Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jangan Dibuang! Berikut Cara Membuat Pestisida dari Puntung Rokok

image-gnews
Anak muda melakukan aksi sehat pengendalian tembakau di Lapangan Monas pada 2017, dengan mengumpulkan ribuan puntung rokok di Jabodetabek yang menyebabkan sejuta masalah. Foto: Dok. Lentera Anak.
Anak muda melakukan aksi sehat pengendalian tembakau di Lapangan Monas pada 2017, dengan mengumpulkan ribuan puntung rokok di Jabodetabek yang menyebabkan sejuta masalah. Foto: Dok. Lentera Anak.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Puntung rokok tercatat sebagai limbah yang berdampak buruk pada lingkungan.  Dilansir dari golimbah.com, The Ocean Conservancy menyebut puntung rokok sebagai salah satu sampah yang paling mengotori pantai dan saluran air. Lembaga Demografi UI pada tahun 2014 juga menyebutkan konsumsi rokok Indonesia mencapai 302 miliar batang per tahun. Jika sebanyak 80 persen puntung rokok dibuang sembarangan, maka sejumlah 660 juta puntung rokok sudah mengotori lingkungan. Namun, ternyata limbah puntung rokok tersebut dapat dimanfaatkan kembali menjadi pestisida nabati yang berguna untuk pertanian. Lalu, bagaimana cara pembuatannya? Simak informasi di bawah ini.

Kandungan dalam puntung rokok

Dilansir dari cybex.pertanian.go.id, puntung rokok terdiri dari tembakau yang mengandung senyawa niktin sebagai anti hama yang bersifat racun saraf bagi serangga. Tembakau sangat bermanfaat untuk membuat pestisida nabati. Hal tersebut menjadi peluang bagi masyarakat petani melalui limbah puntung rokok. Selain hemat karena petani tidak perlu membeli tembakau, hal ini juga bisa mengurangi sampah puntung rokok yang biasanya berserakan di mana saja yang merugikan lingkungan dan menganggu kenyamanan orang di sekitarnya.

Pestisida nabati merupakan racun untuk hama tanaman yang dibuat dari bahan organik. Bahan organik tersebut dapat terbuat dari tumbuhan dan tanpa bahan kimia. Keunggulan menggunakan pestisida nabati di antaranya mudah dibuat, tidak mengakibatkan resistensi pada hama, tidak mencemari lingkungan, dan aman digunakan karena tidak meninggalkan residu kimia pada hasil panen, serta mengurangi biaya produksi untuk membeli pestisida kimia yang harganya relatif mahal.

Limbah puntung rokok dapat menjadi pestisida nabati

Dalam melakukan pekerjaannya, biasanya petani melakukan penyemprotan pestisida kimia ke tanaman yang dibudidayakan tanpa melihat apakah tanaman tersebut sudah terserang hama ataupun penyakit dengan tanpa melihat ambang batas keberadaan hama, seperti wereng dan walang sangit. Hal tersebut dikarenakan petani terlalu takut mengalami gagal panen, sehingga walaupun belum terserang hama maupun penyakit, petani tetap rutin melakukan penyemprotan.

Jika dibiarkan terus-menerus, tentu saja sangat berbahaya apabila petani melakukan penyemprotan dengan pestisida kimia yang bisa meninggalkan residu kimia pada hasil panen serta mencemari lingkungan. Berdasarkan hal tersebut, pestisida nabati dari limbah puntung rokok menjadi alternatif tepat yang dapat mengurangi ketergantungan petani terhadap pestisida kimia. Pestisida nabati limbah puntung rokok aman untuk digunakan di tanaman sehingga tidak meninggalkan residu kimia.

Cara membuat pestisida nabati dari puntung rokok

Bahan-bahan:

1 kg puntung rokok

1 sdm sabun colek. 

Cara membuat:

1. Rendam 1 kg puntung rokok ke dalam air sebanyak 1 liter

2. Tambahkan 1 sdm sabun colek ke dalam rendaman tersebut

3. Aduk campuran tersebut sampai merata kemudian diamkan larutan tersebut selama minimal 10 hari dalam wadah tertutup.

4. Setelah 10 hari, saring air rendaman tersebut

5. Setelah disaring, pindahkan air rendaman ke dalam wadah penyemprotan

Cara menggunakannya sebagai berikut: 

Penyemprotan pestisida nabati dari puntung rokok dapat digunakan untuk pengendalian hama maupun jamur. Cara menggunakannya yakni dengan perbandingan 20 ml ekstrak tembakau dari puntung rokok tersebut, lalu ditambah 1 liter air. Jika serangan hama banyak, maka konsentrasi larutan bisa ditingkatkan sesuai kebutuhan.

