TEMPO.CO, Jakarta - Keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan memang penting untuk kesehatan fisik dan mental. Bila memiliki atasan yang terlalu menekan dan memberikan pekerjaan di luar batas waktu kerja atau kemampuan, inilah waktunya mengevaluasi kesehatan.
Penelitian menemukan tekanan kerja karena bos yang terlalu menuntut bisa menimbulkan efek kesehatan yang buruk pada karyawan dalam jangka panjang. Menurut para peneliti, atasan yang meminta staf untuk melakukan pekerjaan di atas kemampuannya dapat membahayakan kesehatan dari waktu ke waktu.
Temuan tersebut menunjukkan tekanan konstan pemimpin transformasional dapat meningkatkan kadar kelemahan karyawan. Akibatnya, karyawan pun berisiko terserang beragam penyakit.
"Ada kemungkinan harapan kinerja tinggi menimbulkan risiko karyawan menjadi sakit dan rentan," ujar Karina Nielsen, profesor organisasi pekerja dan psikologi yang berbasis di Universitas Norwich di East Anglia, Inggris.
Korbankan kesehatan
Dia mengatakan pemimpin transformasional dapat membuat karyawan berkorban dan mengabaikan kesehatan serta rentan terserang penyakit. Dikutip dari jurnal Work & Stress, penelitian mempelajari kaitan antara pola kepemimpinan, pola kerja pegawai, dan penyakit yang ditimbulkan. Penelitian ini difokuskan pada pekerja pos dan atasan mereka di Denmark selama tiga tahun. Total ada 155 peserta di 22 kelompok kerja yang diteliti.
Kepemimpinan transformasional sebelumnya ditujukan untuk meningkatkan kinerja karyawan di perusahaan. Namun, penelitian baru menunjukkan pemimpin transformasional yang mendorong kelompok mereka untuk melakukan upaya ekstra di tempat kerja dapat memperburuk penyakit sebagai akibat tingginya tuntutan pekerjaan. Penyakit ini pun bisa menular antarkaryawan.
Pilihan Editor: Jangan Anggap Diri Bos yang Baik bila Tak Paham 3 Hal Ini