TEMPO.CO, Jakarta - Heat exhaustion kondisi kelelahan yang ekstrem tersebab tubuh terpapar suhu yang panas disertai dehidrasi. Kondisi ini muncul salah satunya saat cuaca panas. Tubuh yang intens terpapar suhu panas itu akan mengalami kelelahan ekstrem tersebut.
Mengutip WebMD, ada beberapa gejala umum dari kelelahan panas. Gejala heat exhaustion antara lain, kebingungan, urine berwarna gelap karena dehidrasi, pusing, pingsan, dan kelelahan. Adapun gejala lainnya, mual, muntah, diare, kulit pucat, detak jantung cepat, dan berkeringat.
Jenis heat exhaustion
Baca juga:
Kelelahan panas karena minim air gejalanya rasa haus yang berlebihan, lemas, sakit kepala, dan kehilangan kesadaran. Adapun kelelahan panas karena minim garam menyebabkan mual dan muntah, kram otot, pusing.
Merujuk Cleveland Clinic, kelelahan panas terjadi ketika suhu tubuh naik terlalu tinggi. Namun tubuh tidak mampu untuk mendinginkan dirinya.
Selama aktivitas di suhu panas, tubuh kehilangan cairan dan elektrolit melalui keringat. Elektrolit adalah mineral seperti natrium dan kalium yang membantu tubuh bekerja sebagaimana mestinya. Jika tubuh kehilangan terlalu banyak cairan dan sodium atau garam dan tidak segera menggantinya akan dehidrasi. Kondisi itu yang menyebabkan kelelahan panas.
Faktor risiko heat exhaustion
1. Usia
Orang lanjut usia dan anak kecil memiliki peluang tinggi mengalami kelelahan panas. Orang berusia di atas 65 tahun dan anak di bawah empat tahun sulit mengatur suhu tubuh. Mereka juga cenderung mudah dehidrasi.
2. Kegemukan
Kelebihan berat badan mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur suhu. Akibatnya, tubuh akan menahan lebih banyak panas, terutama saat berada di suhu panas.
Pilihan Editor: Bukan Gelombang Panas, Ini Penyebab Cuaca Panas di Indonesia Menurut BMKG
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.