TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis kedokteran olahraga Michael Triangto mengimbau pemudik melakukan peregangan otot di dalam kendaraan dalam perjalanan mudik Lebaran agar tubuh tetap bugar. Peregangan dapat dilakukan dalam posisi duduk, mulai tangan, bahu, punggung, serta pinggang, masing-masing tahan selama 5 detik.
"Ada beberapa gerakan, baik streching maupun latihan penguatan bisa dilakukan di situ. Memang terbatas tapi daripada tidak, masih mending minimal," kata anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) itu.
Peregangan tangan dilakukan dengan cara meluruskan salah satu ke depan. Letakkan jari pada punggung telapak tangan kemudian tahan dan tarik sebentar. Pada peregangan daerah bahu, putar atau gerakkan kedua bahu ke depan dan ke belakang secara berulang. Untuk punggung, tegakkan dan letakkan tangan di belakang kepala kemudian tahan selama 5 detik, rileks, dan ulangi.
Sementara untuk meregangkan pinggang, tegakkan badan dan busungkan dada kemudian letakkan tangan di belakang pinggang. Tahan dan tarik selama 5 detik, rileks, dan ulangi. Pada saat posisi menarik, posisi perut seperti dikunci dan ditarik sedalam mungkin. Selain peregangan otot, pemudik juga bisa membawa sepeda statis mini untuk latihan aerobik yang dapat digunakan selama duduk di dalam mobil.
Olahraga ringan
Opsi lain jika ada waktu luang, pemudik bisa melakukan push up saat sedang di area istirahat. Yang tak kalah penting dibanding aktivitas fisik, pemudik harus beristirahat secara berkala setiap dua jam. Hal ini merupakan poin penting untuk menjaga kebugaran tubuh.
"Yang pasti bahwa tubuh sekuat apapun butuh istirahat. Itu adalah keyword yang harus dipahami semua orang. Enggak ada orang yang super, berangkat dari Jakarta ke Malang, nyetir mobil sendirian dari subuh langsung sampai di Malang pada saat malam hari tanpa istirahat, enggak ada," kata Michael.
Ketika tiba di kampung halaman dan merayakan Idul Fitri, tak perlu risau jika tak sempat beraktivitas fisik atau berolahraga ringan sama sekali. Jika ada waktu luang, sangat dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik ringan seperti bersepeda statis. Namun saat acara silaturahmi usai, Michael mengingatkan pentingnya cukup beristirahat untuk memulihkan tubuh, terutama untuk mempersiapkan kepulangan ke kota asal.
Pada saat pemudik kembali ke kota asal dan masa cuti usai untuk kembali beraktivitas normal seperti bekerja atau bersekolah, maka mulailah bangun kebiasaan berolahraga kembali dengan intensitas ringan seperti berjalan kaki atau berjalan cepat.
"Selalu ada jalan di mana ada niat. Mulailah sesuai dengan tingkat kemampuan dan kesehatan pada saat ini. Setelah itu, boleh dinaikkan (intensitasnya) selama kuat, harus realistis," tegasnya.
Pilihan Editor: Alasan Sepeda Motor Tak Dianjurkan untuk Mudik Lebaran
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.