TEMPO.CO, Jakarta -Acquired immunodeficiency syndrome disingkat AIDS adalah kondisi kronis mengancam jiwa yang disebabkan oleh human immunodeficiency virus (HIV).
Dengan merusak sistem kekebalan, HIV mengganggu kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit. Penyakit ini pernah diderita vokalis band Queen, Freddie Mercury yang membuatnya harus meregang nyawa pada 1991 silam.
Mengutip Mayo Clinic, HIV merupakan salah satu virus penyebab infeksi menular seksual (IMS). HIV menghancurkan sel T CD4 – sel darah putih, yang berperan besar dalam membantu tubuh dalam melawan penyakit. Semakin sedikit sel T CD4 yang dimiliki, semakin lemah juga sistem kekebalan tubuh.
Cairan Tubuh
HIV dapat menginfeksi melalui cairan tubuh seperti darah, air mani, atau cairan vagina. Ini dapat terjadi dalam beberapa cara:
- Berhubungan seks. Seseorang dapat terinfeksi jika melakukan hubungan seks vaginal, anal, atau oral dengan pasangan telah terinfeksi. Virus dapat masuk ke tubuh melalui sariawan atau robekan kecil yang terkadang berkembang di rektum atau vagina selama aktivitas seksual.
- Dengan berbagi jarum. Berbagi perlengkapan obat suntik yang terkontaminasi (jarum dan jarum suntik) membuatnya berisiko tinggi menularkan HIV.
- Transfusi darah. Dalam beberapa kasus, virus dapat ditularkan melalui transfusi darah. Rumah sakit dan bank darah menyaring suplai darah untuk HIV, jadi risiko ini sangat kecil di negara berpenghasilan menengah ke atas lainnya. Risikonya dapat lebih tinggi di negara berpenghasilan rendah yang tidak mampu menyaring semua darah yang disumbangkan.
- Selama kehamilan atau persalinan atau melalui menyusui. Ibu yang terinfeksi dapat menularkan virus ke bayinya. Ibu yang HIV - positif dan mendapatkan pengobatan untuk infeksi selama kehamilan dapat secara signifikan menurunkan risiko pada bayinya.
Mengutip Cleveland Clinic, tanpa pengobatan, dapat diperlukan waktu kira-kira 10 tahun sebelum HIV melemahkan sistem kekebalan hingga kemudian menyebabkan AIDS. Jumlah infeksi HIV baru telah menurun. Pada 2019, 1,2 juta orang di AS hidup dengan HIV. Sekitar 13% dari mereka tidak tahu bahwa mereka mengidapnya.
Baca juga : Pentagon Digugat karena Tak Menerima Calon Anggota Militer yang Positif HIV AIDS
Saat ini belum ada obat untuk HIV, tetapi ada banyak pilihan pengobatan yang dapat memperlambat perkembangan HIV secara signifikan. Dapat HIV diobati dengan kombinasi obat-obatan (pil) yang diminum setiap hari. Kombinasi pil ini disebut terapi antiretroviral (ART).
Mengonsumsi kombinasi jenis pil adalah cara paling efektif untuk mencegah HIV berkembang biak dan menghancurkan sel dalam tubuh. Ada juga pil kombinasi yang memiliki beberapa obat dalam satu pil. Tujuan ART adalah untuk mengurangi HIV dalam darah (viral load) ke jumlah yang tidak terdeteksi oleh tes HIV dan untuk memperlambat melemahnya sistem kekebalan HIV.
Setiap jenis pil yang digunakan dalam ART memiliki cara yang berbeda untuk mencegah HIV menginfeksi sel. Mungkin ada banyak nama merek yang berbeda dari jenis obat ART yang sama.
Jenis obat ART
- Nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NRTI).
- Non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NNRTIs).
- Protease inhibitor (PI).
- Penghambat fusi.
- CCR5 antagonis.
- Integrase strand transfer inhibitors (INSTIs).
- Penghambat lampiran.
- Inhibitor pasca-pelekatan.
- Peningkat farmakokinetik.
- Kombinasi obat-obatan HIV.
Demikian seluk beluk penyebab penyakit AIDS beserta update terbaru yang perlu kembali diketahui.
HATTA MUARABAGJA
Baca juga : Wali Kota Bandung Imbau Pengidap HIV AIDD Tak Malu untuk Berobat
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.