TEMPO.CO, Jakarta -Mereka yang telah mengalami kesulitan dan penderitaan sering kali mengalami trauma abadi dari pengalaman tersebut dan akhirnya memerlukan trauma healing. Peristiwa traumatis secara mendasar dapat mengubah tidak hanya cara hidup korban, tetapi juga pandangan psikologis mereka. Hal ini juga berlaku untuk bencana alam seperti gempa bumi dan banjir seperti bencana buatan manusia berupa terorisme dan perang.
Individu dapat menderita trauma dalam berbagai cara dan untuk berbagai alasan. Penderita trauma mungkin pernah melihat rumah atau komunitas mereka dihancurkan atau menjadi korban kekerasan fisik seperti pemerkosaan, penyiksaan, atau kekerasan lainnya.
Baca juga : Usai Gempa Cianjur, Bagaimana Trauma Healing Bencana Alam dari Sisi Psikologi?
Trauma juga dapat disebabkan oleh ancaman serius atau bahaya terhadap orang yang dicintai. Individu seringkali tidak mampu mengatasi peristiwa ekstrem ini, akibatnya menghambat kemampuan mereka untuk melanjutkan hidup dalam masyarakat.
Trauma Healing
Dikutip dari www.beyondintractability.org tujuan dari trauma healing adalah untuk memberikan perasaan kepada korban bahwa mereka memiliki kendali atas hidup mereka kembali. Ada tiga tahap yang dialami korban trauma sebagai bagian dari proses penyembuhan: keamanan, pengakuan, dan penyambungan kembali. Proses ini telah memandu terciptanya banyak program penyembuhan trauma.
Tidak semua orang yang selamat dari peristiwa traumatis mengembangkan masalah kesehatan mental. Perasaan yang dirasakan setelah mengalami trauma adalah normal, dan setiap manusia akan mengalaminya. Ada beberapa tahap dalam trauma healing:
1. Keamanan dan Stabilitas
Seorang ahli akan memberikan obat dan kebutuhan lainnya agar korban trauma merasa aman. Ahli kesehatan mental akan memabantu korban dalam menavigasi fase pertama dalam pemulihan trauma. Korban trauma akn diajarkan menangani emosi berlebih, mengatur perasaan, dan mengelola kekuatan hingga diri bisa stabil ketika mengingat trauma.
2. Mengingat dan berduka
Setelah mendapatkan rasa aman dan stabil, ahli kesehatan akan mendorong proses penyembuhan trauma. Tahapan ini dengan mengingat kembali apa yang terjadi dan mengintegrasikannya di lingkungan yang aman.
3. Memulihkan hubungan
Tahap akhir dari pemulihan trauma (trauma healing) yakni pemberdayaan. Mungkin ada kehawatiran korban bahwa dirinya tak akan sama seperti sebelumnya. Namun satu yang harus diingat bahwa trauma yang dialami tak perlu mendefinisikan siapa kita sebenarnya.
YOLANDA AGNE
Baca juga : Mengenal Post Traumatic Stress Disorder, Trauma para Korban Bencana Alam
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.