TEMPO.CO, Jakarta - Kombucha merupakan minuman the frementasi yang dihasilkan dari simbiosis bakteri dan ragi. Kombucha diperkirakan berasal dari Cina.
Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast atau disingkat Scoby adalah “bahan” utama yang berperan dalam yang memulai fermentasi kombucha. Scoby terdiri dari bakteri asam laktat, bakteri asam asetat, dan ragi.
Kombucha memiliki rasa asam, manis, dan punya karakteristik berbuih. Tergantung pada rasa yang ditambahkan, kombucha bisa memiliki lebih banyak aroma bunga, herbal, atau buah. Minuman ini disebut-sebut dapat meningkatkan kekebalan dan tingkat energi, mengurangi rasa lapar, dan meredakan radang usus.
Dikutip dari Times of India, studi baru dari Universitas Georgetown, Universitas Nebraska-Lincoln dan organisasi non profit MedStar Health menemukan bahwa partisipan penelitian yang mengonsumsi 8 ons kombucha selama empat minggu mengalami penurunan kadar gula darah dari 164 menjadi 116 miligram per desiliter.
Dalam studi tersebut, satu kelompok meminum kombucha sementara yang lain meminum minuman plasebo. Tidak ada yang diberi tahu minuman apa yang mereka terima. Penelitian ini memiliki total 12 partisipan.
Baca juga:
Kriteria inklusi meliputi: diagnosis T2D dan kesediaan untuk memeriksa kadar glukosa darah setiap hari, usia 18 tahun atau lebih, memiliki kemampuan membaca, berbicara dan menulis bahasa Inggris, dan akses telepon.
Setelah periode dua bulan untuk "wash out” efek biologis dari minuman tersebut, campuran tersebut ditukar antar kelompok. Mereka meminum ramuan baru selama empat minggu. Para peneliti menemukan bahwa minuman plasebo tampaknya tidak berpengaruh pada kadar gula darah.
Pilihan editor: Serba-serbi Minum Kopi: Ragam Minuman Mirip Kopi tapi Rendah Kafein