TEMPO.CO, Jakarta - Hipertensi termasuk salah satu penyebab kematian nomor satu di dunia. Salah satu cara untuk mencegah hipertensi adalah mengurangi konsumsi garam dalam keluarga dan menggantikannya dengan glumatat atau lebih dikenal dengan nama monosodium glutamate atau MSG.
Spesialis gizi klinis Yohan Samudra dari Universitas Diponegoro mengatakan jumlah maksimal garam yang boleh dikonsumsi yaitu satu sendok teh sehari atau sekitar 2.000-2.300 miligram natrium.
"Glutamat bisa menggantikan peran garam dalam makanan," kata Yohan.
Ia menjelaskan glutamat terdapat dalam MSG. Satu gram MSG mengandung 133 mg natrium sedangkan garam mengandung 400 mg. "Karena itu, jauh lebih baik menggunakan MSG dibandingkan garam dan bisa mencegah penyakit hipertensi,” jelas Yohan.
Pentingnya peran ibu
Penggunaan MSG sudah dinyatakan aman oleh Kementerian Kesehatan RI. Namun, jumlah yang digunakan untuk sekali masak tetap tidak boleh terlalu banyak.
“Tentunya dengan takaran secukupnya karena kalau terlalu banyak akan membuat rasa makanan tidak enak, after taste menjadi pahit," ujar Yohan.
Keluarga yang sehat biasanya berawal dari makanan yang keluar dari dapur, kata Yohan. Karena itu, ibu memegang peranan penting dalam keluarga untuk mencegah terjadinya obesitas akibat menggunakan garam secara berlebihan dalam makanan.
Psikolog klinis Nia Paramita mengatakan makanan bisa membantu mengurangi stres yang dialami ibu. Contohnya, bila sudah terdiagnosis sakit lambung jangan mengonsumsi makanan yang kecut dan pedas atau apabila punya hipertensi maka jangan goda tubuh dengan konsumsi garam.
“Para ibu harus self love dan juga self care karena seorang ibu itu tidur paling akhir dan bangun paling awal dibandingkan anggota keluarga lain. Kalau hidup ibu bahagia maka ayah akan senang dan anak akan merasa berharga. Tapi kalau tidak, bagaimana dia bisa meneruskan kebahagiaan itu ke suami dan anak,” tegas Nia.
Pilihan Editor: Apa Itu Glutamat dan Glutamin yang Baik buat Kekebalan Tubuh?