TEMPO.CO, Jakarta - Kulit perlu perawatan rutin dan terukur agar dapat bekerja secara maksimal. Karena itulah pasar dipenuhi berbagai jenis produk perawatan kulit yang dapat dipilih sesuai kebutuhan pengguna. Hanya saja, tak semua produk perawatan kulit yang dijual bebas bahan kimia berbahaya.
Karena itulah konsumen pun dituntut untuk lebih waspada agar produk perawatan tidak sampai membahayakan kulit. Berikut bahan kimia berbahaya dalam produk perawatan kulit yang perlu diwaspadai, dilansir dari Vitaman.
Paraben
Paraben merupakan pengawet yang biasa digunakan untuk mencegah pertumbuhan mikroba pada produk. Biasanya, kandungan paraben dapat ditemukan pada berbagai macam produk kosmetik dan pembersih kulit. Penggunaan produk kosmetik dengan kandungan paraben berpotensi menimbulkan reaksi seperti gatal, munculnya ruam, bengkak, hingga rasa nyeri atau terbakar. Bahkan, ada dugaan paraben dapat memicu kanker.
Phthalates
Bahan kimia yang merupakan wewangian buatan dan banyak ditemukan pada sampo, sabun cair, losion, hingga produk pembersih rumah. Phthalates berpotensi membahayakan ibu hamil hingga proses tumbuh kembang atau keselamatan janin. Bahkan, phthalates yang masuk ke dalam tubuh ibu juga dapat tercampur dengan ASI dan mengancam kesehatan bayi. Sebisa mungkin hindari produk yang hanya mencantumkan tulisan pewangi pada kemasan. Pasalnya, ada kemungkinan bila produk tersebut mengandung phthalates.
Triklosan
Zat kimia ini bertugas membunuh mikroorganisme seperti jamur dan bakteri. Triklosan umumnya ditemukan pada produk pembersih tubuh seperti sabun, pasta gigi, hingga deterjen. Sayangnya, manfaat tersebut diiringi potensi timbulnya penyakit seperti alergi, asma, dan eksim. Bahkan, penggunaan triklosan secara rutin dan berlebihan bisa meningkatkan kemungkinan bakteri bermutasi menjadi lebih kuat seperti yang sempat merepotkan Amerika Serikat pada 2019-2020.
Formaldehida
Seperti paraben, formaldehida atau formalin adalah senyawa yang sering digunakan sebagai pengawet pada produk perawatan kulit dan kosmetik. Biasanya, kandungan formaldehida dapat ditemukan pada cat kuku, make up, losion, hingga deodoran. Di sisi lain, paparan formalydehida bisa menyebabkan iritasi kulit, kesulitan bernapas, mata berair, hingga sensasi terbakar di dalam hidung saat terhirup. Tak hanya itu, formaldehida juga dikategorikan oleh Agensi Internasional untuk Riset Kanker sebagai karsinogen atau zat yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker.
Alkohol
Tidak semua alkohol termasuk dalam kategori jahat. Beberapa jenis yang patut diwaspadai adalah metanol, isopropil, propanol dan benzil. Jenis-jenis alkohol tersebut dapat menimbulkan kekeringan hingga iritasi saat digunakan ke kulit. Bahkan, dalam kasus tertentu bisa saja terjadi peradangan dan munculnya jerawat akibat sifat penyingkir perlindungan alami kulit.
Pilihan Editor: Tips Lindungi Kulit dari Cuaca Panas
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.