Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Frekuensi Mencuci Handuk yang Dianjurkan dan Caranya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi handuk. Foto: Unsplash.com/Denny Mller
Ilustrasi handuk. Foto: Unsplash.com/Denny Mller
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Karena digunakan setiap hari, handuk berisiko terkontaminasi beberapa patogen, seperti patogen kulit, bakteri, virus, hingga jamur. Karena itu, ketahui frekuensi mencuci handuk mandi yang tepat agar terhindar dari patogen penyebab gangguan kulit.

Dilansir dari Everydayhealth, profesor dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Arizona Zuckerman di Amerika Serikat. dr. Kelly Reynolds, mengatakan frekuensi terbaik mencuci handuk mandi adalah setiap kali digunakan. Namun, penggunaan handuk dapat direnggangkan maksimal tiga kali sebelum dicuci asalkan handuk dikeringkan dan tidak lembab.

“Praktik terbaik adalah mencuci handuk setelah setiap kali digunakan,” kata Reynolds.

Aturan terpenting adalah mengeringkan handuk setelah digunakan. Proses pengeringan membantu membunuh mikroba potensial dan menghentikannya berkembang biak. Meski demikian, pengeringan handuk juga bergantung pada iklim di Indonesia. 

Iklim yang tropis dan cenderung panas memudahkan handuk cepat kering dan dapat digunakan lebih dari sekali. Pastikan handuk dijemur di luar kamar mandi karena kamar mandi adalah area yang lebih lembab dibanding area lain di rumah.

Ada aturan yang mengharuskan penggantian handuk setiap kali digunakan atau hanya sekali pakai. Aturan tersebut jika di bagian tubuh terdapat luka terbuka atau baru melakukan tindakan operasi dan masalah kulit lain. Jika mengalami hal-hal tersebut, handuk mandi harus lebih sering diganti.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Penghalang kulit tidak utuh, jadi harus hati-hati,” kata salah satu pendiri Audubon Dermatology di New Orleans, Deirdre Hooper.

Cara mencuci handuk yang tepat
Menurut Reynolds, cuci handuk dengan air panas dan deterjen lalu keringkan dengan uap panas atau suhu tinggi agar jamur dan kuman lebih cepat mati. Idealnya, pilihlah deterjen yang mengandung enzim yang dirancang untuk mengurai kotoran dan membunuh kuman. Label depan sering mengatakan deterjen memiliki enzim pelawan noda.

Jika memiliki kulit sensitif, produk baru dapat menyebabkan iritasi. Jadi, hentikan penggunaan jika kulit mengalami reaksi negatif saat menggunakan deterjen yang mengandung enzim. Pilihlah deterjen bebas pewarna dan pewangi serta mengandung enzim.

Saat ingin mengeringkan, gantung handuk dengan benar. Bahkan, untuk handuk yang akan digunakan kembali pun harus digantung dan jangan ditumpuk dengan handuk atau pakaian lain setelah digunakan. Selain itu, sedapat mungkin jangan berbagi handuk mandi dengan orang lain. Jangan lupa untuk membersihkan mesin cuci secara berkala atau sebulan sekali dengan menambahkan pemutih pakaian agar patogen dari penggunaannya tidak berpindah ke handuk mandi.

Pilihan Editor: Waktu yang Disarankan untuk Mencuci Handuk

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Trik Membuat Pakaian Bebas Kusut tanpa Disetrika

11 hari lalu

Ilustrasi lemari pakaian. Unsplash.com/Zoe Van Poetsprin
Trik Membuat Pakaian Bebas Kusut tanpa Disetrika

Buat yang malas menyetrika pakaian, ada trik yang bisa dicoba untuk mengatasi kusut dan membuat baju licin dan rapi.


7 Cara Meningkatkan Kesehatan Usus

12 hari lalu

Ilustrasi usus besar. Cellularhealthinc.com
7 Cara Meningkatkan Kesehatan Usus

Makanan yang meningkatkan kesehatan usus dapat memberi makan bakteri baik atau menambahkan lebih banyak bakteri bermanfaat ke usus.


Seberapa Sering Sprei dan Sarung Bantal Harus Dicuci?

32 hari lalu

Ilustrasi bantal dan guling. shutterstock.com
Seberapa Sering Sprei dan Sarung Bantal Harus Dicuci?

Sprei dan sarung bantal harus sering dicuci agar tidak menyebabkan masalah pada kesehatan dan tubuh pada umumnya.


Awas Timbunan Koloni Bakteri: Sprei dan Sarung Bantal Harus Dicuci Rutin

32 hari lalu

Ilustrasi bantal. elizabethjayne.co.uk
Awas Timbunan Koloni Bakteri: Sprei dan Sarung Bantal Harus Dicuci Rutin

Idealnya, sprei dan sarung bantal dicuci setidaknya setiap 2 pekan. Jika tidak, dapat menyebabkan beragam masalah pada tubuh.


Ini Alasan Tidak Boleh Mengisi Ulang Botol Plastik Air Mineral

46 hari lalu

Ilustrasi Botol Air Mineral (2)
Ini Alasan Tidak Boleh Mengisi Ulang Botol Plastik Air Mineral

Botol plastik air mineral yang digunakan berulang kali cenderung menjadi tempat berkembang biaknya mikroba dan bakteri.


5 Rekomendasi Hadiah Pernikahan Ramah di Kantong yang Tetap Elegan

24 Juli 2023

ilustrasi kado (pixabay.com)
5 Rekomendasi Hadiah Pernikahan Ramah di Kantong yang Tetap Elegan

Meski budget terbatas, ada baiknya hadiah pernikahan tetap elegan dan sesuai dengan kebutuhan agar penerimanya merasa senang.


3 Alasan Tidak Memindahkan Tabir Surya ke Wadah Kecil untuk Traveling

30 Mei 2023

ilustrasi sunscreen (pixabay.com)
3 Alasan Tidak Memindahkan Tabir Surya ke Wadah Kecil untuk Traveling

Banyak bahan dalam tabir surya adalah pelarut yang baik, sehingga sering bereaksi dengan plastik atau meresap ke dalamnya


Mengenal Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

30 Mei 2023

Patients lie on beds in the emergency department of a hospital, amid the coronavirus disease (COVID-19) outbreak in Shanghai, China January 4, 2023.  Hospitals in Shanghai were overwhelmed by visitors on Wednesday (January 5) as international health experts predict at least one million deaths in China this year, but Beijing has reported five or fewer deaths a day since the policy u-turn. REUTERS/Staff
Mengenal Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

Disease X istilah yang digunakan WHO untuk merujuk pada penyakit baru belum teridentifikasi secara spesifik


Peneliti BRIN Sebut Ada Jamur di Serial The Last of Us, Apakah Benar Bisa Jadikan Zombie?

15 Mei 2023

Joel (Pedro Pascal) dan Ellie (Bella Ramsey) dalam serial The Last of Us. Dok. HBO
Peneliti BRIN Sebut Ada Jamur di Serial The Last of Us, Apakah Benar Bisa Jadikan Zombie?

Serial the Last of Us menggambarkan ancaman dunia. Di dunia nyata, jamur tersebut benar-benar ada dan menginfeksi serangga laiknya zombie.


CDC Mengkhawatirkan Penyebaran Infeksi Jamur Mematikan di Faskes AS

24 Maret 2023

Kantor pusat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Atlanta, Georgia, AS. REUTERS
CDC Mengkhawatirkan Penyebaran Infeksi Jamur Mematikan di Faskes AS

Infeksi jamur Candida auris, atau C. auris, dapat menyebabkan penyakit parah pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah.