TEMPO.CO, Jakarta - Infeksi antraks dipengaruhi penyebab penularannya, dikutip dari WebMD. Penularan bisa karena menghirup spora, mengonsumsi daging hewan terinfeksi bakteri antraks, dan lewat luka terbuka di kulit. Di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta ditemukan kasus antraks. Sri Sultan Hamengku Buwono X menjelaskan, Gunungkidul penemuan kasus antraks nyaris berulang tiap tahun.
Pekan ini kasus antraks Gunungkidul dengan laporan sedikitnya 87 warga positif dan satu di antaranya meninggal. "Kasus ini tidak hanya terjadi sekarang, dua tahun lalu juga terjadi, kalau tidak di Gunungkidul, ya di Kabupaten Sleman," kata Sultan HB X, Rabu, 5 Juli 2023.
Merujuk Centers for Disease Control and Prevention (CDC), antraks penyakit menular tersebab bakteri gram positif berbentuk batang yang dikenal sebagai Bacillus anthracis. Muncul alami di tanah, biasanya mempengaruhi hewan peliharaan dan liar.
Binatang terinfeksi ketika menghirup dan menelan spora di tanah, tumbuhan, atau air yang terkontaminasi. Hewan yang rentan terinfeks sapi, domba, kambing, antelop, dan rusa.
Jenis antraks
1. Antraks kulit
Baca juga:
Infeksi yang memasuki tubuh melalui kulit. Ini jalur penyakit paling umum. Antraks menular ketika spora menembus kulit melalui luka terbuka. Infeksi dimulai dengan benjolan yang menonjol, terkadang gatal, menyerupai gigitan serangga. Namun dalam satu atau dua hari, benjolan itu berkembang menjadi luka terbuka, biasanya tidak nyeri dengan bagian tengah berwarna hitam.
Gejalanya benjolan gatal berkembang menjadi luka. Terkadang, gejala mirip flu termasuk demam dan sakit kepala
2. Antraks pencernaan
Infeksi antraks akibat mengonsumsi daging yang kurang matang dari hewan yang terinfeksi. Infeksi ini mempengaruhi saluran pencernaan dari tenggorokan ke usus besar. Gejalanya antara lain, mual, muntah, sakit perut, pusing, kehilangan selera makan, demam, sakit tenggorokan, diare berdarah, leher bengkak.
3. Antraks pernapasan
Antraks pernapasan berkembang saat menghirup spora antraks. Gejalanya mirip flu selama beberapa hari, sakit tenggorokan, demam, kelelahan, dan nyeri otot. Kondisi lainnya antara lain sesak napas, mual, batuk berdarah, terasa sakit saat menelan makanan, demam.
Pilihan Editor: Antraks Gunungkidul, Apa Bakteri Penyebab Penyakit Itu?