TEMPO.CO, Jakarta - Usai hari raya Idul Adha, stok daging di rumah seringkali menumpuk. Ada beberapa olahan lezat yang dapat dibuat dari daging sapi tersebut, di antaranya adalah rendang kering. Bagaimanakah cara membuat rendang kering? Dan apa perbedaan rendang kering dengan rendang basah?
Resep dan Cara Pembuatan Rendang Kering
Mengutip dari laman cookpad, berikut sejumlah bahan yang perlu dipersiapkan untuk membuat rendang kering:
1. 500 gram daging sapi
2. 1 liter santan dari 1 setengah kelapa yang tua
3. 1 jari kelingking kayu manis
4. 1 kembang lawang atau pekak
5. 2 batang sereh geprek
6. 2 lembar daun salam
7. 2 bunga cengkeh
8. 3 kapulaga
9. Laos secukupnya (agak besar)
10. Sedikit gula aren (opsional)
Selain itu, ada juga beberapa bumbu yang perlu untuk diblender seperti:
1. 75 g Bawang merah
2. 5 bawang putih
3. 5 cabe kering keriting
4. 1 jempol jahe
5. 1 sendok makan ketumbar
6. 1 sendok teh lada
7. Setengah sendok teh jintan
8. 80 ml air
Kemudian cara pembuatan rendang kering ini adalah sebagai berikut:
1. Potong-potong daging sapi sesuai selera, sisihkan
2. Siapkan bahan bumbu dan bumbu yang sudah dihaluskan
3. Masukkan santan dan semua bumbu ke dalam wajan, masak sampai santan mendidih
4. Masukan daging sapi dan masak sampai berubah warna. Tambahkan garam dan sedikit gula (Anda dapat memakai sekitar setengah sendok makan gula aren, boleh pakai boleh tidak. Sesuaikan dengan selera Anda)
5. Masak sampai minyak mendidih dan jangan lupa diaduk. Proses ini membutuhkan waktu yang lama.
6. Jika minyak sudah mulai mendidih, masukan kelapa sangrai sekitar 1 sendok makan penuh (opsional, boleh dipakai dan boleh tidak)
7. Jika kuah sudah mulai mengental, masak dengan api kecil saja dan harus sering diaduk karena bagian bawahnya mudah berkerak. Jangan lupa koreksi rasa terlebih dahulu dengan menambahkan bumbu-bumbu yang diperlukan. Karena membuat rendang kering, lanjutkan proses sampai rendang berwarna pekat.
8. Jika warna rendang sudah pekat dan bumbu meresap, tiriskan. Rendang kering dapat disajikan selagi hangat.
Perbedaan Rendang Kering dan Basah
Disarikan dari sejumlah sumber, rendang basah dan rendang kering memiliki beberapa perbedaan mendasar. Salah satunya adalah durasi memasaknya.
Jika rendang kering umumnya membutuhkan waktu memasak lebih dari empat jam, maka rendang basah atau yang juga disebut kalio hanya perlu waktu memasak sekitar empat jam saja.
Selain itu, daging dari rendang basah memiliki tekstur yang empuk. Lain halnya dengan rendang kering yang bertekstur lebih keras. Meskipun demikian, kedua jenis rendang ini juga memiliki persamaan berupa teknik memasaknya yang nyaris sama.
Perbedaan yang terakhir dari rendang kering dan basah adalah warna. Ketika dihidangkan, rendang kering umumnya berwarna coklat kehitaman pekat, sedangkan rendang basah memiliki tampilan berwarna coklat muda.
Keunikan Rendang
Sebagai kuliner khas nusantara, rendang memiliki tempat di hati sebagian besar masyarakat Indonesia, dan bahkan dunia. Pernah dinobatkan sebagai makanan terenak di dunia, rendang menjadi sajian yang selalu jadi pilihan untuk lauk santapan.
Rendang pun menjadi salah satu olahan yang disajikan untuk menu utama Gala Dinner KTT G20 lalu. Menu khas nusantara itu berupa rendang wagyu yang merupakan perpaduan dari daging sapi wagyu has dalam dari Lampung dengan bumbu rendang khas Sumatera Barat.
Berbicara soal rendang, makanan ini memang cukup tersohor di kancah dunia. Tak hanya rasanya yang menarik, rendang memiliki sejumlah fakta menarik juga.
Rendang merupakan masakan tradisional dari daerah Minangkabau yang ditemukan pada awal abad ke-19. Gusti Anan, seorang sejarawan di Universitas Andalas di Padang berpendapat bahwa rendang muncul ketika orang Minangkabau sering bepergian ke Singapura melalui Selat Malaka.
Perjalanan mereka membutuhkan waktu yang lama dengan perjalanan lewat air hingga satu bulan lamanya. Dikarenakan tidak ada desa di sepanjang jalan, para pengembara ini menyiapkan makanan yang awet, dan makanan itu adalah rendang.
Rendang sendiri berasal dari kata “merandang” yang berarti santan yang direbus hingga perlahan mengering. Ini cocok dengan rendang yang membutuhkan waktu sangat lama untuk memasak hingga kuahnya kering.
Tidak hanya itu, kuliner ini ternyata juga memiliki filosofi yang mendalam berdasarkan bahan yang digunakan. Daging yang digunakan melambangkan tokoh adat. Kokosa (santan) melambangkan kaum intelektual, cabai melambangkan ulama yang tegas mengajarkan ilmu agama dan rempah-rempah seperti (kapulaga,bawang putih, cabai merah, jahe lengkuas dan lain-lain) melambangkan seluruh masyarakat Minangkabau.
Selain itu, pada awalnya menu rendang ini biasanya hanya disuguhkan kepada para bangsawan, terutama saat perjalanan jauh. Selain itu, karena bahan bakunya cukup mahal, dengan menggunakan daging seperti daging kambing dan kerbau serta kelapa tua yang berkualitas baik.
Pilihan Editor: Sejarah Soto Tangkar, Hidangan Legendaris Khas Betawi untuk Menu Idul Adha