Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan Obesitas dan Penyakit Hati Berlemak Saling Berkaitan

image-gnews
Ilustrasi obesitas/pria gendut. Shutterstock.com
Ilustrasi obesitas/pria gendut. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit hati berlemak terkait metabolik (MAFLD) adalah suatu kondisi yang terjadi ketika lemak menumpuk di hati. Ini berpotensi menyebabkan kerusakan hati dan komplikasi kesehatan serius lainnya. Obesitas merupakan salah satu faktor risiko yang signifikan terhadap MAFLD. Memahami hubungan antara keduanya sangat penting dalam mencegah dampak buruknya terhadap kesehatan hati.

Ahli Gastroenterologi, Asha Subba Lakshmi menyebut bahwa banyak penelitian telah membentuk hubungan yang kuat antara obesitas dan MAFLD. Orang yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan berisiko lebih tinggi terkena kondisi hati ini dibandingkan orang yang memiliki berat badan yang sehat. 

“Kelebihan lemak tubuh dapat diangkut ke hati, di mana ia menumpuk dan menyebabkan perlemakan hati. Selain itu, obesitas dapat menyebabkan peradangan kronis, yang selanjutnya berkontribusi pada kerusakan hati dan perkembangan perlemakan hati,” kata Lakshmi seperti dikutip dari Times of India.

“MAFLD ada dalam spektrum, mulai dari kasus ringan dengan gejala minimal hingga bentuk yang lebih parah, seperti steatohepatitis non-alkohol (NASH). Pada tahap awal, perlemakan hati mungkin tidak menimbulkan gejala yang nyata, sehingga sulit untuk didiagnosis tanpa evaluasi medis. Namun, seiring berkembangnya kondisi, individu yang terdampak mungkin mengalami kelelahan, mual, sakit perut, dan tanda-tanda disfungsi hati lainnya,” jelasnya.

Menurut Lakshmi, MAFLD dapat menyebabkan kerusakan hati yang lebih parah dan komplikasi jika tidak segera diobati. NASH merupakan stadium perlemakan hati yang lebih lanjut dapat menyebabkan sirosis hati, gagal hati, bahkan berpotensi membuat penderitanya membutuhkan transplantasi hati. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meskipun tidak ada obat yang khusus, MAFLD dapat dikelola secara efektif. Fokus utama pengobatan melibatkan penurunan berat badan dan penyesuaian gaya hidup.  Mengadopsi gaya diet sehat yang kaya akan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak, sambil mengurangi lemak jenuh dan trans sangat penting. Aktivitas fisik secara teratur, seperti latihan aerobik dan latihan kekuatan, juga dapat berkontribusi pada fungsi hati yang lebih baik.

Bagi individu yang mengalami obesitas atau berisiko MAFLD, diagnosis dini sangat penting, demikian kata Lakshmi. Pemeriksaan kesehatan rutin, tes fungsi hati, dan studi pencitraan dapat membantu mendeteksi perlemakan hati pada tahap awal. Intervensi dini dan penyesuaian gaya hidup sangat penting untuk mencegah perkembangan penyakit hati berlemak terkait metabolik ke kondisi yang lebih parah. 

Pilihan editor: Kenali Gejala Awal Penyakit Hati Berlemak yang Kerap Disepelekan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

4 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas berolahraga. Kevin Frayer/Getty Images
Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.


Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

5 hari lalu

Parto Patrio  di Trans TV, Jakarta, 13 November 2002. [TEMPO/ Rendra].
Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?


10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

11 hari lalu

Ilustrasi makanan manis seperti cupcakes. Unsplash.com/Viktor Forgacs
10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

19 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

19 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

19 hari lalu

Ilustrasi anak obesitas/obesitas dan kesehatan. Shutterstock.com
Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.


Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

29 hari lalu

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.


Kandungan Vitamin D yang Rendah dalam Tubuh Ada Kaitannya dengan Obesitas, Ini Penjelasannya

45 hari lalu

Ilustrasi obesitas. Shutterstock
Kandungan Vitamin D yang Rendah dalam Tubuh Ada Kaitannya dengan Obesitas, Ini Penjelasannya

Studi mengatakan ada prevalensi tinggi kekurangan vitamin D pada orang yang mengalami obesitas mungkin karena pengenceran volumetrik vitamin D.


Cukai Minuman Berpemanis Disebut Bisa Tekan Diabetes dan Obesitas

48 hari lalu

Karyawan melintas di depan lemari pendingin minuman kemasan di salah satu gerai Alfamart di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis 20 Februari 2020. DPR menyetujui usul Menteri Keuangan untuk mengenakan cukai terhadap produk plastik yang meliputi kantong plastik hingga minuman berpemanis dalam kemasan plastik atau kemasan kecil (sachet) siap dikonsumsi. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Cukai Minuman Berpemanis Disebut Bisa Tekan Diabetes dan Obesitas

Epidemiolog Dicky Budiman menyebut bahwa cukai minuman berpemanis dapat menurunkan jumlah penderita diabetes dan obesitas.


11 Tips Cegah Obesitas dan Jaga Berat Badan Ideal

49 hari lalu

Ilustrasi obesitas. Shutterstock
11 Tips Cegah Obesitas dan Jaga Berat Badan Ideal

Obesitas bisa jadi satu cikal bakal berbagai penyakit diabetes, penyakit kardiovaskular, hipertensi dan stroke hingga kanker. Ini tips cegah obesitas.