Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keturunan, Penyebab Kanker Paling Dominan

Reporter

image-gnews
Ilustrasi periksa payudara. Shutterstock
Ilustrasi periksa payudara. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Waspadalah jika ada keturunan atau riwayat kanker dalam keluarga. Spesialis bedah konsultan onkologi Bajuadji mengatakan penyebab kanker didominasi faktor internal, yakni genetik atau riwayat keluarga.

"Faktor internal ini mencakup 85 persen dari angka penyebab keganasan kanker payudara maupun kanker yang lain," kata dokter yang akrab disapa Bayu itu.

Ia menjelaskan faktor internal atau genetik disebabkan adanya kegagalan mekanisme perbaikan pada level DNA sehingga terjadilah sel yang abnormal dan menetap. Kemudian, sel abnormal tersebut akan berubah menjadi sel kanker. Jika orang tua memiliki riwayat kanker, gen tersebut akan diturunkan kepada beberapa anak dan cucu. Jenis kanker yang diturunkan tidak selalu sama dengan yang diderita orang tuanya.

"Misalnya, bapaknya kanker hati atau kanker paru-paru, bisa saja anaknya ada kanker payudara atau kanker tiroid. Begitu juga dengan ibunya yang kanker payudara, anaknya bisa kanker paru-paru atau kanker usus. Bisa juga jenisnya sama. Misalnya, ibunya kanker payudara, anaknya yang perempuan berisiko juga terjadi kanker yang sama," ujarnya.

Oleh karena itu, anggota Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI) itu mengingatkan pentingnya melakukan deteksi dini kanker, terutama jika memiliki faktor risiko internal. Untuk kanker payudara misalnya, ia mengimbau untuk melakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri) sebulan sekali setelah menstruasi.

"SADARI itu sebulan sekali dan dilakukan 7-10 hari setelah selesai menstruasi karena saat itu biasanya payudara wanita lebih lunak sehingga bisa lebih detail (saat memeriksa)," tutur Bayu.

Waspadai tanda
Ia menjelaskan ada beberapa tanda yang perlu diwaspadai yang menunjukkan gejala kanker payudara. Salah satunya adanya benjolan di payudara atau ketiak, baik disertai rasa sakit maupun tidak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Karena 80 persen keluhannya adalah benjolan di payudara atau ketiak," imbuh Bayu.

Tanda lain adanya cairan yang keluar dari puting, puting tertarik ke dalam, ada perubahan ukuran dan bentuk payudara, perubahan warna kulit payudara, perubahan warna di areola, dan luka di daerah puting maupun areola.

"Jadi, setelah mandi, menghadap ke cermin dengan posisi tolak pinggang. Lihat apakah ada perubahan bentuk, luka, benjolan, atau perubahan warna kulit. Kemudian, angkat tangan ke atas, lihat apakah ada sisi payudara yang tidak ikut terangkat, lalu simetris atau tidak," ujar Bayu.

Selanjutnya, raba juga dengan jari, pelan-pelan apakah ada benjolan. Kemudian pencet puting, apakah keluar cairan atau tidak. Jangan lupa periksa juga bagian ketiak, klavikula (antara tulang dan bahu), serta bagian leher, apakah ada benjolan atau tidak. Ia menambahkan hal yang sama juga dapat dilakukan dalam posisi berbaring dengan mengganjal punggung menggunakan bantal agar payudara bisa lebih menonjol sehingga memudahkan pemeriksaan.

Baca juga: Ragam Cara Kurangi Risiko Terkena Kanker

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

2 hari lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

5 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

6 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

7 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

7 hari lalu

Ilustrasi makanan manis seperti cupcakes. Unsplash.com/Viktor Forgacs
10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

9 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

12 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

13 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

15 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

15 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.