan buah) menjadi salah satu penyebab dalam meningkatkan angka penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, stroke, jantung, dan menimbulkan obesitas juga karena kurang serat," ujar Imran.

Menurut Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor, Prof. Dr. Ir. Dodik Briawan, ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya angka konsumsi buah dan sayur di masyarakat.

"Dari berbagai survei yang dilakukan di berbagai negara, kalau masyarakat kita punya persepsi makan itu kenyang tanpa memperhatikan komposisi, seperti harus ada sayur dan buah, itu kadang-kadang lupa," papar Dodik.

Faktor lain adalah akses masyarakat terhadap ketersediaan buah di sekitar tempat tinggal. Selain itu, menyiapkan buah di meja makan dinilai tidak semudah menyiapkan lauk pauk karena harus segera dihabiskan setelah dikupas. Begitu juga dengan sayur yang sebaiknya segera dihabiskan setelah dimasak. Tak hanya itu, rasa dan tekstur buah yang beraneka ragam tak selalu bisa diterima oleh lidah setiap orang, terutama anak-anak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kalau rasanya asam atau teksturnya kasar, enggak mau makan. Itu permasalahannya mengapa tingkat konsumsinya rendah," imbuh Dodik.

Untuk itu, Dodik menyarankan setiap keluarga perlu meningkatkan kreativitas agar setiap anggota keluarga, terutama anak-anak, bisa lebih semangat makan buah. Misalnya, dengan membuat kreasi seperti salad hingga jus.

"Di Indonesia ini banyak sekali buah sehingga keluarga punya banyak pilihan. Perlu kreativitas, terutama ibu-ibu, agar buah bisa lebih diterima anak, terutama anak yang kurang suka asam dan tekstur yang banyak seratnya," imbuh Dodik.

Sementara itu, Imran mengatakan pemerintah juga terus melakukan upaya untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya makan sayur dan buah melalui program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Salah satu yang digalakkan dalam program tersebut adalah edukasi tentang gizi sehat dan seimbang, termasuk di antaranya makan sayur dan buah yang cukup serta mengurangi garam, gula, dan lemak.

"Kemudian ada Isi Piringku. Karbohidrat seperti nasi dan roti jangan penuh satu piring. Diameter piring maksimal 20 cm, nasinya kurang lebih 1/3 piring. Kemudian banyak buah dan sayur untuk memenuhi vitamin dan mineral, serat juga," tutur Imran.

Baca juga: Simak, Inilah Buah-buahan yang Mengandung Kadar Gula Tinggi

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Buah Paling Mahal di Dunia, Ada yang Mencapai Rp700 Jutaan

4 hari lalu

Berikut ini deretan buah paling mahal di dunia, didominasi oleh buah hasil budidaya petani di Jepang. Harganya mencapai Rp700 juta. Foto: Canva
10 Buah Paling Mahal di Dunia, Ada yang Mencapai Rp700 Jutaan

Berikut ini deretan buah paling mahal di dunia, didominasi oleh buah hasil budidaya petani di Jepang. Harganya mencapai Rp700 juta.


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

9 hari lalu

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?


Masyarakat Diimbau Skrining Penyakit Tidak Menular setelah Lebaran

10 hari lalu

Ilustrasi pemudik di stasiun Gambir. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Masyarakat Diimbau Skrining Penyakit Tidak Menular setelah Lebaran

Skrining penyakit tidak menular diperlukan untuk melakukan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko penyakit tidak menular setelah Lebaran.


Pentingnya Jaga Asupan Gula Anak di Libur Lebaran

11 hari lalu

Ilustrasi makanan manis (pixabay.com)
Pentingnya Jaga Asupan Gula Anak di Libur Lebaran

Dokter anak mengingatkan orang tua untuk mengawasi dan menjaga asupan gula anak saat libur Lebaran 2024.


Saran Pakar Tetap Makan Enak saat Lebaran tanpa Masalah Pencernaan

29 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Saran Pakar Tetap Makan Enak saat Lebaran tanpa Masalah Pencernaan

Berikut tips tetap bisa makan enak saat Lebaran tanpa menimbulkan rasa tak nyaman di pencernaan dari Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam FKUI RSCM.


Pilihan Camilan Sehat di Malam Hari Saat Bulan Puasa

38 hari lalu

Ilustrasi buah angggur. Foto: Pixabay.com/Nickype11
Pilihan Camilan Sehat di Malam Hari Saat Bulan Puasa

Dokter gizi sarankan makan camilan pada malam hari untuk memenuhi kebutuhan gizi dalam sehari di kala berpuasa. Ini pilihan camilannya.


Konsumen Tolak Cukai Minuman Berpemanis, Klaim Tak Sebabkan Penyakit Selama Konsumsi Wajar

39 hari lalu

Karyawan melintas di depan lemari pendingin minuman kemasan di salah satu gerai Alfamart di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis 20 Februari 2020. DPR menyetujui usul Menteri Keuangan untuk mengenakan cukai terhadap produk plastik yang meliputi kantong plastik hingga minuman berpemanis dalam kemasan plastik atau kemasan kecil (sachet) siap dikonsumsi. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Konsumen Tolak Cukai Minuman Berpemanis, Klaim Tak Sebabkan Penyakit Selama Konsumsi Wajar

Beberapa konsumen menolak cukai minuman berpemanis. Disebut tak melulu menyebab penyakit diabetes.


10 Buah untuk Mengembalikan Cairan Tubuh yang Hilang saat Berpuasa

43 hari lalu

Ilustrasi buah-buahan/ toko buah. REUTERS/Lucas Jackson
10 Buah untuk Mengembalikan Cairan Tubuh yang Hilang saat Berpuasa

Berpuasa seharian membuat cairan tubuh berkurang drastis. Berikut adalah 10 buah untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang.


Cegah Penyakit Tidak Menular dengan Rajin Cek Informasi Gizi Makanan

52 hari lalu

Ilustrasi makanan kemasan. Shutterstock
Cegah Penyakit Tidak Menular dengan Rajin Cek Informasi Gizi Makanan

BPOM menjelaskan pentingnya menerapkan prinsip gizi seimbang dalam kehidupan sehari-hari agar terhindar dari penyakit tidak menular.


Musim Durian Dianggap Bisa Meningkatkan Potensi Pariwisata

59 hari lalu

ilustrasi panen durian (pixabay.com)
Musim Durian Dianggap Bisa Meningkatkan Potensi Pariwisata

Festival durian sebagai upaya untuk memperkenalkan makanan lokal lainnya