Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apakah Oversharing Itu? Berbagai Alasan Seseorang Melakukannya

image-gnews
Ilustrasi wanita/perempuan mengobrol. Shutterstock
Ilustrasi wanita/perempuan mengobrol. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tak sedikit orang yang suka berbagi momen. Apabila kamu senang merasa berbagi momen terlalu banyak, itulah yang disebut dengan oversharing

Oversharing adalah pembagian data pribadi yang berlebihan. Informasi dapat dibagi dalam berbagai cara, termasuk berbagi kegiatan sehari-hari dengan orang lain.

Menjadi autentik bukan berarti menceritakan masalah terdalam kamu kepada banyak orang. Ini adalah tanda yang jelas bahwa kamu berbagi terlalu banyak hal yang harusnya kamu simpan untuk diri sendiri dan orang yang kamu cintai. 

Oversharing bisa disebabkan oleh fear of missing out (FOMO) atau takut ketinggalan. Menurut berbagai sumber, misalnya, jika Anda melihat foto liburan teman Anda, Anda mungkin ingin membagikan foto liburan Anda agar banyak orang dapat melihat dan mengaguminya.

Seseorang harus berhati-hati tentang berbagi karena dapat menyebabkan tindakan kriminal. Selain itu, berbagi secara berlebihan juga merupakan tanda penyakit mental.

Ada banyak alasan seseorang mungkin ingin berbagi terlalu banyak. Salah satunya adalah perilaku kompulsifnya. Perilaku ini membuatnya sulit mengontrol keinginan untuk berbagi konten di media sosial. 

Sama halnya dengan tidak bisa menghentikan pikiran kita untuk mengomentari tubuh teman. Dia secara tidak sadar membagikan karena dia terbiasa memposting langsung apa yang ada di pikirannya. 

Permasalahan Mentalitas Sebagai Korban

Apa yang dimaksud dengan mentalitas korban? Mentalitas adalah orang yang cenderung memposisikan dirinya sebagai korban. Secara umum, orang-orang seperti itu mungkin terlalu banyak berbagi kisah hidup yang dapat menginspirasi empati dan kasih sayang pada orang lain.

Ini juga terkait erat dengan kemungkinan trauma masa kecil. Di sisi lain, ketika proses berbagi berlebihan terjadi, orang tersebut mungkin telah tumbuh tetapi terjebak oleh luka emosional masa lalu, mendorong penceritaan dan mengembangkan empati. 

Faktor kebosanan 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ini juga mungkin melatarbelakangi perilaku berbagi yang berlebihan di depan umum. Ia mencoba membunuh kebosanan dengan membagikan banyak konten di akun media sosialnya. 

Kurangnya kepercayaan diri 

Merasa kurang kepercayaan diri atau tidak PD yang membuat seseorang mencari validasi sosial, egosentrisme yang membuatnya merasa perlu menjadi pusat perhatian, dan rasa aman untuk bisa mengungkapkan apapun di dunia maya tanpa orang tersebut secara langsung memilikinya. 

Anxiety 

Siapa yang mengira bahwa rasa takut juga bisa menjadi faktor pendorong di balik kelucuan yang berlebihan? Berbagi yang meningkat atau berlebihan bisa menjadi tanda bahwa seseorang sedang cemas. Jadi cukup sulit baginya untuk berhenti bertepuk tangan.

Semakin cemas seseorang, semakin sulit untuk melakukan pengendalian diri. Ini dapat menyebabkan perilaku impulsif. Salah satunya bisa jadi karena oversharing. 

Tidak Ada Ruang Batas

Setiap orang perlu memiliki batasan. Terkadang orang yang terlalu banyak berbagi tidak tahu cara menetapkan batasan, sehingga mereka selalu menceritakan segalanya tentang diri mereka sendiri. Itu akan membuat orang lain merasa tidak nyaman dan tidak tahu bagaimana harus bereaksi. 

Bagaimana tidak? oversharing menjadi cara memuaskan diri agar mendapat perhatian publik. Hal ini mendorong penggunanya menikmati perilaku tidak sehat itu.

Pilihan Editor: Mengenal Bahaya Oversharing dan Cara Menghindarinya

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Tingkatkan Kepercayaan Diri dari Psikolog

19 jam lalu

ilustrasi percaya diri (pixabay.com)
Tips Tingkatkan Kepercayaan Diri dari Psikolog

Psikolog membagi sejumlah kiat agar orang dapat meningkatkan kepercayaan diri, termasuk menghargai dan merawat diri sendiri.


Bank Danamon Ungkap Modus Penipuan Call Center Palsu, Nasabah Diminta Waspada

15 hari lalu

Ilustrasi Kredit Perbankan. shutterstock.com
Bank Danamon Ungkap Modus Penipuan Call Center Palsu, Nasabah Diminta Waspada

Baru-baru ini ditemukan modus penipuan dengan mengatasnamakan call center Bank Danamon.


Mobil Modern Rentan Dilanda Masalah Data Pribadi, Kenapa?

16 hari lalu

Ilustrasi data pribadi (antara/shutterstock)
Mobil Modern Rentan Dilanda Masalah Data Pribadi, Kenapa?

Mobil modern yang dipasarkan saat ini dinilai rentan mengalami masalah data privasi. Berikut penjelasan lengkapnya:


Serangan Siber Terhadap Penjualan Online Tiket Konser, Bagaimana Polanya?

19 hari lalu

Pemerintah Inggris sangat serius dalam mengantisipasi serangan siber.
Serangan Siber Terhadap Penjualan Online Tiket Konser, Bagaimana Polanya?

Serangan siber pada penjualan tiket konser memiliki risiko dan kerentanan dalam ekosistem digital.


Marak Penipuan Bermodus Tagihan Kartu Kredit, Ini Aturan Penagihan Bank Resmi

20 hari lalu

Aktivitas di banking hall bank Danamon, di Mega Kuningan, Jakarta ,Kamis (21/07). TEMPO/Dasril Roszandi
Marak Penipuan Bermodus Tagihan Kartu Kredit, Ini Aturan Penagihan Bank Resmi

Penipuan dengan modus penagihan pinjaman atau kartu kredit mengatasnamakan bank resmi semakin sering dijumpai di tengah masyarakat.


Modus Penipuan Social Engineering, Apa Itu dan Bagaimana Cara Menghadapinya

20 hari lalu

Ilustrasi kartu kredit. Pixabay
Modus Penipuan Social Engineering, Apa Itu dan Bagaimana Cara Menghadapinya

Modus penipuan berbasis teknologi yang digunakan pelaku kejahatan baru-baru ini semakin beragam. Salah satunya yang sekarang marak terjadi adalah social engineering atau manipulasi sosial.


Tips 5 Cara Memenangkan Kepercayaan dari Bos

31 hari lalu

Ilustrasi bos dan karyawan. Shutterstock.com
Tips 5 Cara Memenangkan Kepercayaan dari Bos

Salah satu kunci mendapat karier bagus di tempat kerja adalah dengan memenangkan kepercayaan dari bos Anda.


Menyingkap Kepribadian Seseorang lewat Cara Berjalan

32 hari lalu

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Menyingkap Kepribadian Seseorang lewat Cara Berjalan

Psikolog Jerman menyebut cara berjalan mengungkapkan banyak hal tentang kepribadian. Anda masuk yang mana?


Pertamina Patra Niaga Buka Lowongan Kerja untuk Banyak Posisi, Simak Informasi Detailnya

33 hari lalu

Logo Pertamina. dok.Pertamina
Pertamina Patra Niaga Buka Lowongan Kerja untuk Banyak Posisi, Simak Informasi Detailnya

PT Pertamina Patra Niaga, anak usaha Pertamina, sedang membuka lowongan kerja. Kesempatan kerja ini terbuka untuk berbagai posisi.


5 Kiat Meningkatkan Kepercayaan Diri di Tempat Kerja

35 hari lalu

Ilustrasi bekerja di dunia Industri. Foto: Freepik
5 Kiat Meningkatkan Kepercayaan Diri di Tempat Kerja

Kemampuan beradaptasi dengan situasi dan membangun kepercayaan diri menjadi kunci untuk berkembang di tempat kerja