Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenali Urban Farming, Pertanian Perkotaan yang Tak Sekadar Hobi

image-gnews
Ilustrasi urban farming/berkebun di perkotaan. Shutterstock
Ilustrasi urban farming/berkebun di perkotaan. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Urban farming salah satu gaya hidup masyarakat perkotaan. Aktivitas ini bisa menjadi strategi ketahanan pangan dan hobi yang menyenangkan.

Apa itu urban farming?

Merujuk publikasi Intensify Urban Farming, Grow Crops in the City (2010), urban farming konsep pertanian, perkebunan, atau peternakan memanfaatkan lahan terbatas. Kegiatan ini biasanya dilakukan di wilayah perkotaan. Itu sebabnya, urban farming disebut juga pertanian kota.

Kegiatan menanam urban farming beragam, antara lain hidroponik, vertikal farming, roof garden, aeroponik dan aquaponik. Adapun untuk peternakan biasanya budi daya ikan dalam ember. Kegiatan urban farming tidak membutuhkan lahan yang luas seperti pertanian di pedesaan.

Urban farming berkembang sebagai respons dari banyak masalah yang berkaitan
dengan kehidupan di perkotaan yang tak ada lahan pertanian. Budi daya tanaman sayuran bisa dilakukan di perkotaan menggunakan lahan yang terbatas.

Dikutip dari buku Urban Farming untuk Ketahanan Pangan, berdasarkan skala produksi, urban farming bersifat subsisten dan komersial. Subsisten adalah pertanian swasembada untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan kolektif atau keluarga. Adapun komersial pertanian untuk memenuhi kebutuhan perdagangan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Urban farming dinilai bisa membuka akses terhadap pangan yang murah, berkualitas dan bergizi, terutama untuk masyarakat dengan penghasilan rendah di perkotaan. Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Mukhammad Faisol Amir menjelaskan, urban farming yang ada di Jakarta tanda kesadaran masyarakat perkotaan terhadap isu ketahanan pangan, dikutip dari Antara.

Meski belum melihat kegiatan itu bisa mendorong pertumbuhan ekonomi hijau dalam dampak besar, tapi urban farming tetap memberikan dampak positif. "Itu terutama terkait kesadaran praktik-praktik pertanian berkelanjutan dan mendorong pemanfaatan teknologi dalam intensifikasi di lahan yang minim."

Pilihan Editor: Urban Farming, Alternatif untuk Jaga Ketahanan Pangan

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Harga Beras Bergejolak, Ekonom: Harus Jadi Alarm Perubahan Kebijakan Pangan

1 hari lalu

Pembeli tengah memilih kualitas beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Jumat 1 September 2023. Secara bulanan, inflasi beras pada Agustus 2023 sebesar 1,43 persen merupakan tertinggi sejak Maret 2023. Sebelumnya, pada Februari 2023, harga beras mengalami inflasi sebesar 2,34 persen. Tempo/Tony Hartawan
Harga Beras Bergejolak, Ekonom: Harus Jadi Alarm Perubahan Kebijakan Pangan

Ekonom UPN Veteran Jakarta mengatakan gejolak harga beras mesti menjadi momentum pemerintah untuk merefleksikan kembali kebijakan pangan nasional.


Derita Kekeringan Petani Lumajang, 'Sakramen' dan Persamuhan Itu

2 hari lalu

Lahan pertanian mengalami kekeringan dan tidak ditanami di Desa Boreng, Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang. Foto: David Priyasidharta
Derita Kekeringan Petani Lumajang, 'Sakramen' dan Persamuhan Itu

Para petani menyoal kerusakan irigasi yang menambah persoalan mereka di tengah kekeringan di Lumajang. Bupati Lumajang berjanji segera menyelesaikan.


Akankah Harga Beras Turun setelah Pemerintah Menggelontorkan Bansos? Ini Analisa Pakar

6 hari lalu

Pekerja menyimpan karung beras di gudang Bulog Gedebage, Bandung, Jawa Barat, 14 September 2023. Untuk mengatasi daya beli masyarakat yang melemah akibat gejolak harga beras, pemerintah melalui Bulog menggelontorkan 210 ribu ton beras untuk bantuan pangan berupa bansos beras bagi 21,3 juta KPM. TEMPO/Prima mulia
Akankah Harga Beras Turun setelah Pemerintah Menggelontorkan Bansos? Ini Analisa Pakar

Direktur Utama Perum Bulog alias Buwas optimistis harga beras medium bakal turun usai bantuan sosial atau Bansos beras digelontorkan.


