Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ahli Gizi Ingatkan Bahaya Makan Nasi dan Mi Berlebihan

Reporter

image-gnews
Ilustrasi mi instan (Pixabay.com)
Ilustrasi mi instan (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan konsumsi karbohidrat sebaiknya berkisar 45-65 persen dari total kalori yang didapat setiap hari. Pakar gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Rimbawan, pun mengatakan konsumsi makanan sumber karbohidrat seperti nasi dan mi dalam jumlah berlebih dapat menaikkan kadar gula darah sehingga perlu dibatasi.

"Karbohidrat menghasilkan gula dalam bentuk glukosa sehingga walaupun enggak manis, dalam tubuh kita bisa menghasilkan kalori yang tinggi. Jadi, semua yang berkarbohidrat, mau itu nasi atau mi, akan menghasilkan gula," kata Rimbawan.

Tak hanya konsumsi makanan sumber karbohidrat, Rimbawan juga mengingatkan untuk mulai mengurangi minuman berpemanis. Ia mengatakan, asupan gula sebaiknya tidak lebih dari 50 gram atau empat sendok makan setiap hari.

Menurutnya, jika kadar gula darah tinggi, orang akan berisiko mengalami obesitas yang sangat mungkin berujung pada penyakit-penyakit yang lebih serius seperti diabetes melitus. Untuk itu, ia menyebut perlu edukasi sejak kecil bahwa tidak semua makanan harus diberikan gula.

"Edukasi memberikan penyadaran dari kecil bahwa tidak semua harus dikasih gula. Seperti di Jepang, makanan dan minuman tidak banyak gulanya tapi tetap bisa diterima oleh masyarakat," kata Rimbawan. "Kedua, di rumah juga sebaiknya tidak banyak menyediakan sesuatu yang mengandung gula."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cek kandungan nutrisi
Rimbawan juga mengingatkan untuk selalu cermat dan memperhatikan kandungan nutrisi setiap kali akan membeli produk pangan, termasuk makanan dan minuman dalam kemasan. "Jadilah konsumen cerdas dengan membaca informasi nilai gizi pada label kemasan pangan," imbaunya.

Selain itu, ia juga mengatakan sebaiknya para pelaku usaha makanan atau minuman mulai mengajarkan untuk makan dan minum dengan porsi yang cukup. Saat ini, banyak iklan bertebaran yang mempromosikan makan makanan dalam jumlah yang berlebihan.

"Iklan yang ada di kita tidak mengajarkan makan secukupnya, tapi makan sebanyak-banyaknya. Kalau kita lihat iklan makan ayam goreng, mesti setumpuk gitu. Jadi iklan ini juga jadi bagian dari perubahan perilaku," jelasnya.

Baca juga: Tak Cuma Buah dan Sayur, Ini sumber Serat Penting Lainnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tinggi Lemak dan Kalori, Waspadai Efek Makan Kue Kering Berlebihan

8 hari lalu

Pekerja mencetak kue di pabrik kue kering J & C Cookies di Bandung, Jawa Barat, 30 Maret 2023. Pabrik kue kering ternama ini memproduksi 500 lusin kue kering per hari untuk memenuhi pemesanan kue selama Ramadan dan lebaran dari berbagai daerah. TEMPO/Prima Mulia
Tinggi Lemak dan Kalori, Waspadai Efek Makan Kue Kering Berlebihan

Kue kering seperti nastar yang sering disajikan saat lebaran sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu banyak karena mengundang dampak negatif bagi tubuh.


Tips Tetap Segar Saat Puasa ala Andien Aisyah, Hindari Makanan Tinggi Gula

9 hari lalu

Andien Aisyah saat ditemui di Jakarta, Selasa, 21 Juni 2022/Foto: Cantika
Tips Tetap Segar Saat Puasa ala Andien Aisyah, Hindari Makanan Tinggi Gula

Andien membagikan kiatnya selalu tampil segar di Bulan Puasa. Katanya, ketika buka puasa, kita jangan langsung makan yang manis-manis.


