TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pemimpin pasti akan dihadapkan pada berbagai masalah dan tanggung jawab. Indikator sukses tidaknya bos bergantung pada bagaimana mengelola kerja tim, menangani setiap rintangan, dan seberapa tahan bekerja di bawah tekanan.
Atasan mesti belajar bersinergi dengan karyawan juga memberikan arahan sekaligus contoh. Masalah juga bakal terus timbul silih berganti tidak peduli seberapa terampil orang tersebut memimpin. Berikut tantangan yang biasa dihadapi bos, seperti dilansir dari Allwomenstalk.
Stres
Bertanggung jawab memastikan tim bekerja dengan baik bukan tugas mudah. Tanggung jawab ini dapat menguras energi, baik mental maupun fisik karena pada dasarnya bos yang mengendalikan dan percaya pekerjaan akan berjalan lancar.
Karyawan sulit bekerja sama
Semua tugas akan lebih ringan jika dikerjakan bersama. Memiliki tim yang tangguh dan kompak adalah impian setiap bos. Bila karyawan kurang kooperatif, atasan dapat bernegosiasi dan mencari jalan keluar supaya suasana kerja kondusif. Meski demikian, jangan terlalu larut dengan anak buah yang jalan sendiri. Ingat, ada target yang harus dicapai dan anggota tim lain yang masih bisa diajak bekerja sama juga butuh perhatian dan apresiasi.
Terlalu banyak pekerjaan
Selain memotivasi dan memperhatikan tim, atasan bertanggung jawab menetapkan peran, mengecek perkembangan internal dan eksternal perusahaan, serta berurusan dengan tugas administratif lain. Beban tugas seperti ini memang luar biasa. Tapi, dengan berpikir positif dan berusaha, tak ada yang mustahil.
Masalah waktu
Setiap tugas punya tenggat penyelesaian. Ketika bekerja dalam tim, mungkin urusan mengejar tenggat buat setiap anggota berbeda-beda. Ada yang cepat mengerjakan sejak pertama diberi tugas, ada pula yang menunda-nunda hingga menjelang waktu habis. Sebagai pemimpin, jangan pernah bosan mengingatkan karyawan untuk menyelesaikan tugas tepat waktu. Jika perlu, bertanyalah. Mungkin ada anggota tim yang mengalami kesulitan mengerjakan tugas.
Jaga ketenangan
Pemimpin juga manusia yang bisa frustrasi dan mengalami ledakan emosi. Yang paling sulit ketika menduduki jabatan itu adalah menjaga ketenangan setiap saat. Karyawan perlu tahu atasan memiliki pikiran yang kuat dan karakter yang ambisius. Jadi, temukan teknik relaksasi yang tepat.
Beri contoh
Kalimat, “Lakukan seperti yang saya katakan, bukan yang saya lakukan,” bukan cara tepat ketika memimpin tim sebab karyawan mengharapkan dukungan dan bimbingan. Karena itu, sangat penting memberi contoh yang baik. Memang, memikirkan apa yang baik untuk dikatakan dan dilakukan bisa membuat frustrasi. Tapi itu adalah bagian dari pekerjaan.
Temukan keseimbangan
Pemimpin semestinya membangun hubungan personal dengan anak buah. Terlepas dari jabatan kini, jadikan diri pribadi yang ramah dan bersahaja agar siapa pun tak sungkan jika ingin menyampaikan sesuatu. Andai bisa membedakan hubungan pribadi dengan profesional, baik pekerjaan maupun interaksi, semua orang akan berada di posisi yang sesuai dengan porsi masing-masing.
Pilihan Editor: 4 Tipe Bos yang Selalu Bikin Jengkel Karyawan