Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyebab Obesitas Menurut Ahli Gizi, Bukan karena Banyak Makan

Reporter

image-gnews
Ilustrasi obesitas. Shutterstock
Ilustrasi obesitas. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Obesitas dapat dialami segala usia. Obesitas juga salah satu penyakit degeneratif yang kini banyak dialami usia anak dan remaja. Ahli gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Dian Kusuma Dewi, menjelaskan beberapa hal yang menjadi penyebab obesitas.

"Pandemi, belajar dari rumah, dan godaan pemesanan makanan melalui online, membuat generasi rebahan cenderung malas gerak namun rajin ngemil. Akibatnya, kerap terlihat orang-orang yang kelebihan berat badan," kata Dian.

Menurut staf pengajar pada Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI itu, obesitas adalah saat orang mengalami ketidakseimbangan antara kalori yang masuk dengan keluar. Saat terjadi ketidakseimbangan dan akhirnya menumpuk, maka orang dapat mengalami kelebihan berat badan yang akhirnya berujung pada obesitas.

“Sebetulnya tidak semata-mata seseorang langsung mengalami obesitas. Pada prosesnya akan diawali dengan kelebihan berat badan. Kelebihan berat badan yang tidak tertangani dengan baik dapat naik menjadi kategori obesitas kelas 1. Obesitas kelas 1 yang belum tertangani juga maka orang tersebut dapat masuk menjadi obesitas kelas 2,” ujar Dian.

Bukan karena makan banyak
Menurut pengurus Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) itu, makan banyak tidak selalu menjadi penyebab obesitas. Justru, pada beberapa kasus ditemukan asupan makanan yang masuk dalam tubuh kurang dari kebutuhannya namun jenis yang dipilih dan jadwal makan yang salah sering jadi penyebab.

Selain itu, pola tidur yang kurang seimbang juga dapat menjadi pemicu pada beberapa kasus obesitas. Pola tidur atau istirahat yang kurang akan berpengaruh terhadap ketidakseimbangan hormon dan ini banyak dialami remaja. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada masa tersebut, emosi remaja belum stabil dan sedang memasuki masa pencarian jatidiri menuju dewasa. Belum lagi kemajuan teknologi saat ini juga cukup mendorong orang mengalami obesitas, mulai dari begitu mudahnya memesan makanan melalui aplikasi hingga melakukan kegiatan tanpa harus bertatap muka yang turut mengurangi aktivitas fisik.

Orang yang terbiasa lari pagi, main basket, atau olahraga lain menjadi takut melakukannya saat awal pandemi karena memang pemerintah memberlakukan aturan yang membatasi aktivitas masyarakat. Selain kenaikan berat badan, obesitas akan berdampak pada tubuh mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki, seperti diabetes, gangguan jantung, paru, hati, dan berbagai penyakit lain. 

Di sisi lain, obesitas pada remaja juga dapat menyebabkan depresi karena rasa malu, bahkan ada yang mengalami perundungan melalui body shamming. Saat depresi, mereka akan mengalami penurunan rasa percaya diri dan merasa tidak berdaya untuk melakukan sesuatu yang berujung pada penurunan prestasi belajar.

Pilihan Editor: Inilah Hubungan Obesitas dan Rendahnya Kandungan Vitamin D dalam Tubuh

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Psikolog Minta Remaja Tak Menikah Muda, Ini Alasannya

1 hari lalu

Ilustrasi pernikahan
Psikolog Minta Remaja Tak Menikah Muda, Ini Alasannya

Remaja dianjurkan tidak menikah muda karena di usia tersebut tugas mereka adalah mengembangkan konsep diri yang positif.


Kabar Gembira untuk Penyuka Kopi, 6 Manfaat Minum Kopi Bagi Kesehatan

3 hari lalu

ilustrasi minum kopi (pixabay.com)
Kabar Gembira untuk Penyuka Kopi, 6 Manfaat Minum Kopi Bagi Kesehatan

Berbagai penelitian sebut kopi punya banyak manfaat untuk kesehatan, mulai dari menjaga kesehatan kesehatan jantung hingga turunkan risiko diabetes.


