TEMPO.CO, Jakarta - Sindrom Tarsal Tunnel atau disingkat TTS adalah suatu kondisi medis yang terjadi ketika saraf tibialis pada tarsal tunnel mengalami kerusakan atau tertekan.
Saraf tibialis merupakan saraf yang terdapat di pergelangan kaki bagian dalam. Saraf ini melintang melalui tarsal tunnel, yakni sebuah bagian berbentuk terowongan di area dalam pergelangan kaki yang terdiri dari tulang dan ligamen.
Orang yang memiliki TTS dapat mengalami nyeri, kesemutan, mati rasa, sensasi terbakar, atau kelemahan pada pergelangan kaki. Mengutip John Hopkin Medicine, TTS dapat disebabkan oleh sejumlah kondisi yang merusak atau menekan saraf tibialis, penyebabnya dapat meliputi:
- Kaki datar atau fallen arches.
- Pembengkakan yang disebabkan oleh keseleo pada pergelangan kaki.
- Penyakit seperti radang sendi atau diabetes, yang dapat menyebabkan pembengkakan dan kompresi saraf.
- Varises, kista ganglion, tendon bengkak atau taji tulang.
Selain itu, TTS dapat terjadi lebih parah jika terlalu sering memberikan beban aktivitas berat pada pergelangan kaki, seperti berolahraga dengan keras dan rutin.
Diagnosis TTS yang tepat membutuhkan perhatian dari ahli saraf berpengalaman dan spesialis saraf. Penting bagi dokter untuk menentukan tingkat keparahan kondisi untuk merekomendasikan rencana perawatan yang tepat. Pemeriksaan diagnostik untuk TTS mungkin melibatkan:
- Pemeriksaan klinis yang komprehensif
- Riwayat medis lengkap
- Pengujian listrik (EMG atau studi konduksi saraf)
- Imaging (sinar-X, CT scan, atau MRI).
Mengutip Cleveland Clinic, gejala sindrom turnnel dapat ditangani dengan perawatan mandiri di rumah yang meliputi:
- Istirahat: Mengistirahatkan kaki selama beberapa hari atau minggu dapat meningkatkan penyembuhan dan mencegah cedera lebih lanjut.
- Es: Gunakan kompres es hingga 20 menit, beberapa kali sehari. Mengompres kaki dengan es dapat mengurangi pembengkakan dan rasa sakit.
- Kompresi dan elevasi: Perban atau penyangga elastis dapat digunakan di sekitar pergelangan kaki. Mengangkat kaki sejajar jantung bila memungkinkan dapat mengurangi peradangan.
- Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID): NSAID yang dijual bebas seperti ibuprofen dapat mengurangi rasa sakit dan pembengkakan.
Dokter juga dapat merekomendasikan perawatan non bedah seperti:
- Kawat gigi, gips atau belat: Gips atau belat menjaga kaki tetap di tempatnya untuk mendorong penyembuhan saraf. Pada pasien dengan kaki rata atau gejala yang parah, dokter mungkin merekomendasikan penyangga untuk mengurangi tekanan pada kaki.
- Ortotik: Sisipan sepatu khusus atau ortotik dapat membantu kaki mempertahankan lengkungan yang tepat. Posisi ini mengurangi gerakan yang menyebabkan kompresi saraf. Stabilitas atau sepatu yang dikendalikan gerakan juga membuat kaki tidak mengalami pronasi dan mengurangi ketegangan pada saraf.
- Terapi fisik: Terapis fisik memnberikan latihan dan peregangan untuk meningkatkan kekuatan dan jangkauan gerak.
- Suntikan steroid: Dokter juga dapat meresepkan steroid oral atau suntikan steroid untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan.
Jika gejala TTS masih parah setelah mencoba perawatan nonbedah, dokter mungkin merekomendasikan prosedur operasi. Tersedia operasi yang dapat melepaskan saraf tibialis atau memperlebar tarsal tunnel.
HATTA MUARABAGJA
Pilihan Editor: 10 Kondisi Kesehatan yang Menyebabkan Kaki Kesemutan