TEMPO.CO, Jakarta - Memiliki bayi merupakan pengalaman seseorang yang dapat mengubah hidup. Menjadi orang tua memang menyenangkan, tetapi juga bisa melelahkan. Kondisi tersebut normal untuk memiliki perasaan khawatir atau ragu, terutama bagi orang tua baru. Gejolak perasaan orang tua baru, khususnya perempuan dapat disebut sebagai baby blues yang wajar terjadi. Baby blues adalah perasaan sedih yang mungkin dialami dalam beberapa hari pertama setelah memiliki bayi.
Merujuk clevelandclinic.org, baby blues mempengaruhi sekitar 50-75 persen orang setelah melahirkan. Jika mengalami baby blues, seseorang akan sering mengalami serangan tangisan yang berkepanjangan tanpa alasan jelas disertai pula dengan kecemasan. Biasanya, kondisi ini dimulai pada minggu pertama sekitar satu sampai empat hari usai melahirkan sang buah hati. Baby blues dapat berlangsung selama dua minggu pertama usai melahirkan. Adapun, ciri-ciri baby blues sebagai berikut, yaitu:
- Menarik diri dari lingkungan sekitar dan hanya ingin sendirian
- Merasa marah, murung, rewel, atau cemas
- Kehilangan minat pada pekerjaan, hobi favorit, atau memilih bekerja lebih banyak
- Menjadi frustrasi atau sedih
- Merasa putus asa atau kewalahan
- Mengalami kesulitan tidur atau membuat keputusan
- Masalah hubungan dari kedua pasangan atau stres.
Meskipun baby blues identik sering dialami oleh perempuan, tetapi tidak menutup kemungkinan para laki-laki juga mengalaminya. Sebab, laki-laki juga mengalami perubahan hormon selama dan setelah bayi lahir.
Kadar testosteron dapat turun dan kadar estrogen dapat meningkat pada ayah baru. Hormon lain yang dimiliki laki-laki, seperti kortisol, vasopressin, dan prolaktin juga dapat meningkat. Semua perubahan hormon ini dapat menyebabkan depresi. Akibatnya, penting juga mengetahui cara penanganan baby blues agar tidak berkelanjutan.
Berdasarkan marchofdimes.org, berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menangani baby blues pada orang tua baru, yaitu:
- Menggunakan waktu tidur sebanyak yang seseorang bisa lakukan.
- Minta bantuan dari pasangan, keluarga, dan teman. Selain itu, beri tahu pula mereka dengan tepat apa yang dapat mereka lakukan sebagai upaya menangani baby blues, seperti pergi berbelanja.
- Meluangkan waktu untuk diri sendiri. Seseorang bisa meminta bantuan orang lainnya untuk menjaga sang bayi sehingga orang tua baru dapat menghabiskan waktu untuk dirinya sendiri.
- Bergabung dengan kelompok orang tua baru lainnya. Kelompok tersebut memiliki kekhawatiran yang sama sehingga dapat berbincang untuk saling membantu.
- Menghindari minum alkohol, menggunakan obat jalan, atau menyalahgunakan obat resep. Sebab, tindakan tersebut dapat memengaruhi suasana hati dan merasa lebih buruk.
- Mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga yang dapat membantu mengurangi stres akibat baby blues.
Pilihan Editor: Mengenal Baby Blues bagi Perempuan Pasca Melahirkan