Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sambut Hari Kanker Sedunia, Kemenkes Ingatkan Pentingnya Deteksi Dini

Reporter

Ilustrasi kanker payudara (pixabay.com)
Ilustrasi kanker payudara (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam upaya menanggulangi kanker, Hari Kanker Sedunia diperingati setiap 4 Februari sejak tahun 2000 untuk mengampanyekan upaya peningkatan kualitas hidup pasien kanker serta investasi berkelanjutan untuk penelitian, pencegahan, dan pengobatan. Peringatan Hari Kanker Sedunia 2023 mengusung tema menutup semua kesenjangan dalam penanggulangan kanker.

Kementerian Kesehatan sendiri telah meningkatkan program deteksi dini kanker untuk menekan risiko kematian akibat penyakit tersebut. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu, mengatakan risiko kematian akibat kanker bisa ditekan dengan pemeriksaan secara berkala untuk deteksi dini kanker.

Maxi mengatakan pelaksanaan pemeriksaan berkala untuk deteksi kanker bisa menekan 30-40 persen risiko kematian akibat kanker. Ia juga menyatakan kanker payudara dan kanker serviks merupakan jenis yang banyak terjadi di Indonesia. Menurut data pemerintah pada 2020, ada 65.858 kasus kanker payudara dan 36.633 kanker serviks.

Untuk menekan kematian akibat kanker, Kementerian Kesehatan menjalankan program deteksi dini kanker serviks menggunakan metode inspeksi visual asam asetat atau IVA pada perempuan berusia 30-50 tahun atau yang sudah pernah melakukan hubungan seksual. Pemeriksaan menggunakan metode IVA dapat dilakukan setahun sekali untuk melihat kemungkinan tanda-tanda kanker pada leher rahim atau serviks. 

Selain itu, pap smear bisa dilakukan untuk mendeteksi kanker serviks sejak dini. Tes ini bisa dilakukan tiga tahun sekali hingga usia 65 tahun. Kementerian Kesehatan tahun ini menguji penerapan metode deteksi kanker serviks melalui pemeriksaan HPV DNA, yakni prosedur untuk mendeteksi infeksi human papilloma virus atau HPV.

"Metode terbaru ini bisa menggunakan PCR yang kami miliki. Bulan ini kami uji coba di DKI Jakarta," jelas Maxi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemeriksaan sendiri
Sedangkan untuk deteksi dini kanker payudara, pemerintah mengampanyekan pelaksanaan pemeriksaan rutin secara mandiri menggunakan metode periksa payudara sendiri atau Sadari setiap bulan. Sadari dilakukan dengan meraba dan melihat perubahan spesifik pada bagian payudara, seperti adanya benjolan, penebalan kulit, perubahan ukuran payudara, hingga pembengkakan lengan atas.

Di samping itu, kanker payudara dapat dideteksi dini dengan menjalani pemeriksaan menggunakan alat ultrasonografi (USG) minimal satu tahun sekali atau mamografi, pemeriksaan radiologi untuk melihat adanya kelainan yang mengarah pada kanker di area payudara. Layanan pemeriksaan USG sudah tersedia di puskesmas sedangkan mamografi bisa diakses di rumah sakit. 

Upaya deteksi dini kanker sangat penting mengingat penanganan penyakit dengan risiko kematian tinggi tersebut membutuhkan biaya besar. Data Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan 2020 menunjukkan penanganan pasien kanker menghabiskan biaya hingga Rp 3,5 triliun.

"Selain masalah biaya, kanker juga jadi masalah dampak sosial. Banyak pasien menjual hartanya untuk menanggung biaya," kata Maxi.

Baca juga: Deretan Makanan yang Dapat Mencegah Kanker

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Tips Gaya Hidup Sehat buat Penyintas Kanker

15 jam lalu

Pasien anak dengan kanker sedang bermain/Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI)
Tips Gaya Hidup Sehat buat Penyintas Kanker

Berikut beberapa tips bagi penyintas kanker untuk menerapkan gaya hidup tertentu agar hidup lebih sehat dan menyenangkan.


Identifikasi Risiko Penyakit Jantung Hingga Kanker dengan Tes Genetik

4 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Identifikasi Risiko Penyakit Jantung Hingga Kanker dengan Tes Genetik

Dalam upaya pencegahan, mengidentifikasi berbagai penyakit tidak menular seperti diabetes hingga kanker bisa dilakukan dengan tes genetik.


Diabetes hingga Kanker Payudara, Berikut Sederet Penyakit Silent Killer

4 hari lalu

ilustrasi diabetes (pixabay.com)
Diabetes hingga Kanker Payudara, Berikut Sederet Penyakit Silent Killer

Silent killer adalah penyakit mematikan yang tidak memiliki gejala atau indikasi yang terlihat kentara. Apa saja penyakit tersebut?


Inilah Risiko Kesehatan yang Mengintai jika Terlalu Sering Makan Pizza

7 hari lalu

Ilustrasi pizza. Sumber: Unsplash/asiaone.com
Inilah Risiko Kesehatan yang Mengintai jika Terlalu Sering Makan Pizza

Pizza sebagai junk food memiliki beberapa risiko kesehatan. Apa saja risiko kesehatan tersebut?


Cegah Kanker Payudara dengan Mengurangi Konsumsi Jenis Makanan Berikut

7 hari lalu

Ilustrasi kanker payudara. Shutterstock.com
Cegah Kanker Payudara dengan Mengurangi Konsumsi Jenis Makanan Berikut

Kanker payudara dapat terjadi karena disebabkan salah satunya adalah kebiasan mengonsumsi beragam makanan yang tidak sehat secara berlebihan.


Kenali Cara Penanganan Displasia Serviks

8 hari lalu

Ilustrasi kanker serviks. shutterstock.com
Kenali Cara Penanganan Displasia Serviks

Penanganan displasia serviks tergantung pada berbagai faktor, termasuk tingkat keparahan, usia, kesehatan, dan preferensi perawatan.


Kenali Gejala dan Penyebab Displasia Serviks

9 hari lalu

Ilustrasi kanker serviks. shutterstock.com
Kenali Gejala dan Penyebab Displasia Serviks

Displasia serviks adalah kondisi prakanker yang terjadi ketika sel-sel abnormal tumbuh di permukaan serviks.


Faktor Risiko Kanker Payudara yang Bisa Diubah dan Tidak Bisa Diubah

9 hari lalu

Ilustrasi kanker payudara (pixabay.com)
Faktor Risiko Kanker Payudara yang Bisa Diubah dan Tidak Bisa Diubah

Ada dua jenis faktor risiko kanker payudara, yaitu faktor risiko yang dapat diubah dan tidak dapat diubah. Berikut penjelasannya.


Sosialisasi Skrining dan Deteksi Dini Kanker Payudara, Cegah Pasien Datang dengan Stadium Lanjut

10 hari lalu

Kegiatan YKPI di SMA Taruna Nusantara Magelang
Sosialisasi Skrining dan Deteksi Dini Kanker Payudara, Cegah Pasien Datang dengan Stadium Lanjut

Data GLOBOCAN 2020 menunjukkan di Indonesia kasus baru kanker payudara mendekati 66 ribu. Berikut cara yang diharapkan bisa menekan angka kasus baru.


Inilah Gejala Umum Kanker Payudara yang Perlu Diketahui

10 hari lalu

Ilustrasi kanker payudara. Shutterstock.com
Inilah Gejala Umum Kanker Payudara yang Perlu Diketahui

Kanker payudara adalah jenis kanker yang terjadi ketika sel-sel di dalam payudara mengalami pertumbuhan yang tidak terkendali.