Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dampak Penyakit Paru Obstruktif Kronis pada Penderita, Kualitas Hidup Turun

Reporter

image-gnews
ilustrasi sesak napas. shutterstock.com
ilustrasi sesak napas. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPenyakit paru obstruktif kronis (PPOK) adalah penyakit pada paru-paru yang terjadi dalam jangka panjang. Penyakit ini menghalangi aliran udara dari dalam paru sehingga akan mengalami keluhan sesak napas. Triya Damayanti dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mengingatkan PPOK dapat berdampak pada penurunan kualitas hidup penderita.

"Yang penting itu adalah kualitas hidupnya. Kualitas hidupnya jadi sangat terganggu. Dia tergantung pada orang, akhirnya, atau tergantung pada penggunaan oksigen kalau yang sudah semakin berat," kata anggota Kelompok Kerja Asma dan PPOK PDPI itu di Jakarta, Senin, 29 Mei 2023.

Berbeda dengan asma, Triya mengatakan gejala sesak napas pada PPOK bersifat terus-menerus. Ia mencontohkan penderita PPOK biasanya tidak mampu menyelesaikan pekerjaan fisik yang butuh tenaga atau gerak otot seperti pada orang normal. Hal ini akan memperburuk dan mengganggu aktivitas kehidupannya sehari-hari.

"Kalau pada PPOK itu sesak napasnya semakin lama semakin berat, gradual, dan progresif. Yang tadinya bisa jalan, katakanlah 1 kilometer, terus semakin lama 100 meter saja sudah enggak kuat. Sesak, berjalannya lebih lambat sehingga dalam melakukan aktivitas sehari-hari menjadi terganggu," ujarnya.

Menurut penelitian Global Burden Disease pada 2022, PPOK di Indonesia menduduki peringkat kesembilan untuk estimasi nilai years of life lost (YLL) atau jumlah tahun yang hilang akibat PPOK dari total usia harapan hidup. PPOK kerap ditemukan pada orang berusia di atas 40 tahun dengan faktor risiko utama merokok dan pajanan polusi udara dari lingkungan sekitar. 

Yang disayangkan, usia penderita PPOK rata-rata masih dapat dikatakan produktif. Sebelum mendapatkan diagnosis, Triya mengatakan penderita biasanya belum menyadari kemunculan gejala seperti batuk, sesak napas, dan produksi dahak sebetulnya terkait PPOK. Oleh sebab itu, dia mengingatkan pentingnya untuk tidak abai terhadap gejala tersebut dan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan primer.

"Pasien mungkin meremehkan gejala keparahannya, seringkali menganggap, 'Oh, ini mungkin karena hubungannya dengan usia.' Dan juga tidak meminta pertolongan medis secara langsung," papar Triya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cegah keparahan
Dengan pengobatan yang dilakukan lebih awal, diharapkan eksaserbasi atau perburukan pada penderita dapat dicegah. Apabila orang sudah didiagnosis menderita PPOK dan mengalami eksaserbasi maka fungsi paru-paru tidak akan sama lagi seperti sedia kala.

Pada beberapa kasus, penderita PPOK masih mengalami gejala sesak napas walaupun sudah diresepkan obat. Kondisi ini dapat berisiko memperburuk penderita yang sudah mengalami eksaserbasi sebelumnya. Hal tersebut masih menjadi salah satu tantangan dalam penatalaksanaan bagi para dokter. Meski demikian, Triya tetap menekankan pentingnya pasien mematuhi pengobatan atau terapi yang diberikan dokter.

"Inilah yang harus kita lakukan, bagaimana pencegahan jangan sampai pasien PPOK mengalami eksaserbasi," tegas Triya.

Pilihan Editor: Pemicu Penyakit Paru Obstruktif Kronis, Bukan Cuma Menyerang Perokok

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Waspadai Gejala Pneumonia seperti yang Dialami Michael Gambon

4 hari lalu

Michael Gambon. REUTERS/Scott Audette
Waspadai Gejala Pneumonia seperti yang Dialami Michael Gambon

Aktor di film Harry Potter, Michael Gambon, meninggal dunia karena pneumonia. Berikut yang perlu diketahui tentang penyakit paru-paru ini.


