Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Diminati Wanita Eropa Sejak Abad ke-20, Kebaya Lahir dengan Unsur Tionghoa yang Kental

image-gnews
Menkeu Sri Mulyani (kanan), Menteri PPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga (kedua kanan), Menaker Ida Fauziyah (tengah), Anggota Wantimpres Putri Kuswisnu Wardani (kedua kiri) dan Wamen Parekraf Angela Tanoesoedibjo tampil dalam acara Istana Berkebaya di depan Istana Merdeka, Jakarta, Minggu 6 Agustus 2023. Peragaan busana kebaya encim dari Betawi yang diinisiasi oleh Pemprov DKI Jakarta tersebut diikuti oleh 401 peserta dari para menteri perempuan di Kabinet Indonesia Maju (KIM), istri menteri yang tergabung dalam anggota OASE KIM, duta besar negara sahabat, hingga masyarakat. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Menkeu Sri Mulyani (kanan), Menteri PPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga (kedua kanan), Menaker Ida Fauziyah (tengah), Anggota Wantimpres Putri Kuswisnu Wardani (kedua kiri) dan Wamen Parekraf Angela Tanoesoedibjo tampil dalam acara Istana Berkebaya di depan Istana Merdeka, Jakarta, Minggu 6 Agustus 2023. Peragaan busana kebaya encim dari Betawi yang diinisiasi oleh Pemprov DKI Jakarta tersebut diikuti oleh 401 peserta dari para menteri perempuan di Kabinet Indonesia Maju (KIM), istri menteri yang tergabung dalam anggota OASE KIM, duta besar negara sahabat, hingga masyarakat. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kebaya dikenal sebagai salah satu busana tradisional yang populer Indonesia. Sejarahnya yang panjang membuat pemerintah mendaftarkan kebaya sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO. Tak hanya digemari perempuan Indonesia, pada awal abad ke-20, banyak perempuan Eropa yang mengenakan kebaya. Hal itu terjadi karena adanya percampuran budaya daerah dengan Eropa atau dikenal dengan kebudayaan Indis yang memicu perempuan Eropa terutama noni Belanda menggemari kebaya. 

Dalam proses kelahirannya, kebaya juga berkaitan erat dengan budaya Tionghoa. Unsur batik dalam busana kebaya merupakan contoh pengaruh Tionghoa dalam pakaian perempuan tersebut. Dilansir dari berbagai sumber, inilah dua pengaruh budaya Tionghoa ke dalam kebaya: 

Kebaya Encim

Kebaya encim, kebaya jenis ini memiliki unsur budaya Tionghoa. Encim adalah sebutan untuk wanita paruh baya keturunan Tionghoa. Kebaya ini terbuat dari kain yang cukup halus dengan sedikit sulaman, payet dan jahitan sebagian dekoratif. Kebaya jenis ini banyak digunakan oleh wanita etnis Tionghoa yang tinggal di Indonesia. 

Dari contoh tersebut, bahwa akulturasi masyarakat Indonesia dengan Tionghoa atau Cina. Proses ini telah berlangsung selama ribuan tahun dan hingga saat ini masyarakat masih dapat menikmati dan melihat hasilnya. 

Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, akulturasi orang Indonesia dengan orang Tionghoa terjadi ketika mereka datang ke Indonesia untuk berdagang. 

Pengaruh budaya Tionghoa pada kebaya terlihat jelas dalam beberapa aspek, mulai dari desain hingga bahan-bahan yang digunakan. 

Mereka tidak hanya menjual atau membeli hasil pertanian tetapi juga menyebarkan budayanya, sehingga proses aklimatisasi dengan budaya lokal Indonesia tidak dapat dihindari. Ini juga terjadi pada gaya berbusana. 

Akulturasi budaya Indonesia dengan Tionghoa telah menciptakan pakaian dengan pola atau desain yang unik. Contohnya Batik Lasem Cina, mudah ditemukan di Lasem, Rembang, Jawa Tengah. 

Busana batik ini memadukan corak busana Tionghoa dengan corak atau corak batik Indonesia. Misalnya motif naga yang dipadukan dengan motif batik Jawa, dll.

Hal ini juga diakui oleh seorang perajin batik bernama Indrawati alias Bu giok. Ia berasal dari keluarga pembatik. Kedua orang tuanya, Gouw Tjin Lian dan Thio Lin Nio, dikenal jago dalam skema warna batik.

Kebaya Lasem

Busana juga merupakan bagian dari produk budaya dan seni suatu masyarakat. Di Nusantara ini, batik merupakan salah satu ciri khas dan kebanggaan bangsa Indonesia yang telah diakui dunia (termasuk wayang) dan PBB sebagai bagian dari warisan dunia.

Batik umumnya dikenal sebagai kain atau pakaian khas Jawa. Meski begitu, saat ini sudah banyak corak dan corak batik dari bagian lain nusantara, baik yang dipengaruhi etnik Jawa pada zaman dahulu maupun asal daerah.

