Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyebab dan Dampak Generasi Sandwich terhadap Diri Sendiri

image-gnews
Ilustrasi mengelola keuangan. Shutterstock
Ilustrasi mengelola keuangan. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, JakartaGenerasi sandwich menjadi persoalan yang hingga kini sering dibicarakan. Istilah tersebut sudah ada sejak 1981 yang diperkenalkan oleh profesor dan juga direktur Universitas Kentucky, Lexington, Amerika Serikat, Dorothy A. Miller dalam jurnalnya berjudul “The ‘Sandwich’ Generation: Adult Children of the Aging”. 

Menurutnya, generasi ini merupakan orang dewasa yang harus menanggung hidup tiga generasi, yakni orang tua, diri sendiri, dan anak. Ada beberapa yang merasa menjadi generasi sandwich adalah hal biasa sebagai bentuk bakti kepada orang tua. Namun, ada juga yang menyayangkan hal tersebut karena keadaan ekonomi yang tidak mengharuskan mereka untuk menjadi generasi tersebut. 

Definisi generasi sandwich menurut Kamus Cambridge adalah sebutan yang digunakan bagi sekelompok orang yang merawat orang tua yang sudah berumur dan anak-anaknya. Namun di era sekarang, istilah tersebut ditujukan pada orang yang merasakan keadaan terjepit, baik antara pasangan, orang tua, atau anak-anaknya. Pakar perawatan orang tua Carol Abaya, mendefinisikan generasi ini dengan tiga ciri.

1. Generasi sandwich tradisional, yaitu orang dewasa berumur 40-50 tahun yang masih harus merawat orang tua dan anak-anaknya.

2. Generasi klub sandwich, yaitu yang berusia 30-60 tahun dan masih mengurus orang tua, anak, cucu jika sudah ada, hingga nenek dan kakeknya jika masih ada.

3. Generasi sandwich open faced, yaitu anak yang masih mengasuh orang tua lansia.

Penyebab 
Setelah mengetahui definisinya, generasi ini terlihat memiliki beban hidup yang cukup berat. Mengapa bisa terjadi? Tentu saja ada banyak faktor yang melatarbelakangi. Namun, secara umum hal ini terjadi karena kegagalan finansial atau perencanaan keuangan yang baik dari orang tuanya yang membuat anak-anaknya menjadi penerus generasi ini. Hal ini tidak dimaksudkan untuk menyalahkan orang tua sepenuhnya. Namun, ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk memutus rantai generasi ini, di antaranya:

1. Menabung dengan perencanaan yang bagus atau tabungan berencana.

2. Mempunyai asuransi kesehatan.

3. Menyiapkan untuk pensiun.

4. Mengurangi gaya hidup yang konsumtif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

5. Mengajari anak-anak menabung agar kelak bisa mandiri secara keuangan.

6. Menyiapkan juga dana pendidikan untuk mereka.

Dampak 
Tentu generasi ini mempunyai dampak yang dirasakan, seperti:

1. Kelelahan
Generasi in tentu rentan sekali mengalami burnout, yaitu lelah secara fisik dan mental. Mereka harus mencukupi kebutuhan banyak orang dan harus bekerja ekstra sehingga selain fisik yang lelah juga akan lelah mental karena waktunya hanya untuk bekerja.

2. Stres meningkat
Mereka juga rentan mengalami depresi dan stres yang tinggi. Peran yang dipikul sungguh banyak sehingga yang dipikirkan tentu juga bukan hanya dirinya. Ia harus memikirkan keluarga dan orang di sekitar, termasuk orang tua.

3. Merasa bersalah dan tidak puas
Generasi sandwich mudah merasa bersalah dan tidak puas karena kebutuhan orang tua dan sekitarnya tidak terpenuhi dan dia harus menanggung semua. Namun, perasaan ini akan sangat mengganggu dan berbahaya untuk kesehatan mental sehingga orang yang berada di posisi tersebut akan mudah merasa insecure dan sulit mencintai diri sendiri.

4. Mudah merasa khawatir akan banyak hal
Mereka juga menjadi mudah khawatir yang berujung pada kecemasan yang berlebihan. Perasaan tersebut bisa dikurangi, yaitu dengan berbagi cerita kepada orang lain sehingga bebannya tidak disimpan sendiri. Selain itu juga harus berpikir positif setiap hari walau beban yang dijalani sangat berat.

AWALIA RAMADHANI 

Pilihan Editor: Perlunya Generasi Sandwich Punya Aset Finansial, Cek Manfaatnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Alur Cerita Film Home Sweet Loan yang Angkat Kisah Generasi Sandwich

2 hari lalu

Film Home Sweet Loan. Dok. Visinema Pictures
Alur Cerita Film Home Sweet Loan yang Angkat Kisah Generasi Sandwich

Alur cerita film Home Sweet Loan yang mengangkat kisah generasi sandwich yang ingin punya rumah.