3 Faktor Risiko Pemicu Penyakit Jantung, Apa yang Bisa Diubah dan Tidak?

8 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
3 Faktor Risiko Pemicu Penyakit Jantung, Apa yang Bisa Diubah dan Tidak?

Ada beberapa faktor risiko penyakit jantung yang tidak bisa diubah, selain yang bisa diubah. Berikut penjelasan dokter agar kita bisa mencegahnya.


4 Manfaat Daun Legundi, Bisa Obati Asma hingga Sakit Tenggorokan

11 hari lalu

Pondok Herbal Kenanga memiliki koleksi 200 tanaman herbal. Pondok Kenanga memperoleh bimbingan dari PT Medco E&P Indonesia-Rimau Asset. TEMPO/Parliza Hendramwan
4 Manfaat Daun Legundi, Bisa Obati Asma hingga Sakit Tenggorokan

Daun legundi mengandung minyak atsiri yang tersusun dari seskuiterpen, terpenoid, senyawa ester, vitrisin, dan glikosida flavonoid (persikogenin).


Banyak Debu di Penitipan Anak, Waspadai Paru-parunya

13 hari lalu

Ilustrasi penitipan anak (daycare). shutterstock.com
Banyak Debu di Penitipan Anak, Waspadai Paru-parunya

Debu bercampur bakteri banyak terdapat di penitipan anak sehingga bisa memicu asma, ungkap sebuah penelitian di European Respiratory Society.


Sebab dan Gejala Pneumonia yang Dialami Vokalis Sum 41 Deryck Whibley

14 hari lalu

Vokalis Sum 41, Deryck Whibley. (Instagram/@sum41)
Sebab dan Gejala Pneumonia yang Dialami Vokalis Sum 41 Deryck Whibley

Vokalis Sum 41, Deryck Whibley dilarikan ke rumah sakit akibat pneumonia yang menyerangnya. Lantas, apa sebab dan gejalanya?


Peneliti Sebut Cara Ini Bisa Turunkan Risiko Depresi

15 hari lalu

Ilustrasi wanita naik gunung. shutterstock.com
Peneliti Sebut Cara Ini Bisa Turunkan Risiko Depresi

Para peneliti dari Universitas Cambridge mengevaluasi sejumlah faktor risiko depresi. Apa saja yang termasuk dan saran mereka?


Vokalis Sum 41 Sakit Pneumonia, Mengenal Deryck Whibley

15 hari lalu

Vokalis SUM 41, Deryck Whibley saat  konser bertajuk 'Screaming Bloody Murder Festival with SUM 41' di Mata Elang International Stadium, Pantai Karnaval Ancol, Jakarta Utara, Selasa(10/4). TEMPO/Dwianto Wibowo
Vokalis Sum 41 Sakit Pneumonia, Mengenal Deryck Whibley

Vokalis Sum 41 Deryck Whibley dibawa ke rumah sakit akibat pneumonia atau infeksi saluran pernapasan akut yang menyerang paru-paru


Detk-detik Kematian Jimi Hendrix Sang Dewa Gitar

15 hari lalu

Jimi Hendrix. Foto: kaskus.us
Detk-detik Kematian Jimi Hendrix Sang Dewa Gitar

Pada 53 tahun silam, Jimi Hendrix meninggal karena overdosis obat-obatan. Begini profilnya dan detik-detik kematian gitaris legendaris ini.


Dokter Paru Ungkap Kaitan Polusi Udara dan Pneumonia

21 hari lalu

Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com
Dokter Paru Ungkap Kaitan Polusi Udara dan Pneumonia

Pakar mengatakan polusi udara salah satu faktor risiko peningkatan kasus pneumonia atau infeksi saluran pernapasan akut yang menyerang paru-paru.


Asfiksia: Gangguan Pernapasan Tersebab Kekurangan Asupan Oksigen

22 hari lalu

ilustrasi sesak napas. shutterstock.com
Asfiksia: Gangguan Pernapasan Tersebab Kekurangan Asupan Oksigen

Asfiksia kondisi medis saat kadar oksigen dalam tubuh berkurang mengganggu pernapasan