Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lebih Detil Apa itu Penyakit Hepatitis

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi hepatitis. Shutterstock.com
Ilustrasi hepatitis. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hepatitis merupakan suatu penyakit radang pada organ hati manusia yang dapat disebabkan oleh banyak faktor, salah satu yang terbanyak adalah infeksi virus. Virus-virus yang dapat menyebabkan hepatitis, antara lain virus hepatitis A (HAV), virus hepatitis B (HBV), virus hepatitis C (HCV), virus hepatitis D (HDV) dan virus hepatitis E (HEV).

Merujuk laporan World Health Organization, disebutkan bahwa terdapat 2 milyar penduduk dunia yang mengidap penyakit hepatitis dan 1,4 juta diantaranya mengalami kematian.Karenanya, penyakit ini termasuk dalam kategori penyakit menular berbahaya.

Jenis dan Gejala Hepatitis

Melansir laman Kementerian Kesehatan RI, berikut adalah jenis-jenis hepatitis dan gejala yang menyertai:

1. Penyakit Hepatitis (Hepatitides) A

Virus hepatitis A (HAV) adalah penyebab penyakit hepatitis A.  Virus dengan genom RNA ini berukuran 27 nanometer dengan partikel bulat (genus hepatovirus dikenal sebagai enterovirus 72).

Selain itu, virus ini beruntai tunggal dan linier dengan ukuran 7.8 kb, tidak memiliki selubung, memiliki satu serotipe dan empat genotipe.

Penyakit ini ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi oleh virus Hepatitis A.

Manifestasi gejala infeksi Hepatitis A biasanya berupa :

- Pusing kepala

- Mata dan kulit menjadi kuning (jaundice)

- Mual dan muntah

- Sakit tenggorokan

- Diare

- Tidak nafsu makan

2. Penyakit Hepatitis (Hepatitides) B

Virus Hepatitis B (HBV) adalah penyebab penyakit hepatitis B. Virus ini  adalah virus DNA dari keluarga Hepadnaviridae dengan struktur virus berbentuk sirkuler dan terdiri dari 3200 pasang basa (partikel bulat 42 nm) atau partikel Dane dengan lapisan fosfolipid (HbsAg) (2.5).

Penyakit ini ditularkan melalui cairan tubuh penderita Hepatitis B, dapat terjadi secara vertikal, yaitu dari ibu yang menderita Hepatitis B kepada bayi yang dilahirkannya.

Penyakit ini juga dapat terjadi secara horizontal melalui transfusi darah, jarum suntik yang tercemar, pisau cukur, tatto, atau transplantasi organ.

Pajanan virus ini akan menyebabkan hepatitis akut yang dapat sembuh spontan dan memberikan kekebalan terhadap penyakit ini, atau dapat berkembang menjadi hepatitis kronik.

Gejala hepatitis B akut diantaranya:

- Kehilangan nafsu makan

- Mual dan muntah.

- Gejala yang menyerupai flu  seperti lelah, nyeri pada tubuh, sakit kepala, dan demam tinggi.

- Nyeri perut.

- Mata dan kulit menjadi kuning (jaundice)

Sebagian besar pasien dengan hepatitis B kronik tidak menunjukkan gejala. Sebagian dapat merasakan kelemahan dan tidak nyaman pada perut bagian kanan atas.

Hepatitis kronik dapat berkembang menjadi fibrosis hati atau sirosis hati yang ditandai dengan adanya jaringan luka yang menyelimuti hati, sehingga fungsi hati tidak dapat berjalan secara optimal dan dapat terjadi gejala gagal hati seperti ikterus (penyakit kuning), bengkak pada kedua tungkai, cairan di perut (asites), dan gangguan kesadaran.

3. Penyakit Hepatitis (Hepatitides) C

Hepatitis C disebabkan oleh virus Hepatitis C (HCV), yang merupakan virus RNA dari keluarga Flaviviridae.

Virus ini memiliki partikel untuk menyelimuti untaian RNA yang panjangnya 9.600 basa nukleotida.

Penyakit ini ditularkan melalui paparan darah dan cairan tubuh yang terkontaminasi virus Hepatitis C.

Sama seperti Hepatitis B, penyakit ini dapat ditularkan secara vertikal maupun horizontal. Berikut merupakan gejala yang dapat ditimbulkan :

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

- Tidak nafsu makan.

- Mual dan muntah

- Letih

- Mata dan kulit menjadi kuning (jaundice)

Hampir 80% pasien yang terinfeksi Hepatitis C akan menetap menjadi hepatitis C kronik.

Perkembangan penyakit hepatitis C kronik berjalan lambat, 10-20% diantaranya akan menjadi sirosis hati dalam waktu 15 - 20 tahun.

Setelah menjadi sirosis hati, sekitar 1-5% per tahun akan berkembang menjadi kanker hati.

4. Penyakit Hepatitis (Hepatitides) D

Penyakit hepatitis D disebabkan oleh Virus Hepatitis Delta (HDV). Ditemukan pada tahun 1977, virus ini  berukuran 35-37 nm dan memiliki antigen internal yang unik, yaitu antigen delta.

Infeksi virus hepatitis D biasanya ditemukan bersama-sama dengan infeksi virus hepatitis B, karena virus ini memerlukan virus hepatitis B untuk dapat berkembang di tubuh manusia. Oleh karenanya, penularannya sama dengan penularan hepatitis B.

