TEMPO.CO, Jakarta - Sakit kepala kondisi yang umum dialami. Sakit kepala bisa terasa beberapa kali. Kondisinya rasa sakit di kepala dan wajah disertai sensasi tertekan, nyeri, dan berdenyut. Sakit kepala tak semuanya sama, karena ada beberapa jenis penyebabnya.
Jenis sakit kepala
1. Sakit kepala cluster
Mengutip Healthline, sakit kepala cluster biasanya muncul di belakang salah satu mata atau sisi wajah. Gejalanya termasuk pembengkakan, kemerahan, dan berkeringat di sisi yang terasa sakit. Kadang gejala disertai hidung tersumbat dan mata berair. Sakit kepala cluster bisa muncul dan hilang sampai empat kali dalam sehari.
2. Sakit kepala hemicrania continua
Hemicrania continua sakit kepala sedang di satu sisi. Serangan hemicrania continua sering disertai mata merah, hidung tersumbat. Kondisi lainnya terasa lemas kelopak mata, penyempitan pupil, dahi berkeringat, dan gelisah.
3. Sakit kepala thunderclap
Sakit kepala ini serangannya berlangsung sebentar, tapi terasa sangat menyakitkan. Sakit kepala thunderclap bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan lainnya, antara lain:
- Adanya pembuluh darah yang robek, pecah, atau tersumbat
- Gejala awal stroke
- Kerusakan otak
- Sindrom vasokonstriksi serebral reversibel (RCVS)
- Radang pembuluh darah (vaskulitis)
- Pendarahan atau kehilangan darah dari organ (Pitam hipofisis)
4. Sakit kepala sinus
Mengutip Medical News Today, sakit kepala sinus terjadi akibat peradangan sinus. Biasanya disebabkan oleh infeksi dan alergi. Sakit kepala sinus ditandai nyeri tumpul dan berdenyut di sekitar mata, pipi, dan dahi. Nyeri bisa memburuk ketika bergerak dan mengejan. Rasa sakit bisa menyebar ke gigi dan rahang.
Jika kondisinya berlanjut, sakit kepala sinus menunjukkan gejala tambahan antara lain nyeri wajah, indra penciuman menurun, hidung tersumbat. Terkadang juga ada gejala demam, kelelahan, sakit telinga, bau mulut, batuk, dan sakit gigi.
5. Sakit kepala haid
Sakit kepala terkait haid berkembang sebelum maupun sesudah periode menstruasi. Kondisi itu disebabkan adanya perubahan kadar hormon, salah satunya estrogen.
6. Sakit kepala kafein
Mengonsumsi 400 miligram kafein atau setara empat cangkir kopi sehari bisa menyebabkan sakit kepala. Gejalanya termasuk kelelahan, kesulitan berkonsentrasi, penurunan suasana hati, dan mual. Meskipun efek kafein berlainan setiap orang, tapi mengurangi konsumsinya menurunkan risiko sakit kepala.
Pilihan Editor: Cara Cegah Pusing Setelah Bangun Tidur saat Sahur
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.