TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian yang dimuat di Journal of Agricultural and Food Chemistry menemukan kopi dengan susu memiliki sifat sinergis yang meningkatkan efek anti-inflamasi atau antiperadangan. Penelitian dimuat di Medical Daily dan Earth.com akhir Januari 2023 dan menunjukkan antioksidan dalam kopi yang dikombinasikan dengan protein dari susu dapat menggandakan sifat antiperadangan sel kekebalan tubuh.
Sistem kekebalan tubuh mengerahkan sejumlah sel darah putih dan zat kimia untuk melindungi diri dari patogen dan zat asing lain yang masuk ke tubuh sehingga menyebabkan peradangan. Kerusakan akibat peradangan dapat dikurangi dengan antioksidan seperti polifenol.
Baca Juga:
Berkat polifenol
Peneliti dari Universitas Kopenhagen di Denmark dalam studi itu menganalisis reaksi molekul seperti asam amino atau bahan penyusun protein. Hasilnya, ketika polifenol bereaksi dengan asam amino, efek penghambatannya terhadap peradangan pada sel kekebalan meningkat. Polifenol dapat mengikat protein dalam produk daging, susu, dan memiliki manfaat kesehatan yang besar. Studi itu menunjukkan proses ini juga terjadi pada kopi susu.
“Hasil ini menunjukkan reaksi antara polifenol dan protein juga terjadi pada beberapa minuman kopi dengan susu yang kami pelajari," kata pakar ilmu pangan dari Kopenhagen, Marianne Lund.
Studi lain menemukan minum dua atau lebih cangkir kopi sehari dapat membuat orang dengan tekanan darah tinggi lebih berisiko menderita stroke atau serangan jantung. Konsumsi kopi berat dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian penyakit kardiovaskular pada penderita hipertensi berat tapi tidak pada orang tanpa hipertensi atau hipertensi ringan. Sebaliknya, konsumsi teh hijau tidak dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular pada kategori tekanan darah.
Baca juga: Alasan Anda Harus Mengganti Kopi Susu dengan yang Hitam Pahit