Sebagian besar penderita hepatitis D tidak menunjukkan gejala, namun dapat juga menimbulkan gejala seperti berikut:

- Nyeri otot dan sendi

- Sakit perut

- Mual dan muntah

- Demam

- Tidak nafsu makan

- Mata dan kulit menjadi kuning (jaundice)

Selain itu, virus ini mampu mempercepat proses fibrosis hati sehingga mempercepat terjadinya sirosis hati dan meningkatkan risiko kanker hati.

5. Penyakit Hepatitis (Hepatitides) E

Virus hepatitis E (VEH) menyebabkan penyakit hepatitis E. Sebuah virus RNA berbentuk sferis dan merupakan anggota dari famili Hepeviridiea dan genus Hepevirus.

Gejala infeksi virus hepatitis E sama seperti  gejala hepatitis A. Virus ini terdapat pada feses pasien yang menderita hepatitis E dan ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi virus tersebut.

Gejala yang ditimbulkan dapat berupa:

- Demam ringan

- Tidak nafsu makan

- Mual, muntah

- Nyeri perut

- Mata dan kulit menjadi kuning (jaundice)

Sebagian kecil pasien yang terinfeksi hepatitis E dapat menjadi hepatitis kronik, terutama pada pasien dengan kondisi imunitas yang menurun.

Pada beberapa kasus, meskipun jarang, dapat menimbulkan gejala hepatitis akut yang berat hingga gagal hati yang menyebabkan kematian.

KEMENKES | WHO

Pilihan editor : Penularan Hepatitis B Mayoritas Ditularkan dari Ibu ke Anak, Cegah dengan Ini

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penularan Hepatitis, dari Malas Cuci Tangan sampai Hubungan Seksual

16 jam lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
Penularan Hepatitis, dari Malas Cuci Tangan sampai Hubungan Seksual

Hepatitis bisa menular melalui makanan dan minuman yang tercemar virus vepatitis, tangan kotor, hingga hubungan seksual.


Awas, Makanan Mentah dan Lingkungan Kotor Bisa Sebabkan Hepatitis A

17 jam lalu

Ilustrasi Virus Hepatitis. shutterstock.com
Awas, Makanan Mentah dan Lingkungan Kotor Bisa Sebabkan Hepatitis A

Makanan dan minuman yang tidak matang atau jajan di lingkungan yang kotor dapat menyebabkan hepatitis A, jadi waspadalah.


Pakar Ungkap Pentingnya Media Sosial untuk Sampaikan Informasi tentang Hepatitis

4 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock.com
Pakar Ungkap Pentingnya Media Sosial untuk Sampaikan Informasi tentang Hepatitis

Upaya penyebaran informasi dengan memanfaatkan media sosial dapat menjadi strategi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap hepatitis.


Fakta-fakta Kematian Akibat Hepatitis di Indonesia Terbanyak ke-4 di Asia

41 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock.com
Fakta-fakta Kematian Akibat Hepatitis di Indonesia Terbanyak ke-4 di Asia

Angka kematian akibat hepatitis di Indonesia menempati urutan ke-4 terbanyak di Asia.


UNRWA Laporkan Wabah Hepatitis di Gaza

41 hari lalu

Pengungsi Palestina di kota perbatasan selatan Gaza, Rafah, bergulat dengan meningkatnya masalah sanitasi dan kesehatan, karena kamp-kamp pengungsi dipenuhi dengan limbah.
UNRWA Laporkan Wabah Hepatitis di Gaza

Hampir 40.000 kasus hepatitis tercatat di Gaza sejak dimulainya perang Israel, kata UNRWA


Hari Hepatitis Sedunia dan Harapan di Baliknya

43 hari lalu

Hari Hepatitis Sedunia. TEMPO/Subekti
Hari Hepatitis Sedunia dan Harapan di Baliknya

Setiap 28 Juli diperingati sebagai Hari Hepatitis Sedunia. Berikut beberapa target terkait hepatitis yang ingin dicapai pada 2030.


Asal-usul Hari Hepatitis Sedunia

44 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
Asal-usul Hari Hepatitis Sedunia

Tanggal 28 Juli dipilih sebagai Hari Hepatitis Sedunia untuk memperingati hari ulang tahun Baruch Samuel Blumberg


Pakar Minta Orang Tua Kenali Gejala Hepatitis pada Anak, Apa Saja?

2 Juli 2024

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
Pakar Minta Orang Tua Kenali Gejala Hepatitis pada Anak, Apa Saja?

Dokter meminta orang tua mengenali gejala awal hepatitis pada anak agar dampaknya tidak semakin kronis dan dalam jangka panjang.


Guru Besar FKUI Sebut Perlunya Vaksinasi Hepatitis B untuk Cegah Kanker Hati

19 Mei 2024

Petugas kebersihan mendapat suntikan vaksin hepatitis gratis di aula Biofarma, Bandung, Jawa Barat, 3 Agustus 2017. Pemberian vaksin pada 2.000 orang lebih petugas kebersihan ini merupakan salah satu bentuk penghargaan pemerintah setelah Bandung meraih penghargaan Adipura tahun ini. TEMPO/Prima Mulia
Guru Besar FKUI Sebut Perlunya Vaksinasi Hepatitis B untuk Cegah Kanker Hati

Guru Besar FKUI menjelaskan vaksinasi hepatitis B diperlukan sebagai salah satu pencegahan penyakit hati, termasuk kanker hati.


Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

4 Mei 2024

Tenaga kesehatan memberikan pelayanan imunisasi dasar kepada bayi di Puskesmas 3 Denpasar Utara, Bali, Kamis 12 Januari 2023. Pemerintah Provinsi Bali menargetkan penurunan angka stunting hingga 7,71 persen pada tahun 2023 sehingga Bali tetap menjadi provinsi dengan angka kasus stunting terendah di Indonesia. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?