Batik juga mengalami akulturasi dengan budaya lain. Salah satunya adalah budaya bangsa Tionghoa. Batik Tionghoa Lasem merupakan bukti nyata percampuran budaya Jawa dan Tionghoa di Rembang, khususnya di Lasem, Jawa Tengah. 

Dilansir dari binus.ac.id, batik Lasem Tionghoa yang biasa dikenal dengan Batik Lasem Timur memadukan kesadaran artistik masyarakat Jawa dan Tionghoa. Mereka menggabungkan ornamen bergaya Cina dan Jawa untuk menjadi desain Batik Lasem Cina.

Dilansir dari fitinline.com, Batik Lasem Tionghoa merupakan Batik yang desain hiasannya banyak dipengaruhi budaya Tionghoa. Antara lain corak naga, corak swastika (banjil), corak awan (awan atau megamendung), corak taman (tamansari) yang berisi berbagai tumbuhan atau tumbuh-tumbuhan dengan latar belakang berwarna cerah dan merupakan diisi dengan pola robekan watu wadas (batuan). 

Selain itu, tiga corak utama menjadi ciri khas batik laserman, yaitu corak Naga, corak Lok Can (Burung Merah Muda) dan corak Sekar Jagad. Corak budaya Tionghoa juga terlihat pada penggunaan warna primer pada batik Lasem dalam bentuk cahaya, batik laser warna ini sangat terkenal dengan warna merah menyala yang disebut getih pitik (darah ayam). 

Pilihan Editor: Jokowi Ingin Kebaya Kembali Digunakan di Seluruh Acara di Indonesia 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

3 hari lalu

Suasanan Venesia di Italia. Unsplash.com/Andreas M
Pekan ini, Venesia Mulai Menerapkan Biaya Masuk untuk Wisatawan Harian

Kamis ini, yang merupakan hari libur di Italia, pengunjung Venesia diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp87 ribu. Tidak berlaku untuk tamu hotel.


10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

4 hari lalu

Pengunjung mengibarkan bendera Merah Putih di Taman Wisata Alam (TWA) Ijen Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, 4 Juni 2023. TWA Ijen yang telah ditetapkan sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG) itu ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara saat liburan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
10 Geopark di Indonesia yang Masuk Jejaring UNESCO, Geopark Kebumen Menyusul?

Indonesia berpotensi menambah daftar geopark yang masuk jejaring UNESCO


Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

5 hari lalu

Ilustrasi membaca buku. Dok. Zenius
Hari Buku Sedunia Diperingati Setiap 23 April, Apa Saja Hari Penting Tentang Buku dan Literasi?

Ada sejumlah hati penting tentang buku dan literasi. Di tingkat internasional, ada hari buku sedunia setiap 23 April


11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

6 hari lalu

Orang-orang berjalan di Lapangan Naqsh-e Jahan, setelah laporan serangan Israel ke Iran, di Provinsi Isfahan, Iran 19 April 2024. Rasoul Shojaie/IRNA/WANA
11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.


5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

6 hari lalu

Embung Cangkring menjadi salah satu destinasi wisata di Geopark Karangsambung-Karangbolong. Foto: @geoparkkarangsambung
5 Fakta Geopark Kebumen yang Diusulkan Masuk dalam Jejaring UNESCO

Geopark Kebumen diajukan untuk mendapat pengakuan dari UNESCO Global Geopark. Ini 5 keunikannya.


Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

9 hari lalu

Mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta untuk memperingati Hari Warisan Dunia Kamis 18 April 2024. Dok.istimewa
Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.


18 Geopark di Cina dan Eropa Ditetapkan Sebagai UNESCO Global Geopark Baru

16 hari lalu

Geopark Meteora, Yunani. Unsplash.com/Jason Blackeye
18 Geopark di Cina dan Eropa Ditetapkan Sebagai UNESCO Global Geopark Baru

Geopark apa saja yang termasuk dalam 18 geopark yang ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark baru


Penetapan dan Kriteria UNESCO Global Geopark

17 hari lalu

Panorama kawah di Gunung Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu, 4 Juni 2023. TWA Ijen yang telah ditetapkan sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG) itu ramai dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara saat liburan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Penetapan dan Kriteria UNESCO Global Geopark

UNESCO Global Geopark merupakan kawasan geografis yang memiliki signifikansi geologi internasional


Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Unggul di Labuan Bajo dan Pulau Komodo NTT

20 hari lalu

Pink Beach di Flores, NTT. shutterstock.com
Rekomendasi 5 Destinasi Wisata Unggul di Labuan Bajo dan Pulau Komodo NTT

Mengenal destinasi wisata di Labuan Bajo dan Pulau Komodo, NTT. Berikut 5 rekomendasinya, antara lain Pink Beach dan Pulau Padar.


Traveling ke Eropa Tak Melulu Prancis dan Italia, Ada Armenia yang Menarik Dikunjungi

27 hari lalu

Yerevan, Armenia. Unsplash.com/Alexander Popovkin
Traveling ke Eropa Tak Melulu Prancis dan Italia, Ada Armenia yang Menarik Dikunjungi

Beberapa blogger perjalanan yang mengunjungi Armenia mengaku selalu ingin kembali mengunjungi negara tersebut