Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anak Didiagnosis Penyakit Kronis, Redakan Panik dengan Cara Berikut

Reporter

image-gnews
Ilustrasi anak sakit. shutterstock.com
Ilustrasi anak sakit. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog klinis anak dan keluarga Anna Surti Ariani mengimbau orang tua mengatur napas sebagai langkah untuk mengurangi rasa panik saat anak didiagnosa penyakit serius.

“Kalau misalnya kita bisa menenangkan diri maka sesungguhnya kita bisa mentransfer energi positif itu ke anak. Jadi, langkah termudahnya adalah dengan mengendalikan napas,” ujar psikolog yang biasa dipanggil Nina itu.

Ketua Ikatan Psikolog Klinis Indonesia Wilayah DKI Jakarta itu juga menjelaskan umumnya saat panik maka orang akan bernapas lebih dari 25 kali dalam satu menit. Bahkan, saat merasakan serangan panik orang bisa bernapas lebih dari 40 kali dalam satu menit. Karena itu, Nina pun menganjurkan orang tua bisa mengatur napas, terlebih saat anak sedang sakit.

“Dengan melambatkan napas, menyadari napas kita, itu bisa mengurangi derajat kepanikan, bisa dibilang lebih dari setengahnya. Jadi, tarik napas mendalam, lepaskan dengan tenang,” sarannya.

Bikin perasaan lega
Jika masih terasa mengganjal di dalam hati, Nina menyarankan orang tua melakukan hal yang ingin dilakukan agar merasa lega, misalnya ingin berteriak atau melempar barang. Nina juga mengingatkan jika ingin melampiaskan emosi dengan cara seperti itu, sebaiknya cari tempat dan barang yang aman saat melakukannya. Misal menangis di kamar mandi dalam keadaan keran menyala atau melempar bantal untuk melepaskan perasaan tidak nyaman tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain melakukan hal-hal tersebut, cara lain untuk menenangkan diri ketika sedang panik adalah menggambar. Dengan menuangkan perasaan maka kegiatan menggambar juga bisa membuat hati jadi lebih tenang.

“Satu lagi sebenarnya langkah yang bisa menenangkan adalah dengan menggambar. Gambar saja apapun. Kemungkinan gambar pertamanya acak-acakan. Tapi, ketika sudah mulai tenang, mulai rapi gambarnya,” jelasnya.

Saat menggambar, orang tua juga bisa mengajak anak sehingga selain meredakan serangan panik juga bisa membangun hubungan dengan anak. Meski demikian, apabila terlalu sering mengalami panik, Nina menyarankan untuk segera berkonsultasi dengan tenaga ahli seperti psikolog atau psikiater sebab itu bisa saja terjadi akibat kondisi medis tertentu.

Pilihan Editor: Tips Menolong Korban Tenggelam, Jangan Panik

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Macam Bau Mulut dan Masalah Kesehatan di Baliknya

1 hari lalu

ilustrasi bau mulut (pixabay.com)
4 Macam Bau Mulut dan Masalah Kesehatan di Baliknya

Pakar menyebutkan empat jenis bau mulut yang mesti diwaspadai karena terkait dengan masalah kesehatan.


Cerita Gisele Bundchen Mengalami Kesulitan di Puncak Karier Modeling

1 hari lalu

Gisele Bundchen. Foto: Instagram/@gisele
Cerita Gisele Bundchen Mengalami Kesulitan di Puncak Karier Modeling

Gisele Bundchen mengungkapkan gangguan kesehatan mentalnya sejak awal karier modeling


Peneliti Ungkap Orang Cenderung Cari Pasangan yang Mirip, dari Segi Apa?

8 hari lalu

Ilustrasi pasangan/Whatsapp
Peneliti Ungkap Orang Cenderung Cari Pasangan yang Mirip, dari Segi Apa?

Banyak yang mengaku memilih pasangan dengan sifat dan kesenangan yang berlawanan tapi penelitian menyebut kebanyakan pasangan memiliki kesamaan.


Penyebab Cegukan dan Cara Mengatasinya

9 hari lalu

Ilustrasi cegukan (Pixabay.com)
Penyebab Cegukan dan Cara Mengatasinya

Cegukan secara medis dikenal sebagai flutter diafragma sinkron atau singultus.


Kata Psikolog Soal Fantasi Seks Suami-Istri Jadi Pesta Orgy: Bukan Fenomena Baru

10 hari lalu

Polres Jakarta Selatan menangkapan 4 tersangka pelaku pesta seks di kawasan Hotel daerah Semanggi Jakarta Selatan, Selasa, 12 September 2023. Foto: Ohan
Kata Psikolog Soal Fantasi Seks Suami-Istri Jadi Pesta Orgy: Bukan Fenomena Baru

Menurut dia, dari sisi psikologis, pesta orgy yang baru saja dibongkar polisi Jakarta Selatan itu bukan fenomena baru. Kenapa disebut semakin marak?


Penyebab Napas dan Kencing Bau Setelah Makan Jengkol dan Petai

12 hari lalu

Ilustrasi semur jengkol. Bango.co.id
Penyebab Napas dan Kencing Bau Setelah Makan Jengkol dan Petai

Pete mengandung kadar asam amino yang dengan konsentrasi tinggi, sementara jengkol mengandung belerang bernama asam djengkolat. Keduanya cenderung mengeluarkan bau tidak sedap.


Marak Kasus Bunuh Diri, Psikolog Beri Saran Pencegahan

16 hari lalu

Ilustrasi pencegahan atau stop bunuh diri. Shutterstock
Marak Kasus Bunuh Diri, Psikolog Beri Saran Pencegahan

Bercerita tentang masalah yang dihadapi sangat penting dalam membantu melepaskan beban emosional orang yang ingin bunuh diri.


Diagnosis dan Cara Penanganan Asfiksia, Kondisi Tubuh Kekurangan Oksigen

16 hari lalu

ilustrasi sesak napas. shutterstock.com
Diagnosis dan Cara Penanganan Asfiksia, Kondisi Tubuh Kekurangan Oksigen

Asfiksia adalah kondisi ketika tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen sehingga dapat memengaruhi cara bernapas.


Jika Terjebak di Lift Macet, Lakukan 5 Langkah Ini, Tenang Nomor 1

18 hari lalu

Ilustrasi: tombol lift
Jika Terjebak di Lift Macet, Lakukan 5 Langkah Ini, Tenang Nomor 1

Tidak sedikit orang mengalami terjebak di lift macet. Simak artikel ini untuk mengetahui hal-hal yang harus dilakukan ketika mengalami kejadian itu.


Memuja Idola secara Berlebihan, Termasuk Gangguan Jiwa?

24 hari lalu

Ilustrasi konser musik
Memuja Idola secara Berlebihan, Termasuk Gangguan Jiwa?

Kegilaan pada idola yang belum tentu kenal dengan kita mengarah pada hubungan parasosial, romantisme semu sampai halu, dan indikasi gangguan jiwa.