Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Risiko Buruk Sering Mengikat Rambut Terlalu Kencang

Reporter

Editor

Bram Setiawan

image-gnews
Ilustrasi wanita mengikat rambut. Freepik.com/Cookie_studio
Ilustrasi wanita mengikat rambut. Freepik.com/Cookie_studio
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mengikat rambut bermanfaat untuk mengurangi gerah. Tapi mengikat rambut terlalu kencang atau ketat bisa menyebabkan kerusakan. Ada istilah medis untuk jenis kerontokan rambut karena sering diikat terlalu kencang, yakni alopecia traksi, dikutip dari American Academy of Dermatology Association.

Tarikan yang kencang akan merusak folikel atau bagian tumbuhnya rambut. Jika merusak folikel, rambut tidak dapat tumbuh secara baik, bahkan berkemungkinan kerontokan permanen. Ikat rambut kencang seperti sanggul dan kepang yang ketat jika terlalu sering dan lama menyebabkan sakit kepala dan kerontokan.

Baca: 6 Alasan Mengapa Rambut Bisa Bikin Kepala Sakit Menurut Dokter Kulit

Risiko mengikat rambut terlalu kencang

Mengutip Vinmec, ketika mengikat rambut dengan kencang saraf di bawah folikel rambut menegang, karena sangat sensitif. Saat ada tarikan yang kencang mengirimkan sinyal rasa sakit ke otak yang berakibat migrain. 

Saat muda, produksi kolagen tubuh melimpah. Setelah usia 25 tahun, sering mengikat rambut kencang menyebabkan bagian kulit wajah terus menerus meregang. Kulit kehilangan kelenturan, karena sering menegang dan mempercepat munculnya tanda penuaan kulit.

Ikatan rambut yang ketat juga menyebabkan sakit punggung dan leher. Sebab, kulit kepala yang tertekan sehingga menyebabkan penyebaran rasa sakit. Fenomena ini sering terjadi pada orang yang memiliki rambut tebal. Jika kebiasaan mengikat rambut idak dibatasi, saraf secara bertahap akan menjadi lebih sensitif dan terasa menyakitkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Menarik rambut ke belakang dengan kencang dapat memberi tekanan pada folikel rambut itu sendiri, yang menyebabkan peradangan," kata Joshua Zeichner, direktur penelitian kosmetik dan klinis di bidang dermatologi di Rumah Sakit Mount Sinai, Amerika Serikat, dikutip dari Livestrong.

Kondisi itu tidak hanya bisa menyebabkan rasa sakit, tapi juga menyebabkan kerusakan permanen di folikel dan bentuk tertentu dari kerontokan rambut. Biasanya mengalami penipisan di sepanjang garis rambut.

Baca: 8 Cara Mendapatkan Rambut Tebal Secara Alami

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dermatolog Bagi Tips Merawat Rambut agar Tetap Sehat

1 hari lalu

Ilustrasi keramas. womenfitness.net
Dermatolog Bagi Tips Merawat Rambut agar Tetap Sehat

Berikut cara merawat rambut yang benar agar terhindar dari masalah kesehatan rambut, seperti yang dibagikan dermatolog.


Pilihan Terapi Atasi Kebotakan Rambut

1 hari lalu

Mengatasi Kebotakan dan Kerontokan Rambut.
Pilihan Terapi Atasi Kebotakan Rambut

Risiko kebotakan rambut yang dapat dialami oleh pria maupun wanita. Simak pilihan terapi atasi kebotakan rambut.


Atasi Nyeri Secara Lebih Optimal dengan IPM, Apa Itu?

5 hari lalu

Ilustrasi wanita alami nyeri bahu. Foto: Freepik.com/8photo
Atasi Nyeri Secara Lebih Optimal dengan IPM, Apa Itu?

Dokter mengatakan manajemen intervensi nyeri (IPM) dapat menunjang pengelolaan dan penanganan berbagai masalah nyeri secara lebih optimal.


Ini Beda Sakit Kepala Biasa dan Sakit Kepala Gejala Stroke

15 hari lalu

Ilustrasi wanita migrain atau sakit kepala. Freepik.com
Ini Beda Sakit Kepala Biasa dan Sakit Kepala Gejala Stroke

Jarang dipahami, berikut ini beberapa ciri sakit kepala biasa dan sakit kepala stroke yang harus diwaspadai. Ini informasi lengkapnya.


Keuntungan Transplantasi Rambut di Indonesia Dibanding di Luar Negeri

21 hari lalu

Mengatasi Kebotakan dan Kerontokan Rambut.
Keuntungan Transplantasi Rambut di Indonesia Dibanding di Luar Negeri

Banyak orang yang mengalami kebotakan dan ingin tampil lebih percaya diri dengan transplantasi rambut. Tak perlu jauh ke luar negeri melakukannya.


Beda Migrain dan Pusing Biasa serta Cara Mengatasi

24 hari lalu

Ilustrasi wanita sakit kepala/pusing. Shutterstock.com
Beda Migrain dan Pusing Biasa serta Cara Mengatasi

Penting untuk mengetahui perbedaan antara pusing biasa dan migrain agar kondisi tersebut ditangani secara tepat. Berikut bedanya.


4 Fase Migrain dan Gejalanya

24 hari lalu

Ilustrasi wanita migrain atau sakit kepala. Freepik.com
4 Fase Migrain dan Gejalanya

Neurolog menjelaskan gejala migrain bisa terus terjadi dalam kurun waktu 4-72 jam jika tidak segera diobati. Berikut fase dan gejala migrain.


Kasus Stroke Terus Meningkat, Perlu Lebih Banyak Ahli Penanganan Aneurisma

25 hari lalu

Barrow Neurological Institute (BNI), bekerja sama dengan RS Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono, Kementrian Kesehatan, Perhimpunan Spesialis Bedah Saraf Indonesia (PERSPEBSI) dan Aesculap Academy Indonesia melaksanakan pelatihan microsurgery/RS PON
Kasus Stroke Terus Meningkat, Perlu Lebih Banyak Ahli Penanganan Aneurisma

Seluruh dokter di tingkat provinsi di Indonesia perlu mampu menangani pembedahan clipping pada kasus stroke aneurisma otak


Tips Jitu Cara Mengatasi Burnout Pasca Liburan

29 hari lalu

Ilustrasi perempuan alami social burnout. Foto: Freepik.com/Jcomp
Tips Jitu Cara Mengatasi Burnout Pasca Liburan

Burnout pasca liburan adalah kondisi kelelahan fisik dan mental yang dialami seseorang setelah kembali dari liburan.


Saran Pakar Saraf untuk Pekerja Penderita Migrain

37 hari lalu

Ilustrasi migrain. Shutterstock
Saran Pakar Saraf untuk Pekerja Penderita Migrain

Pakar mengatakan pekerja yang sering mengalami nyeri kepala jangan menganggap sepele karena migrain merupakan kelainan sistem saraf dan sistem otak.