TEMPO.CO, Cianjur -Sebanyak 61 ribu lebih warga di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terpaksa mengungsi akibat gempa Cianjur yang terjadi pada Senin, 21 November 2022 lalu.
Gempa bermagnitudo 5,6 itu berdampak bagi 15 kecamatan di Cianjur dan menyebabkan ribuan rumah warga hancur. Hingga kemarin, Sabtu, 26 Agustus 2022, pengungsi korban gempa bumi Cianjur masih enggan kembali ke kediaman. Mereka memilih bertahan di tempat-tempat pengungsian karena mengalami trauma bencana alam.
Trauma Bencana Alam
Dalam kajian psikologi, kondisi ini disebut Post Traumatic Stress Disorder atau PTSD. Lalu, bisakah trauma ini disembuhkan dan bagaimana pemulihannya menurut tinjauan psikologi?
Menurut American Psychological Association, Post Traumatic Stress Disorder merupakan trauma akibat respons emosional terhadap peristiwa mengerikan. Peristiwa ini biasanya mempengaruhi hidup seseorang seperti kecelakaan, pemerkosaan, atau bencana alam.
Trauma akibat bencana alam dapat disebabkan kerusakan rumah, lingkungan tempat tinggal yang hancur, harta benda raib, bahkan kematian keluarga dan teman. Jenis pengalaman ini sangat berbahaya karena cenderung mempengaruhi banyak orang sekaligus. Umumnya penderita akan merasa kehilangan semangat hidup dan tidak memiliki harapan.
Post Traumatic Stress Disorder ini Bisa Disembuhkan?
Bencana alam memang berpotensi menghasilkan tingkat stres, kecemasan, dan kemarahan yang tinggi pada mereka yang terkena dampaknya. Tetapi perasaan emosional ini akan menghilang seiring berjalannya waktu.
Baca juga : 3 Fase dalam Tahapan Trauma Healing Penyintas Bencana
Terutama ketika pasien mulai menerima keadaan dirinya, kendati butuh waktu. Tinggal di pengungsian juga bisa menjadi terapi alias menjadi trauma healing untuk mereka yang mengalami Post Traumatic Stress Disorder. Saat berkumpul dengan sesama penyintas, mereka dapat saling berbagi keresahan dan saling menguatkan serta memberi rasa aman.
3 Cara Pemulihan
Ditinjau dari segi psikologis, pemulihan dapat dilakukan dengan cara-cara berikut, sebagaimana disarikan dari laman verywellmind.com:
1. Berinteraksi dengan orang lain
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, berinteraksi dengan orang lain, misal di pengungsian, dapat membantu pemulihan bagi penderita Post Traumatic Stress Disorder. Penelitian secara konsisten menemukan bahwa dukungan dari orang lain dapat menjadi faktor utama dalam membantu orang mengatasi efek negatif dari peristiwa traumatis. Sesama penyintas dapat saling menguatkan, terutama karena mereka mengalami nasib yang sama, sehingga tidak merasa sendirian. Kebersamaan juga membuat penderita merasa lebih tenang dan aman.
2. Merekonstruksi kejadian dengan saling menceritakan pengalaman
Menurut laman psychologytoday.com, memendam ingatan traumatis dapat menyebabkan stres berlebihan pada penderita Post Traumatic Stress Disorder. Oleh sebab itu berbagi cerita tentang pengalaman saat kejadian bencana alam disinyalir dapat meringankan beban pikiran mereka.
Kendati ingatan tersebut membuat tidak nyaman, dengan menceritakan kepada orang lain, pasien dapat mengungkapkan perasaan emosional mereka. Menahan perasaan-perasaan emosional, menurut psikologi, dapat menyebabkan seseorang semakin stres.
3. Membatasi sumber stres
Penderita Post Traumatic Stress Disorder umumnya mengalami stres berlebihan. Penyebabnya, mungkin karena kehilangan harta benda dan orang-orang yang dicintai. Kendati begitu, penting bagi pasien untuk mengendalikan rasa stres mereka.
Upayakan mereka membatasi sumber stres seperti terlalu banyak berpikir atau meratapi nasib. Umumkan penderita Post Traumatic Stress Disorder ingin dibiarkan sendiri. Tetapi langkah terbaik adalah menempatkannya bersama orang-orang. Tujuannya agar pasien dapat mengalihkan sumber stres dengan berinteraksi dengan yang lain.
Demikian ihwal bencana alam, termasuk gempa Cianjur yang bisa saja menyebabkan trauma bagi para korban. Khusus bagi mereka memang membutuhkan trauma healing agar derita tidak berkepanjangan.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca juga : Polri Turunkan Drone Cari Lokasi Pengungsian Korban Gempa Cianjur yang Masih Terisolasi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.