Pilihan Editor: Forum Anak di Denpasar Kumpulkan 10 ribu Puntung Rokok dalam 1 Jam

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Mudah Usir Siput dan Bekicot Perusak Tanaman

11 jam lalu

Siput
Cara Mudah Usir Siput dan Bekicot Perusak Tanaman

Untuk mengusir siput dan bekicot, banyak tukang kebun menggunakan produk racikan sendiri dengan hasil yang instan pula. Berikut di antaranya.


Mengenali 4 Jenis Tanaman Obat

2 hari lalu

Ilustrasi lengkuas (Pixabay.com)
Mengenali 4 Jenis Tanaman Obat

Ada banyak jenis tanaman obat yang bermanfaat untuk kesehatan


LEGO Ajak Pecinta Tanaman Eksplorasi Taman Kreatif Lewat LEGO Botanicals

4 hari lalu

LEGO Botanicals (dok. The LEGO Group)
LEGO Ajak Pecinta Tanaman Eksplorasi Taman Kreatif Lewat LEGO Botanicals

Pengalaman LEGO Botanical Experience Feature yang akan hadir dapat menjadi destinasi yang menarik bagi penggemar LEGO dan tanaman.


Musik Plantasia dan Manfaatnya untuk Tumbuhan

5 hari lalu

Ilustrasi hutan Kosta Rika. Living Intelligent
Musik Plantasia dan Manfaatnya untuk Tumbuhan

Musik ditangkap sebagai gelombang dengan frekuensi oleh tumbuhan


Pakar Bagi Saran Tangkal Laba-laba di Rumah

5 hari lalu

Ilustrasi sarang laba-laba. Wikipedia.org
Pakar Bagi Saran Tangkal Laba-laba di Rumah

Meski sebagian besar tak berbahaya, laba-laba kerap menakutkan banyak orang. Pakar pun membagi tips agar tak diganggu laba-laba.


Taman Hutan Kota Penjaringan Kekeringan, Petugas: Dari Rumput Sampai Jadi Tanah

6 hari lalu

Suasana Taman Hutan Kota Penjaringan, Jakarta Utara yang mengalami kekeringan akibat kemarau pada Senin, 25 September 2023. Foto: TEMPO/Aisyah Amira Wakang
Taman Hutan Kota Penjaringan Kekeringan, Petugas: Dari Rumput Sampai Jadi Tanah

Musim kemarau berdampak pada kondisi tanaman di kompleks Taman Hutan Kota Penjaringan.


Bustanul Arifin Prediksi Kenaikan Harga Beras Alami Jeda pada Oktober, Apa Sebabnya?

11 hari lalu

Aktivitas bongkar muat beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu, 22 Februari 2023. Menjelang bulan Ramadan, harga beras di masyarakat semakin melambung tinggi. TEMPO/Tony Hartawan
Bustanul Arifin Prediksi Kenaikan Harga Beras Alami Jeda pada Oktober, Apa Sebabnya?

Ekonom senior Indef Bustanul Arifin memprediksi kenaikan harga beras mengalami jeda pada Oktober 2023.


Awal Tahun 2024 Diprediksi Belum Ada Panen Raya, Bulog Ancang-Ancang Impor Beras dari China

12 hari lalu

Mensesneg Pratikno (dua dari kiri) saat meninjau ke dalam Gudang Bulog di Telukan, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu, 20 September 2023.TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Awal Tahun 2024 Diprediksi Belum Ada Panen Raya, Bulog Ancang-Ancang Impor Beras dari China

Dirut Bulog Budi Waseso mengatakan Presiden Jokowi memprediksikan kebutuhan beras meningkat pada awal tahun depan karena Pemilu.


5 Manfaat Eco Enzyme

16 hari lalu

Petugas PPSU Kelurahan Grogol Selatan mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos di TPST 3R Pelita Grogol Selatan, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis, 4 November 2021. Selain itu, petugas juga melakukan budidaya maggot di TPST 3R Pelita Grogol Selatan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
5 Manfaat Eco Enzyme

Salah satu manfaat utama eco enzyme adalah sebagai pembersih alami. Ini dapat digunakan untuk membersihkan lingkungan rumah, kamar mandi, dapur, dan bahkan lantai.


Alergi Poison Ivy, Seperti Apa Gejalanya?

20 hari lalu

Ilustrasi kulit gatal (Pixabay.com)
Alergi Poison Ivy, Seperti Apa Gejalanya?

Poison ivy tumbuhan merambat atau semak yang rentan menimbulkan reaksi alergi