Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perbaiki Gizi dan Imunisasi untuk Cegah Pneumonia

Reporter

image-gnews
Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com
Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pneumonia menyerang saluran pernapasan jauh lebih ke bawah, bahkan di ujung saluran pernapasan dan menyerang kantong udara di paru-paru. Karena itu pneumonia bisa berbahaya sebab mengganggu pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam paru-paru. 

Spesialis anak Amiruddin Laompo mengatakan pneumonia bisa dicegah dengan memperbaiki status gizi atau melakukan imunisasi pada anak. Obat-obatannya juga sudah banyak tersedia melalui praktik dokter atau di rumah sakit. 

Ia mengatakan pneumonia merupakan penyakit infeksi akut yang menular dari orang ke orang dan menyerang organ tubuh paru-paru. Penyebabnya banyak, mulai dari virus, bakteri, atau dari zat-zat kimia. Namun, pneumonia paling mudah menular melalui udara karena percikan bakteri dan virus dari penderita yang mengalami batuk atau bersin.

“Penyakit pneumonia sangat mudah menular melalui udara melalui percikan dari penderita yang mengalami batuk bersin atau bahkan berbicara pun virus atau bakteri bisa keluar dari mulut penderita,” ucapnya.

Ia mengatakan penularan melalui udara itu yang menyebabkan angka kasus pneumonia masih cukup tinggi di Indonesia maupun dunia. Karena itu, sangat perlu memakai masker di luar ruangan atau ketika berdekatan dengan orang agar bakteri penyebab pneumonia tidak masuk ke saluran pernapasan.

“Karena siapa pun di dekat penderita sangat mudah masuk ke paru-paru orang sehat sehingga bisa tertular, maka insidennya cukup tinggi. Jadi sangat tepat kalau kita pakai masker,” ujar Amiruddin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gangguan pertukaran oksigen
Jika sudah ditetapkan terkena pneumonia, rumah sakit akan langsung memberikan antibiotik karena sebesar 60-70 persen penyebab infeksi saluran pernapasan ini berasal dari bakteri. Selain itu, pneumonia bisa mengganggu semua metabolisme dalam tubuh penderita karena sistem pernapasan yang terganggu dan mengancam nyawa.

“Karena terjadi gangguan pada pertukaran oksigen dan CO2 sehingga bisa mengganggu semua metabolisme dalam tubuh dan bisa mengancam hidup penderita, apalagi kalau balita atau di bawah 1 tahun,” katanya.

Pneumonia berbeda dengan flu biasa atau selesma yang menyerang saluran pernapasan atas. Jika ditangani dengan cepat dan tepat, maka kemungkinan menjadi pneumonia akan berkurang.

“Pada umumnya hampir 90 persen terjadi awalnya karena common cold, lama-lama jadi pneumonia karena bakterinya turun ke bawah. Ini yang harus jadi perhatian,” tegasnya.

Baca juga: Tak Cuma Batuk, Ini Gejala Lain Pneumonia yang Perlu Diperhatikan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

4 jam lalu

Ilustrasi vaksinasi Covid-19. TEMPO/Subekti
Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.


Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

21 jam lalu

Petugas kesehatan meneteskan vaksin polio pada mulut anak balita saat pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio di Kota Madiun, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi itu merupakan putaran kedua yang menyasar  kepada sekitar 18 ribu anak hingga usia delapan tahun di wilayah tersebut untuk memberikan kekebalan pada anak sekaligus upaya menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio menyusul penemuan kasus lumpuh layu di Pamekasan, Sampang Jawa Timur serta Klaten Jawa Tengah beberapa waktu lalu, dilaksanakan pada 19-25 Februari. ANTARA FOTO/Siswowidodo
Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.


Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

1 hari lalu

Ilustrasi petugas kesehatan memberikan vaksinasi kepada seorang anak murid perempuan. FOTO ANTARA/Ampelsa/FR
Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.


Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

1 hari lalu

Wali kota Tangerang Arief Rachadiono (kedua kiri) dan istri (kanan) beserta  petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pengembangan atau pilihan. Apa saja?


Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

1 hari lalu

Seorang ibu membawa anaknya saat imunisasi Campak dan Polio secara gratis di Gedung Wanita BKOW terhadap warga di kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (18/10). Kampanye Imunisasi Tambahan Campak dan Polio tahap ketiga akan digelar di 17 provinsi di Indonesia mulai dari 18 Oktober hingga 18 November di pos pelayanan imunisasi yang tersebar di posyandu dan puskesmas. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

Presiden Soeharto menetapkan 29 April 1985 sebagai Hari Posyandu Nasional.


Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

3 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.


Yang Dilakukan Tasya Kamila bila Anak Batuk Pilek, Bisa Ditiru

8 hari lalu

Tasya Kamila dan Randi Bachtiar bersama dua anaknya merayakan Lebaran 2023 di Hartford, Connecticut, Amerika Serikat. Foto: Instagram/@tasyakamila
Yang Dilakukan Tasya Kamila bila Anak Batuk Pilek, Bisa Ditiru

Tasya Kamila punya kiat sendiri untuk mengatasi batuk pilek pada anak-anaknya di rumah yang dapat ditiru oleh orang tua lainnya.


Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

12 hari lalu

Sejumlah anggota ormas dari BPPKB tidur di lantai  saat menunggu pendataan setelah diamankan oleh tim pemburu preman Polres Jakarta Barat (21/9).  Tempo/Aditia Noviansyah
Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.


Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

16 hari lalu

Ilustrasi paru-paru basah. Foto : halodoc
Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

Winter Aespa alami pneumotoraks dapat berupa kolaps paru total atau kolaps sebagian paru saja. Berikut beberapa tipe penyakit ini.


Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

16 hari lalu

Winter Aespa. Instagram
Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?