Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Boneka Makassar di Negeri Sakura

image-gnews
Koleksi Leni Agustin
Koleksi Leni Agustin
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta: Gaya lucu dan kekanak-kanakan yang memiliki sebuah boneka bisa menjadi inspirasi penting dan menarik. Begitu pula dengan keindahan tenun Makassar, yang membuat perancang Lenny Agustin menyajikan sebuah karya indah.

Beberapa waktu lalu, bertempat di Tokyo Big Side, Tokyo, Jepang, Lenny mendapat kesempatan istimewa. Dia terpilih sebagai salah satu perancang Indonesia yang ikut di ajang yang menjadi bagian perhelatan akbar Tokyo Fashion Week 2009.

"Saya terpilih mewakili Indonesia. Saya dinilai sebagai salah satu perancang muda Tanah Air yang berprestasi, punya kesempatan dan berpeluang menjadi bagian pengisi acara di momentum rutin tahunan tersebut," katanya saat ditemui pekan lalu di Jakarta.

Dalam obrolannya, pemilik label Lennor ini menuturkan, dia bersama sembilan perancang dari Asia, antara lain Fablo Mendez dari Filipina, K'emi (Singapura), Mueele Trek (Thailand), Anh Vu (Vietnam), dan Mitin (India), unjuk diri menyajikan karya mereka mewakili negara masing-masing. "Bangga. Tidak sembarangan bisa ikut ambil bagian atau terlibat di acara ini. Peragaan kali ini menjadi pengalaman menarik," desainer bertubuh mungil ini mengungkapkan.

Mengambil tema "Poppy Poppy", Lenny menerjemahkan koleksinya sebagai gaya kekanakan boneka. Dia mengamati gaya berbusana di Negeri Sakura yang terkenal dengan ikon tren gaya Harajuku, membuatnya tergerak menyajikan sebuah karya yang sesuai dengan budaya setempat. Diakuinya, gaya boneka yang lucu, cantik, centil, genit, dan menggemaskan sangat sesuai dengan gaya berbusana masyarakat di Jepang.

Sengaja ia memakai kain atau bahan berupa tenun ikat Makassar. Pasalnya, sesuai dengan komitmennya untuk melestarikan serta memajukan kain lokal di Tanah Air. Selama ini, Lenny memang tercatat sebagai salah satu perancang yang menggunakan kain-kain tradisional untuk karyanya. Dengan sentuhan gaya modern, kain atau bahan lokal menjadi karya apik dan ciamik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Saya hanya ingin melakukan terobosan indah yang bisa diterima di negara lain," ujarnya. Dia menjelaskan, terobosan yang dimaksud melalui tujuh koleksinya yang diusung di ajang ini, ia menghadirkan pesona tenun Makassar dengan gaya modern dan colorful.

Menurut dia, selama ini desainer lokal memang memakai tenun Makassar. Hanya, mereka memakai warna-warna berat seperti hitam dan cokelat. Sedangkan dia memberanikan diri menyajikan sesuatu unik berupa tenun Makassar yang dirancang menjadi baju bodo, bolero, jaket, mantel, serta rok-rok mini berpotongan lebar dan sempit. Untuk memberikan detail menarik, ia menyematkan teknik krostik pada bagian rompi, jaket, atau bolero sehingga terkesan modis modern. Pas buat para remaja Negeri Sakura.

"Saya perhatikan kelebihan gaya anak muda di sana menyukai sesuatu yang bersifat ceria dan ekspresif," dia menuturkan. Karena itu, dia menyuguhkan aneka warna seperti merah muda, oranye, hijau dan biru terang, kuning mentereng, dan sebagainya pada kain tenun Makassar.

Untuk menyajikan rancangan "Poppy Poppy", Lenny mempersiapkan diri selama sebulan. Begitu mendapat kabar dirinya mewakili Indonesia, Lenny langsung mencari inspirasi melalui dunia maya. Juga memperhatikan serangkaian komik serta animasi dari Negeri Matahari Terbit itu. "Akhirnya ya terpikir mencoba menawarkan alternatif tren Harajuku melalui gaya boneka Makassar."

HADRIANI P

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

2 jam lalu

Produk fesyen Mylea dari Mycotech Lab (MYCL) yang terbuat dari jamur miselium (mycelium). Dok: MYCL
Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.


Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

2 hari lalu

Ilustrasi wanita mengenakan celana jeans ketat. AP/Alastair Grant
Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.


Tampil Kasual dengan Baju Flanel

9 hari lalu

Tampil Kasual dengan Baju Flanel

Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee


Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

17 hari lalu

Seorang gadis dengan blus ala boho chic menghadiri Coachella Valley Music & Arts Festival 2016, di Indio, California.  Matt Cowan/Getty Images for Coachella
Gaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini

Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.


Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

22 hari lalu

Victoria Beckham. Instagram.com/@victoriabeckham
Kolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?

Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion


Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

26 hari lalu

Terdakwa kasus pencemaran nama baik, Ahmad Dhani mengenakan peci hitam saat menjalani sidang lanjutan di PN Surabaya, Selasa, 12 Februari 2019. Saat ini Dhani sedang menjalani sidang atas kasus yang terjadi di Surabaya. ANTARA/HO/Ali Masduki
Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.


Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

37 hari lalu

Pegiat industri fashion di Yogyakarta mengikuti event  Ramadhan Runway 2024 yang digagas Indonesia Fashion Chamber di Yogyakarta 15-24 Maret 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Ramadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan

Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.


Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

54 hari lalu

Desainer, pengusaha, dan direktur kreatif IKAT Indonesia, Didiet Maulana/Foto: Doc. Pribadi
Tiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana

Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.


IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

6 Februari 2024

Revolusi Fashion Lokal dalam Indonesia Fashion Ecosystem Summit  (IDFES 2024)
IDFES2024: Revolusi Fashion Lokal

IDFES 2024 yang pertama di Indonesia ini bertema "Revolusi Fashion Lokal" yang akan menjadi creative hub untuk mendorong inspirasi.


Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

5 Februari 2024

Anies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini

Anies Baswedan kembali tampil konsisten dengan gaya formal hingga debat capres kelima yang diadakan KPU. Pengamat mode kaitkan dengan kode.