Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hubungan Terganggu karena Sikap Diam Pasangan, Bagaimana Menghadapinya?

Reporter

image-gnews
Ilustrasi pasangan. Unsplash/
Ilustrasi pasangan. Unsplash/
Iklan

TEMPO.CO, JakartaHubungan berjalan dingin karena pasangan menolak berkomunikasi secara verbal. Istilah ini dikenal dengan silent treatment dan tujuannya menghindari atau mengabaikan seseorang, baik sengaja maupun tidak. Perlakuan diam seperti ini dapat berlangsung singkat atau lama. 

Orang bisa saja memutuskan menghindari masalah untuk menenangkan diri atau menggunakan silent treatment untuk keluar dari situasi yang dapat berlangsung selama berhari-hari atau berminggu-minggu. Meski bersikap diam mungkin terasa seperti cara mudah untuk menghadapi situasi yang tidak diinginkan dalam hubungan, efek yang ditimbulkan terhadap Anda dan pasangan lebih banyak negatifnya daripada manfaatnya. 

Ketika sikap diam ini digunakan, ada risiko psikologis terhadap harga diri dan kesejahteraan secara keseluruhan, menurut PsychCentral, karena manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial dan butuh bersosialisasi untuk kelangsungan hidup. Didiamkan oleh orang yang dekat dapat menjadi ancaman bagi kebutuhan dasar manusia untuk bertahan hidup. 

Sikap diam ini dapat memicu respons psikologis yang mendorong orang yang didiamkan untuk mencari persetujuan dan penerimaan dari pelaku dan dengan melakukan hal tersebut, mereka dapat meminta maaf atas hal yang tidak dilakukan atau mengubah perilaku diam untuk menyenangkan pasangan dan mengamankan inklusi sosial yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup. 

Memperumit hubungan
Dilansir dari Medical News Today, komunikasi termasuk fondasi hubungan yang sehat. Tidak peduli bagaimana caranya, sikap diam dapat dianggap sebagai bentuk penolakan dan pengucilan sehingga akan melukai orang yang mengalaminya. Beberapa efek perlakuan diam dalam hubungan adalah kebencian dan hilangnya kepercayaan. Karena sikap ini dapat membuat orang berperilaku dengan cara yang menurut pasangan tidak adil, kebencian dapat terbentuk dari waktu ke waktu dan menyebabkan konfilk hubungan. 

Rasa sakit akibat penolakan yang dialami juga dapat merusak dan bahkan menghancurkan kepercayaan emosional pada pasangan. Selain itu, penerima silent treatment dapat merasa sedih, terisolasi, frustrasi, dan marah. Ketika perasaan diabaikan, mereka cenderung merasa tidak dicintai, tidak berharga, dan tidak penting. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Konflik dan masalah dalam hubungan tidak akan terselesaikan jika pasangan mengganti diskusi yang sehat untuk menyelesaikan masalah dengan sikap diam. Hal ini dapat menyebabkan perubahan perilaku pada penerima. Mereka akan mempertanyakan diri sendiri dan mulai mengadopsi perilaku yang akan menyenangkan pasangan, menyimpang dari diri yang sebenarnya untuk menghindari didiamkan. 

Untuk menghadapinya, beri sedikit ruang atau waktu. Orang yang bersikap diam mungkin butuh sedikit waktu untuk menenangkan diri. Jika ia perlu berdamai dengan perasaannya atau lelah secara emosional, ia mungkin butuh ruang. 

Pahami alasannya diam. Silent treatment sering kali digunakan ketika orang tidak memiliki cara untuk merespons secara berbeda. Ketika dihadapkan pada pemicu perasaan yang kuat, mereka mungkin tidak tahu harus berbuat apa lagi sehingga memilih diam. Ini juga bisa menjadi respons pasif-agresif untuk menghindari secara langsung penyampaian sakit hati yang dirasakan. Memahami perilaku diam dapat membantu menghadapinya. 

Orang tidak perlu meminta maaf atau menyalahkan diri sendiri atas sikap diam orang lain karena silent treatment adalah cara yang dipilih oleh pasangan untuk merespons. Namun, mereka mungkin perlu meminta maaf jika telah mengatakan atau melakukan sesuatu yang mungkin telah menyakiti perasaan orang lain. Semakin lama mencoba saling mengabaikan, semakin rumit pula masalahnya. Jadi, lebih baik fokus untuk menyelesaikan masalah yang ada, baik untuk hubungan dan kedamaian dengan pasangan.