Volodymyr Zelensky Janji Tidak Akan Tinggal Diam Jika Ekspor Gandum Ukraina Ditolak

6 hari lalu

Sebuah tongkang yang membawa gandum Ukraina ditambatkan untuk dibongkar di terminal gandum COMVEX di pelabuhan Constanta, di Constanta, Rumania, 1 Agustus 2022. Foto Inquam/George Calin via REUTERS
Volodymyr Zelensky Janji Tidak Akan Tinggal Diam Jika Ekspor Gandum Ukraina Ditolak

Jika Polandia, Hongaria, Rumania atau Slovakia membuat keputusan yang melanggar hukum Uni Eropa soal gandum, Ukraina akan bersikap


Telkom University Sumbang Insinerator Sampah kepada Warga Desa Tarumajaya

10 hari lalu

Insinerator atau alat pembakaran sampah buatan Telkom University yang dinamakan Telurator. (Dok.Tel-U)
Telkom University Sumbang Insinerator Sampah kepada Warga Desa Tarumajaya

Sumbangan Telkom University merupakan bagian dari komunitas akademisi yang bertanggung jawab terhadap pencapaian 17 tujuan pembangunan berkelanjutan.


21.250 Hektare Lahan Pertanian di Bekasi Kekeringan, Debit Air Irigasi Ditambah

10 hari lalu

Petani menanam padi di area persawahan kering yang dialiri air memakai mesin pompa di kawasan Babelan, Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 5 September 2023. Pelaksana tugas (Plt) Deputi BMKG Urip Haryoko menuturkan puncak kekeringan diprediksi terjadi pada September dan Oktober 2023. TEMPO/Tony Hartawan
21.250 Hektare Lahan Pertanian di Bekasi Kekeringan, Debit Air Irigasi Ditambah

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Bekasi, terdapat sembilan kecamatan dan 40 desa mengalami kekeringan.


Bencana Kekeringan di Bekasi, Pemkab Bangun Penampungan Air Jamin Stok Air untuk Persawahan

12 hari lalu

Warga Kabupaten Bekasi mengantre air bersih yang disalurkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), 1 September 2023. Sepuluh kecamatan dan 32 desa di Kabupaten Bekasi terdampak kekeringan. Foto: Pemkab Bekasi
Bencana Kekeringan di Bekasi, Pemkab Bangun Penampungan Air Jamin Stok Air untuk Persawahan

BPBD Kabupaten Bekasi mencatat lahan pertanian terdampak kekeringan di daerah itu mencapai 21.177 hektare.


Cerita Gregorio Quintao, Mahasiswa Asal Timor Leste yang Raih Gelar Doktor di Universitas Jember

14 hari lalu

Caption Foto:Gregorio Quintao (nomor tiga dari kanan) berfoto bersama Rektor dan Warek I UNEJ, Profesor Slamin. Foto: Humas UNEJ
Cerita Gregorio Quintao, Mahasiswa Asal Timor Leste yang Raih Gelar Doktor di Universitas Jember

Gregorio datang ke Universitas Jember pada 2019 bersama empat kawannya.


Panen Raya Petani di Jawa Barat Meningkat 12,3 Ton Padi per Hektare

14 hari lalu

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta seluruh kepala daerah untuk ikut mengawal panen raya padi yang akan berlangsung pada Maret mendatang.
Panen Raya Petani di Jawa Barat Meningkat 12,3 Ton Padi per Hektare

Panen raya petani di Desa Sukamandi, Subang, Jawa Barat meningkat hingga menghasilkan sebanyak 12,3 ton padi per hektare.


Gubernur Arinal Djunaidi: Lampung Adalah Lumbung Pangan Nasional

16 hari lalu

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi saat wawancara dengan Tempo di kantornya, Kamis, 7 September 2023. Dok. TEMPO
Gubernur Arinal Djunaidi: Lampung Adalah Lumbung Pangan Nasional

Gubernur Arinal Djunaidi mengatakan Pemerintah Provinsi Lampung fokus membangun dari desa dengan basis pertanian.