Tubuh yang Tetap Aktif Bantu Cegah Keinginan Bunuh Diri

3 hari lalu

Ilustrasi pencegahan atau stop bunuh diri. Shutterstock
Tubuh yang Tetap Aktif Bantu Cegah Keinginan Bunuh Diri

Psikolog mengatakan menjaga tubuh tetap aktif dan terkena sinar matahari bisa menjadi pertolongan pertama mencegah pikiran bunuh diri.


Saran Psikolog untuk Bantu Rekan Kerja yang Stres agar Tak Bunuh Diri

3 hari lalu

Ilustrasi pekerja stres. Shutterstock
Saran Psikolog untuk Bantu Rekan Kerja yang Stres agar Tak Bunuh Diri

Rekan kerja yang melihat rekan lain sedang menghadapi masalah berat bisa dibantu dengan mengamati lingkungan sekitar untuk mencegahnya bunuh diri.


10 Makanan yang Bisa Meredakan Stres

5 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
10 Makanan yang Bisa Meredakan Stres

Stres karena berbagai hal dapat diredakan dengan 10 makanan berikut.


Faisal Basri Salah Seorang Pendiri INDEF, Berikut Profil Institute for Development of Economics and Finance

5 hari lalu

Pengamat ekonomi Faisal Basri di kantor redaksi Tempo, Jakarta, 2017. Pendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) itu menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta Selatan. TEMPO/Jati Mahatmaji
Faisal Basri Salah Seorang Pendiri INDEF, Berikut Profil Institute for Development of Economics and Finance

Faisal Basri merupakan saah seorang pendiri INDEF. Berikut lembaga riset independen dan otonom yang berdiri pada Agustus 1995 di Jakarta.


BEI Sebut Market Cap Pasar Modal Indonesia Terbesar se-ASEAN, Angkanya Tembus Rp 12,7 Triliun

6 hari lalu

Analis Eksekutif Departemen Perlindungan Konsumen OJK sekaligus Satgas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal, Irhamsah menjadi salah satu pemateri dalam acara Guyub Rukun Media se-Jawa Tengah & DIY di kantor OJK Jakarta, Kamis, 5 September 2024. TEMPO/Septhia Ryanthie
BEI Sebut Market Cap Pasar Modal Indonesia Terbesar se-ASEAN, Angkanya Tembus Rp 12,7 Triliun

BEI mencatat ada 936 perusahaan yang saat ini mencantumkan sahamnya dengan nilai kapitalisasi pasar hingga Agustus 2024 menembus angka Rp 12,7 triliun.


Dikukuhkan jadi Guru Besar Binus University, Gatot Soepriyanto Soroti AI dalam Kecurangan Keuangan Perusahaan

8 hari lalu

Pengukuhan Guru Besar Tetap untuk bidang Fraud Examination Universitas Bina Nusantara (Binus) Gatot Soepriyanto di Auditorium Kampus Binus Anggrek, Jakarta Barat pada Rabu, 4 September 2024. TEMPO/Bagus Pribadi
Dikukuhkan jadi Guru Besar Binus University, Gatot Soepriyanto Soroti AI dalam Kecurangan Keuangan Perusahaan

Direktur Kampus Bina Nusantara (Binus) Bekasi Gatot Soepriyanto dikukuhkan menjadi guru besar tetap ke-32 dan resmi bergelar profesor.


Ma'ruf Amin Sebut Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia Berkembang Pesat

10 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Ma'ruf Amin Sebut Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia Berkembang Pesat

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia berkembang pesat.


BI Gelar Pertemuan dengan Bank-Bank Sentral Kawasan Asia Timur, Bahas Digitalisasi Sektor Keuangan

11 hari lalu

Karyawan melintas di area perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022. Peningkatan tingkat inflasi ini terutama didorong oleh peningkatan baik harga energi dan harga pangan. Yang kemudian ditransmisikan dalam peningkatan komponen volatile food dan administered price. TEMPO/Tony Hartawan
BI Gelar Pertemuan dengan Bank-Bank Sentral Kawasan Asia Timur, Bahas Digitalisasi Sektor Keuangan

Bank Indonesia mengikuti forum diskusi dengan bank-bank sentral kawasan Asia Timur dan Pasifik, membahas digitalisasi hingga transisi keuangan hijau


5 Ciri-ciri Seseorang Tergolong Masyarakat Kelas Menengah

12 hari lalu

Ilustrasi pusat belanja Ramayana/ Dok.TEMPO/Dasril Roszandi
5 Ciri-ciri Seseorang Tergolong Masyarakat Kelas Menengah

Sejumlah indikasi seseorang tergolong sebagai masyarakat Kelas menengah.