Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mudah Terganggu Suara, Apa Itu Misophonia?

Ilustrasi wanita memegang telinga. Foto: Freepik.com/evening_tao
Ilustrasi wanita memegang telinga. Foto: Freepik.com/evening_tao
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Misophonia kondisi ketika seseorang merasa mudah terganggu suara atau bunyi tertentu mengakibatkan respons emosional atau fisik. Suara atau bunyi tersebut hal sebetulnya biasa, misalnya bunyi mengunyah, menguap, atau bernapas. Ketika mendengar suara atau bunyi itu, orang dengan misophonia sering melakukan reaksi berlebihan seperti berteriak dan marah.

Apa itu misophonia?

Publikasi riset di jurnal Current Biology berjudul The Brain Basis for Misophonia’ pada 2017 lalu. Tim peneliti dalam laporamn itu mempelajari 20 orang dewasa dengan misophonia dan 22 orang lagi tidak. Mereka menilai ketaknyamanan dari suara yang berbeda, termasuk suara umum, seperti makan dan bernapas. Jenis suara lainnya, yaitu bayi menangis, orang menjerit, dan hujan.

Orang dengan misophonia menilai suara pemicu makan dan bernapas sangat mengganggu. Sedangkan orang tanpa misophonia tidak. Orang dengan misophonia lebih terpengaruh oleh suara pemicu tertentu, tapi tidak jauh berbeda dari orang lain terkait jenis suara lainnya.

Para peneliti juga mencatat, orang dengan misophonia menunjukkan tanda-tanda stres fisiologis seperti peningkatan keringat dan detak jantung yang lebih besar terhadap suara mengunyah dan benapas. Penemuan penting tim peneliti di bagian otak yang mendorong keinginan marah.

Mengutip Harvard Health, bagian otak yang berfungsi atas ingatan jangka panjang, rasa takut, dan emosi lainnya diaktifkan. Orang dengan misophonia mengalami reaksi emosional yang kuat terhadap suara yang umum. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para peneliti juga menggunakan pemindaian MRI seluruh otak untuk memetakan otak partisipan. Peneliti menemukan, orang dengan misofonia memiliki jumlah mielinisasi yang lebih tinggi. Mimielinelin adalah zat lemak yang membungkus sel-sel saraf di otak untuk menyediakan insulasi listrik. Tapi, belum diketahui soal myelin ekstra yang menjadi penyebab atau efek misophonia dan pemicunya di bagian otak lainnya.

Pilihan Editor: Tidur Mengeluarkan Suara Aneh tapi Bukan Mengorok, Apa Itu Catathrenia?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Perdana, RS Paru Jember Lakukan Operasi Bedah Saraf Aneurisma Otak

3 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Perdana, RS Paru Jember Lakukan Operasi Bedah Saraf Aneurisma Otak

RS Paru menjadi rumah sakit pertama yang melakukan operasi bedah saraf clipping aneurisma otak untuk Jawa Timur bagian timur.


Penyebab Suara Serak dan Kiat Mengurangi Risikonya

4 hari lalu

Ilustrasi wanita memegangi atau sakit tenggorokan. shutterstock.com
Penyebab Suara Serak dan Kiat Mengurangi Risikonya

Suara serak sering dialami bersamaan dengan tenggorokan kering atau gatal


Peneliti Ungkap Otak Suku Amazon Mengalami Penuaan lebih Lama

5 hari lalu

Masyarakat adat dari suku Mura berjalan di daerah gundul di tanah adat nondemarcated di dalam hutan hujan Amazon dekat Humaita, Negara Bagian Amazonas, Brasil 20 Agustus 2019. [REUTERS / Ueslei Marcelino]
Peneliti Ungkap Otak Suku Amazon Mengalami Penuaan lebih Lama

Menurut penelitian terbaru, masyarakat suku Amazon mengalami penuaan otak lebih lama seiring bertambahnya usia mereka


Tahapan Papiledema, Kondisi Pembengkakan Saraf Optik Mata

5 hari lalu

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Tahapan Papiledema, Kondisi Pembengkakan Saraf Optik Mata

Mantan kiper timnas Indonesia, Kurnia Meiga mendapat pemeriksaan dari ahli kesehatan karena mengalami papiledema


Neuralink Milik Elon Musk Kantongi Izin Uji Coba Implan Otak Manusia

5 hari lalu

Ilustrasi desain Neuralink. Chip itu berada di belakang telinga, sementara elektroda dimasukkan ke dalam otak. Kredit: Neuralink/YouTube
Neuralink Milik Elon Musk Kantongi Izin Uji Coba Implan Otak Manusia

Perusahaan implan otak milik Elon Musk, Neuralink, mengumumkan FDA telah memberikan lampu hijau untuk uji klinis pertama pada manusia.


7 Hal yang Membingungkan Pria Tentang Wanita: Emosi hingga Sinyal Campuran

6 hari lalu

Ilustrasi pria bengong. Shutterstock
7 Hal yang Membingungkan Pria Tentang Wanita: Emosi hingga Sinyal Campuran

Pria sering merasa sulit memahami hal-hal tertentu yang dilakukan wanita yang kadang membuat bingung seperti kompleksitas emosi hingga bahasa tubuh.


Memahami Gaya Hidup Slow Living untuk Redakan Stres

7 hari lalu

Ilustrasi berkebun. Freepik.com/Senivpetro
Memahami Gaya Hidup Slow Living untuk Redakan Stres

Buat yang selalu sibuk, saatnya beralih ke gaya hidup slow living, melambatkan laju hidup demi menikmati setiap momen dengan lebih bermakna.


Asal-usul Hari Skizofrenia Sedunia Diperingati Tiap 24 Mei

7 hari lalu

Ilustrasi pria konsultasi dengan Psikolog. shutterstock.com
Asal-usul Hari Skizofrenia Sedunia Diperingati Tiap 24 Mei

Hari Skizofrenia Sedunia juga momentum untuk memperluas pengetahuan melawan stigma buruk orang dengan skizofrenia


Penyakit Degeneratif Saraf, Apa Penyebab dan Gejalanya?

8 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Penyakit Degeneratif Saraf, Apa Penyebab dan Gejalanya?

Penyakit degeneratif saraf adalah kondisi yang mempengaruhi cara kerja tubuh


Satu Lagi Kemungkinan Long Covid adalah Face Blindness, Tak Bisa Mengingat Wajah

9 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Satu Lagi Kemungkinan Long Covid adalah Face Blindness, Tak Bisa Mengingat Wajah

Satu kasus long Covid ini mencuat dari sebuah hasil studi yang dipublikasi dalam jurnal Cortex pada Maret lalu.