Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenali Gejala Radang Tenggorokan dan 3 Cara Mencegahnya

image-gnews
Banyak cara dilakukan orang untuk meringankan radang tenggorokan, seperti berkumur dengan larutan air garam, atau mengonsumsi permen pelega tenggorokan. Namun, langkah itu hanya melegakkan tenggorokan.
Banyak cara dilakukan orang untuk meringankan radang tenggorokan, seperti berkumur dengan larutan air garam, atau mengonsumsi permen pelega tenggorokan. Namun, langkah itu hanya melegakkan tenggorokan.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Radang tenggorokan adalah infeksi dari bakteri yang dapat membuat tenggorokan terasa sakit dan gatal, melansir dari laman Mayo Clinic. Jika tidak diobati, radang tenggorokan dapat menyebabkan komplikasi, seperti radang ginjal atau demam rematik. Demam rematik dapat menyebabkan nyeri dan radang sendi, ruam tertentu, atau kerusakan katup jantung. Radang tenggorokan paling sering terjadi pada anak-anak, tetapi dapat menyerang orang dari segala usia.

Radang tenggorokan biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri yang dikenal sebagai Streptococcus pyogenes, yang juga disebut streptokokus grup A. Bakteri streptokokus dapat menular dan menyebar melalui percikan ketika seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau melalui makanan minuman yang digunakan bersama. Bisa juga dari gagang pintu atau permukaan lain sehingga bakteri tersebut berpindah ke hidung, mulut, atau mata.

Siapa pun dapat terkena radang tenggorokan, tetapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena infeksi umum ini. Misalnya usia, radang tenggorokan lebih sering terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa. Hal ini paling sering terjadi pada anak-anak berusia 5 hingga 15 tahun. Sangat jarang terjadi pada anak di bawah usia 3 tahun.

Namun, orang dewasa yang berisiko tinggi terkena radang tenggorokan jika orang tua memiliki anak-anak usia sekolah, orang dewasa yang sering melakukan kontak dengan anak-anak.

Gejala Radang Tenggorokan

Pada umumnya radang tenggorokan adalah penyakit ringan, tetapi bisa terasa sangat menyakitkan. Merujuk Centers for Disease Control and Prevention gejala yang umum seperti:

  • Demam
  • Nyeri saat menelan
  • Gejala sakit tenggorokan dapat sangat cepat muncul dan mungkin terlihat merah
  • Amandel merah dan bengkak
  • Bercak putih atau garis-garis nanah pada amandel
  • Bintik-bintik kecil berwarna merah di langit-langit mulut, yang disebut petechiae
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di bagian depan leher
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pencegahan

1. Cuci tangan.
Mencuci tangan merupakan cara terbaik untuk mencegah semua jenis infeksi. Itulah mengapa penting untuk mencuci tangan sendiri secara teratur dengan sabun dan air selama setidaknya 20 detik. Bisa juga menggunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol jika tidak tersedia sabun dan air.

2. Tutup mulut.
Ajarkan anak dan orang terdekat untuk menutup mulut dengan siku atau tisu saat batuk dan bersin.

3. Jangan berbagi barang pribadi. Misalnya berbagi gelas minum atau peralatan makan.

Pilihan Editor: Serupa Tapi Tak Sama, Berikut Perbedaan Radang Tenggorokan dan Radang Amandel

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

21 jam lalu

Ilustrasi ibu hamil berpikir. shutterstock.com
Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?


Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

1 hari lalu

Ilustrasi vaksinasi Covid-19. TEMPO/Subekti
Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.


Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

2 hari lalu

Petugas kesehatan meneteskan vaksin polio pada mulut anak balita saat pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio di Kota Madiun, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi itu merupakan putaran kedua yang menyasar  kepada sekitar 18 ribu anak hingga usia delapan tahun di wilayah tersebut untuk memberikan kekebalan pada anak sekaligus upaya menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio menyusul penemuan kasus lumpuh layu di Pamekasan, Sampang Jawa Timur serta Klaten Jawa Tengah beberapa waktu lalu, dilaksanakan pada 19-25 Februari. ANTARA FOTO/Siswowidodo
Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.


Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

3 hari lalu

Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.


IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

7 hari lalu

Ilustrasi anak demam. webmd.com
IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

Hal ini karena saat anak mengalami kenaikan suhu tubuh saat demam sebenarnya sistem imun sedang memerangi virus dan bakteri.


Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

9 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.


Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

10 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.


Yang Dilakukan Tasya Kamila bila Anak Batuk Pilek, Bisa Ditiru

10 hari lalu

Tasya Kamila dan Randi Bachtiar bersama dua anaknya merayakan Lebaran 2023 di Hartford, Connecticut, Amerika Serikat. Foto: Instagram/@tasyakamila
Yang Dilakukan Tasya Kamila bila Anak Batuk Pilek, Bisa Ditiru

Tasya Kamila punya kiat sendiri untuk mengatasi batuk pilek pada anak-anaknya di rumah yang dapat ditiru oleh orang tua lainnya.


Penyebab dan Cara Mencegah Dysphonia atau Suara Serak

10 hari lalu

Banyak cara dilakukan orang untuk meringankan radang tenggorokan, seperti berkumur dengan larutan air garam, atau mengonsumsi permen pelega tenggorokan. Namun, langkah itu hanya melegakkan tenggorokan.
Penyebab dan Cara Mencegah Dysphonia atau Suara Serak

Untuk mengatasi dan mencegah suara serak, penting untuk memahami penyebab yang mendasarinya serta tindakan pencegahan yang efektif.


Mengenal Gejala dan Jenis Dysphonia atau Suara Serak

10 hari lalu

Ilustrasi wanita memegangi atau sakit tenggorokan. shutterstock.com
Mengenal Gejala dan Jenis Dysphonia atau Suara Serak

Dysphonia adalah kondisi di mana suara seseorang terdengar kasar, serak, tegang, atau terengah-engah. Ini bisa memengaruhi kemampuan berbicara jelas.