Pilihan Editor: 9 Tanda Kekerasan dalam Hubungan dengan Pasangan Menurut Psikolog

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jaga Kehrmonisan dengan Pasangan dengan Kenali Konflik

22 jam lalu

Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto: Freepik.com/tirachardz
Jaga Kehrmonisan dengan Pasangan dengan Kenali Konflik

Psikiater mengatakan mengenali konflik lalu jujur pada diri sendiri menjadi langkah awal menjaga keharmonisan hubungan romantis dengan pasangan.


Memahami Monogami Modern, Bukan Sekedar Jumlah Pasangan

4 hari lalu

Ilustrasi pasangan berbincang santai. Foto: Freepik.com/Our-Team
Memahami Monogami Modern, Bukan Sekedar Jumlah Pasangan

Monogami modern bisa diartikan sebagai mengisi lembaran baru dengan orang berbeda, bukan berganti pasangan tapi perubahan dalam diri masing-masing.


Ragam Persoalan yang Bikin Pernikahan Tak Bahagia

5 hari lalu

Ilustrasi bertengkar. Shutterstock
Ragam Persoalan yang Bikin Pernikahan Tak Bahagia

Berbagai masalah sering mempengaruhi hubungan pernikahan. Terapis pun mengungkapkan ancaman-ancaman pada kebahagiaan perkawinan.


Peneliti Ungkap Orang Cenderung Cari Pasangan yang Mirip, dari Segi Apa?

5 hari lalu

Ilustrasi pasangan/Whatsapp
Peneliti Ungkap Orang Cenderung Cari Pasangan yang Mirip, dari Segi Apa?

Banyak yang mengaku memilih pasangan dengan sifat dan kesenangan yang berlawanan tapi penelitian menyebut kebanyakan pasangan memiliki kesamaan.


Antara Psikopat dan Narsisis, Apa Saja yang Perlu Diwaspadai?

7 hari lalu

Ilustrasi pasangan posesif/psikopat. Shutterstock
Antara Psikopat dan Narsisis, Apa Saja yang Perlu Diwaspadai?

Apa beda psikopat dengan narsisis dan apa pula yang perlu diwaspadai bila punya pasangan psikopat? Psikolog memberi jawabannya.


Plus Minus Anak Belajar Tari Balet

8 hari lalu

Seorang anak berlatih menari balet yang diselenggarakan oleh Al-Qattan Center for Children di Gaza, Palestina, 25 November 2015. Lima puluh anak perempuan berusia 5-8 terdaftar di sekolah balet ini. REUTERS/Suhaib Salem
Plus Minus Anak Belajar Tari Balet

Banyak manfaat anak belajar menari balet, termasuk dari segi fisik. Namun, ada pula dampak negatifnya dari segi psikis, seperti diungkapkan peneliti.


Marak Kasus Bunuh Diri, Psikolog Beri Saran Pencegahan

13 hari lalu

Ilustrasi pencegahan atau stop bunuh diri. Shutterstock
Marak Kasus Bunuh Diri, Psikolog Beri Saran Pencegahan

Bercerita tentang masalah yang dihadapi sangat penting dalam membantu melepaskan beban emosional orang yang ingin bunuh diri.


Tak Perlu Berlarut-larut Bertengkar dengan Pasangan, Atasi dengan Cara Ini

17 hari lalu

Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto: Freepik.com/tirachardz
Tak Perlu Berlarut-larut Bertengkar dengan Pasangan, Atasi dengan Cara Ini

Bertengkar dengan pasangan adalah hal biasa. Yang perlu diperhatikan justru bagaimana penyelesaiannya agar hubungan tak sampai berantakan.


Closure In A Relationship, Apa Artinya dalam Hubungan Asmara?

18 hari lalu

Ilustrasi putus cinta. shutterstock.com
Closure In A Relationship, Apa Artinya dalam Hubungan Asmara?

Closure dalam hubungan upaya mendapat ketenangan saat perpisahan


7 Jenis Gangguan Mental: Bipolar, Anxiety dan Kawan-kawan

19 hari lalu

Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang bisa terjadi karena berbagai pemicu. (Pexels/Ivan Samkov)
7 Jenis Gangguan Mental: Bipolar, Anxiety dan Kawan-kawan

Selain gangguan kecemasan atau anxiety, terdapat 6 gangguan mental lainnya yang sering terjadi pada banyak orang. Berikut detilnya.