5 Fakta Meningkatnya Angka Bunuh Diri Remaja di Korea Selatan

4 hari lalu

Sebuah keluarga berduka di depan ruang kelas di mana seorang guru muda ditemukan tewas pada bulan Juli karena bunuh diri, di sebuah sekolah dasar di Seoul, Korea Selatan, 4 September 2023. REUTERS/Kim Hong-Ji
5 Fakta Meningkatnya Angka Bunuh Diri Remaja di Korea Selatan

Kasus bunuh diri yang dilakukan remaja di Korea Selatan meningkat. Pemicu peningkatan kasus itu gangguan kesehatan mental dan konflik interpersonal.


Tambah Massa Otot Demi Superman, Berat Badan David Corenswet Capai 108 Kg

6 hari lalu

David Corenswet  dalam film Superman. Foto: Instagram/@jamesgunn
Tambah Massa Otot Demi Superman, Berat Badan David Corenswet Capai 108 Kg

Demi peran Superman, David Corenswet berusaha keras menambah massa otot sampai ukuran bajunya menjadi XXL.


Aktris Korea Selatan Park Ji Ah Meninggal Karena Stroke Iskemik, Apakah Itu?

6 hari lalu

Park Ji Ah. Dok. Billions
Aktris Korea Selatan Park Ji Ah Meninggal Karena Stroke Iskemik, Apakah Itu?

Aktris Korea Selatan, Park Ji Ah, meninggal pada usia 52 tahun akibat infark serebral atau yang lebih dikenal sebagai stroke iskemik.


Peneliti BRIN Sebut Perlunya Pendidikan Seksual Komprehensif pada Remaja

8 hari lalu

Tak Perlu Malu Soal Pendidikan Seksual Dini
Peneliti BRIN Sebut Perlunya Pendidikan Seksual Komprehensif pada Remaja

Pendidikan seksual yang komprehensif perlu diberikan kepada kelompok usia remaja untuk mencegah perilaku seksual berisiko pada usia tersebut.


Perlunya Pertimbangan Matang bagi Remaja sebelum Menikah Muda

10 hari lalu

Ilustrasi Pernikahan/Alissha Bride
Perlunya Pertimbangan Matang bagi Remaja sebelum Menikah Muda

Remaja perlu memikirkan dan mempersiapkan banyak hal sebelum memutuskan untuk menikah muda agar tak berujung perceraian.


7 Mayat di Kali Bekasi Sudah Teridentifikasi, Polisi Uji Labfor CCTV di Sekitar Lokasi

11 hari lalu

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, saat menghadiri konferensi pers ikhwal identifikasi temuan 7 jenazah di Kali Bekasi, di RS Polri Kramat Jati, Kamis, 26 September 2024. TEMPO/Dian Rahma Fika A.
7 Mayat di Kali Bekasi Sudah Teridentifikasi, Polisi Uji Labfor CCTV di Sekitar Lokasi

Kepolisian masih menunggu hasil uji labfor CCTV di sekitar Kali Bekasi untuk mengungkap kronologi meninggalnya tujuh remaja.


Tidak Sakit tapi Sering Lesu, Penyebabnya dari Stres sampai Kegemukan

12 hari lalu

Ilustrasi wanita lesu. shutterstock.com
Tidak Sakit tapi Sering Lesu, Penyebabnya dari Stres sampai Kegemukan

Banyak hal yang bisa menguras energi meski seringnya kombinasi faktor tertentu yang membuat kita merasa lesu, termasuk stres dan kegemukan.


Ginekolog Ungkap Penyebab PCOS pada Remaja dan Gejalanya

12 hari lalu

Ilustrasi sistem repoduksi wanita, rahim, PCOS (Freepik)
Ginekolog Ungkap Penyebab PCOS pada Remaja dan Gejalanya

Dokter kandungan menjelaskan PCOS atau gangguan siklus haid yang terjadi sejak remaja harus diperbaiki dengan gaya hidup sehat.