4 Tips Tingkatkan Kolesterol Baik dalam Tubuh

11 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
4 Tips Tingkatkan Kolesterol Baik dalam Tubuh

Kolesterol baik membantu dalam menyerap kolesterol dalam darah dan membawanya ke hati. Ini 4 Tips tingkatkan kolesterol baik dalam tubuh.


5 Pengganti Gula yang Menyehatkan

13 hari lalu

Ilustrasi Gula Pasir. Tempo/Tony Hartawan
5 Pengganti Gula yang Menyehatkan

Pengganti gula bisa membantu menurunkan risiko kerusakan gigi dan tidak meningkatkan kadar gula darah.


5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

13 hari lalu

Ilustrasi gula di dalam wadah. Foto: Freepik.com
5 Manfaat Mengurangi Konsumsi Gula bagi Tubuh

Mengurangi konsumsi gula dapat memberikan dampak yang baik untuk tubuh. Apa saja?


Waspada Kadar Gula Darah Naik Saat Puasa, Berikut Tips Menjaganya Selama Bulan Ramadan

15 hari lalu

Ilustrasi tes gula darah penderita diabetes (pixabay.com)
Waspada Kadar Gula Darah Naik Saat Puasa, Berikut Tips Menjaganya Selama Bulan Ramadan

Selama bulan Ramadan, bagaimana menjaga kadar gula darah tetap normal?


Bolehkah Penderita Diabetes Berbuka Puasa dengan Kurma?

16 hari lalu

Ilustrasi kurma. TEMPO/Subekti
Bolehkah Penderita Diabetes Berbuka Puasa dengan Kurma?

Penderita diabetes perlu mengontrol kandungan gula yang dikonsumsi. Bagaimana jika berbuka puasa dengan kurma yang manis?


Fakta Nutrisi Pisang dan Cara Membuatnya Cepat Matang

21 hari lalu

Ilustrasi pisang. Foto: Unsplash.com/Anastasia Eremina
Fakta Nutrisi Pisang dan Cara Membuatnya Cepat Matang

Pisang disebut sebagai salah satu buah yang luar biasa karena kaya serat, potasium, vitamin C, serta antioksidan dan fitonutrien lain.


Pemerintah Targetkan Swasembada Gula pada 2028, Impor Masih 4,6 Juta Ton per Tahun

22 hari lalu

Presiden Joko Widodo mengamati kebun tebu Temugiring PTPN X Batankrajan,  Gedeg, Mojokerto, Jawa Timur, Jumat 4 November 2022. Kunjungan tersebut dalam rangka meninjau tebu varietas unggul terbaru (tebu NX-04) yang diharapkan dapat mewujudkan swasembada gula dalam lima tahun ke depan. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Pemerintah Targetkan Swasembada Gula pada 2028, Impor Masih 4,6 Juta Ton per Tahun

Pemerintah menargetkan swasembada gula konsumsi pada 2028 dan untuk industri pada 2030 dengan cara menambah luas kebun tebu 700 ribu hektar.


Harga Beras Meroket, Ahli Gizi Unair Tawarkan Bahan Pangan Pengganti Nasi

23 hari lalu

Rasi atau beras singkong, makanan pokok berbahan ketela pohon khas Kampung Adat Cireundeu, Kelurahan Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat, 24 November 2023. Kampung adat ini dikenal sebagai salah satu kampung yang penduduknya konsisten mempertahankan tradisi dan kepercayaan leluhur. TEMPO/Prima Mulia
Harga Beras Meroket, Ahli Gizi Unair Tawarkan Bahan Pangan Pengganti Nasi

Agar tidak terlalu bergantung pada karbodhidrat beras yang sedang mahal, Ahli Gizi Unair menyarankan sejumlah bahan pangan alternatif.