Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Varian Baru Covid-19 Bermunculan namun Kekuatan Melemah, Ini Sebabnya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi virus Corona (Covid-19) varian MU. Shutterstock
Ilustrasi virus Corona (Covid-19) varian MU. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, JakartaVarian baru COVID-19 memang semakin beragam. Namun, Guru Besar Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Amin Soebandrio, mengatakan mutasi telah menyebabkan varian-varian baru COVID-19 semakin melemah.

“Mutasi itu sebetulnya justru membuat virus tampak lemah. Hanya 4 sampai 5 persen dari mutasi yang dapat membuat virus lebih fit atau bisa menyesuaikan diri,” kata Amin.

Ia menuturkan apabila mutasi virus dapat terjadi secara acak. Dalam proses itu, virus akan bereplikasi memperbanyak diri saat menemukan host baru untuk ditularkan, namun ada kemungkinan bila terjadi kesalahan penyalinan terhadap materi genetiknya. Akibatnya, hanya 4-5 persen virus hasil mutasi yang dapat menyesuaikan diri terhadap tekanan lingkungan di sekitarnya, baik karena obat ataupun antibodi.

Peluang tersebut yang kemudian harus dihadapi oleh Indonesia sebab semakin banyak orang yang terinfeksi maka kemungkinan bermutasi dan melahirkan varian-varian baru yang cukup mengkhawatirkan akan terus terbuka lebar.

“Dalam rentang waktu tertentu ini, justru akan semakin menurun, baik itu  kemampuan menularnya maupun virulensinya,” jelasnya.

Menurut Amin, kondisi tersebut tidak bisa disepelekan karena menyebabkan risiko penularan dapat terjadi pada pihak mana pun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Saya sampaikan 45 persen dari mutasi itu justru menyebabkan virusnya mati. Sekitar 30 persen menyebabkan virusnya tambah lemah dan sekitar 25 persen mutasi itu tidak menyebabkan perubahan apa-apa. Tapi, hanya 4 sampai 5 persen yang menyebabkan virus itu survive,” paparnya.

Vaksinasi
Amin menekankan jika vaksin yang telah didapat oleh masyarakat berapa pun dosisnya dapat sangat bermanfaat dan membentuk kekebalan imunitas di dalam masyarakat. Vaksinasi memberikan proteksi dari virus yang terus bermutasi dan terus berubah-ubah.

Beberapa perusahaan vaksin besar juga sedang berupaya untuk bisa menyesuaikan vaksin buatannya terhadap varian-varian baru. Ia berharap cakupan vaksinasi dapat terus ditingkatkan tanpa harus ada ketimpangan pada setiap kelompok dalam masyarakat.

“Berbicara tentang mutasi selama kita bisa mencegah virus itu menemukan host baru (melalui vaksinasi), maka itu akan memperkecil kemungkinan virus itu bermutasi. Itu yang harus kita lakukan,” ucapnya.

Baca juga: Waspadai Varian Baru Covid-19 yang Terus Bermunculan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.


Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

5 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.


Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

5 hari lalu

Seorang petugas mengamatu umat Islam melakukkan tawaf mengelilingi ka'bah di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Jumat, 7 Juli 2023. Masjidil Haram masih dipadati jamaah yang melaksanakan tawaf dan ibadah lainnya usai pelaksanaan puncak ibadah haji. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.


Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

6 hari lalu

Ilustrasi vaksinasi Covid-19. TEMPO/Subekti
Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.


Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

7 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga/Asics
Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.


Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

8 hari lalu

Ilustrasi petugas kesehatan memberikan vaksinasi kepada seorang anak murid perempuan. FOTO ANTARA/Ampelsa/FR
Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.


Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

12 hari lalu

ilustrasi Haji (pixabay.com)
Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

16 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

25 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

28 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada