Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Hal untuk Menimalisir Polusi Udara di Dalam Ruangan

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi WFH. Coway/Freepik.com
Ilustrasi WFH. Coway/Freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Polusi udara di Jakarta beberapa bulan terakhir cukup meresahkan. Hal ini mendorong pemerintah menerapkan sistem work from home (WFH) atau bekerja dari rumah bagi sebagian pegawai negeri sipil. Masyarakat juga diimbau untuk tetap di rumah dan meminimalisir kegiatan di luar ruangan.

Udara dalam ruangan selama ini tampak lebih bersih dibanding udara dari luar. Padahal menurut National Library of Medicine, polusi udara dalam ruangan atau Indoor Air Pollution (IAP), merupakan ancaman serius bagi kesehatan manusia. Bahkan menjadi penyebab jutaan kematian setiap tahunnya.

Kualitas udara di dalam dan di sekitar bangunan yang berkaitan dengan kesehatan dan kenyamanan penghuni dapat ditentukan dari Index Air Quality atau IAQ. Parameter utamanya adalah keberadaan polutan dengan konsentrasi tinggi yang berdampak negatif bagi kesehatan. Meski ada dimana-mana, polusi udara di dalam ruangan dapat diminimalisir.

Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menimalisir polusi udara di dalam ruangan, seperti dikutip dari keterangan pers, Coway, perusahaan pemurni air dan udara no. 1 Korea Selatan.

1. Kenali sumber polusi dari benda-benda sekitar

Bahan bangunan pada umumnya seperti perekat, pernis, cat, penyegel, serta pelapis lantai PVC, parket, linoleum atau pun karpet karet dan kayu berlapis, dapat melepaskan senyawa beracun. Misalnya alkana, senyawa aromatik, asetofenon, stirena, toluena, glikol, texanol, keton, ester, siloksan, dan formaldehida.

Dalam konsentrasi tinggi, paparan senyawa ini menjadi penyebab iritasi mata, hidung, dan tenggorokan, sakit kepala, kehilangan koordinasi dan mual, hingga kerusakan organ tubuh seperti hati, ginjal, dan syaraf. Ruangan juga dapat menjadi tempat ideal berkembangnya jutaan jamur, jamur, serbuk sari, spora, bakteri, virus, dan serangga seperti tungau dan kecoak. Hal ini juga memperburuk konsentrasi polusi.

Selain itu, laptop atau komputer, mesin fotokopi, printer, dan peralatan penunjang WFH lainnya juga mengeluarkan ozon yang buruk bagi pernapasan. Solusinya, cermat memilih bahan bangunan dan perabot rumah, ditambah rutin menjaga kebersihan, menjadi langkah tepat untuk meminimalisir dampak kesehatan
dari sumber polusi dalam ruangan.

2. Perhatikan aktivitas dalam ruangan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kondisi suhu dan kelembapan tertentu juga menjadi parameter utama IAQ. Ketika suhu di ruangan tinggi, beberapa jenis senyawa kimia dapat lebih mudah dilepaskan. Kegiatan memasak, memanaskan makanan, merokok, menyalakan kompor atau perapian yang berhubungan dengan panas berkontribusi terhadap pelepasan particulate matter ke udara dalam ruangan.

Particulate matter, perpaduan partikel padat dan cair yang mengambang di udara. Ini terbukti berbahaya bagi mereka yang memiliki penyakit jantung dan paru-paru, mengakibatkan serangan jantung non-fatal, asma kronis, dan penurunan fungsi paru-paru.

3. Manfaatkan teknologi filtrasi dari air purifier

Mengutip riset dari Expert Market Research, air purifier memiliki banyak manfaar. Dari menyegarkan udara, menghilangkan polutan dan kontaminan udara, memperbaiki kualitas tidur, hingga membantu meningkatkan harapan hidup.

Namun, belum banyak orang yang memahami bahwa efektivitas penggunaan air purifier dipengaruhi banyak faktor. Tidak semua jenis air purifier memiliki jangkauan
ruang yang pas dan dilengkapi sistem filtrasi sesuai standar.

Filter harus dalam keadaan bersih dan diganti secara berkala. Jika syarat ini tidak terpenuhi, kualitas udara dalam ruangan tidak akan berubah  meski terdapat air purifier.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hari Paru Sedunia, Pemerintah DKI Jakarta Perlu Sediakan Lebih Ruang Terbuka Hijau

12 hari lalu

Warga menikmati suasana di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Jakarta, Senin, 16 September 2024. Sejumlah warga mengisi hari libur nasional Maulid Nabi Muhammad dengan mengunjungi taman tersebut untuk menikmati ruang terbuka hijau dan publik kota serta untuk membaca di perpustakaan yang telah disediakan. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Hari Paru Sedunia, Pemerintah DKI Jakarta Perlu Sediakan Lebih Ruang Terbuka Hijau

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu menyediakan lebih banyak ruang terbuka hijau (RTH) guna menjaga kesehatan paru warga.


6 Pelajar SMA di Jakarta Usung Proyek Sosial Dekorasi Lumut untuk Lawan Polusi Udara

14 hari lalu

Tim proyek sosial Bayuwana terdiri dari enam pelajar SMA di Jakarta saat mengajari pembuatan dekorasi lumut hidup di SDN 01 Cipete Selatan. FOTO: ISTIMEWA
6 Pelajar SMA di Jakarta Usung Proyek Sosial Dekorasi Lumut untuk Lawan Polusi Udara

Sekelompok enam pelajar SMA di Jakarta ini berniat selamatkan pelajar SD yang dianggap rawan dari dampak polusi udara.


Polusi Udara Jabodetabek, Pemerintah Didesak Sediakan BBM Standar Euro 4

22 hari lalu

Warga beraktivitas dengan menggunakan masker di kawasan Jalan Jend Sudirman, Jakarta, Selasa 22 Agustus 2023. Terkait buruknya kualitas udara di Jakarta akibat polusi, pemerintah mengeluarkan imbauan untuk kembali wajib menggunakan masker saat di luar rumah. TEMPO/Subekti.
Polusi Udara Jabodetabek, Pemerintah Didesak Sediakan BBM Standar Euro 4

Hasil simulasi penerapan BBM ramah lingkungan yang sesuai teknologi Euro 4 disebut mampu menurunkan polusi udara secara signifikan.


Polusi Udara akan Menjadi Pekerjaan Rumah Besar Pemerintahan Prabowo-Gibran

26 hari lalu

Pedagang menjual foto Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di kawasan Pasar Baru, Jakarta, Senin, 5 Agustus 2024. Ketua Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan Presiden terpilih Prabowo Subianto mempertimbangkan berbagai aspek terkait lokasi pelantikannya pada 20 Oktober 2024 mendatang.  TEMPO/Subekti.
Polusi Udara akan Menjadi Pekerjaan Rumah Besar Pemerintahan Prabowo-Gibran

Pemerintahan Prabowo-Gibran akan dituntut untuk menyelesaikan persoalan polusi udara yang semakin parah.


Bicara Udara: Masalah Polusi Udara Perlu Jadi Prioritas Pemerintahan Baru

28 hari lalu

Suasana Monas yang tertutup polusi di Jakarta, Jumat 21 Juni 2024. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 15.53 WIB, Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) di Jakarta berada pada angka 155 yang menempatkannya sebagai kota besar dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia di bawah Kinshasa, Kongo. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Bicara Udara: Masalah Polusi Udara Perlu Jadi Prioritas Pemerintahan Baru

Bicara Udara mendorong pemerintahan Prabowo menjadikan polusi udara sebagai masalah prioritas nasional yang perlu diatasi.


GreenTeams dan KLHK Pasang 60 Pemantau Kualitas Udara Tambahan di Berbagai Lokasi Rawan Polusi

30 hari lalu

GreenTeams Air Quality Monitoring System (AQMS) Fix Station ISPUTEK EFS-2 (GreenTeams)
GreenTeams dan KLHK Pasang 60 Pemantau Kualitas Udara Tambahan di Berbagai Lokasi Rawan Polusi

Dengan adanya data kualitas udara yang lebih akurat dan terkini, pemerintah dan masyarakat dapat mengambil langkah segera dalam mengatasi polusi.


Luhut Sebut Transisi Energi Bakal Hemat Subsidi Rp 90 Triliun per Tahun Sekaligus Atasi Masalah Polusi

30 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ketika ditemui di Bandara VVIP IKN pada Selasa, 7 Mei 2024. Luhut datang ke IKN hari ini untuk membahas penyelesaian permasalahan lahan di IKN yang belum clear bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. TEMPO/Riri Rahayu
Luhut Sebut Transisi Energi Bakal Hemat Subsidi Rp 90 Triliun per Tahun Sekaligus Atasi Masalah Polusi

Menteri Luhut menyebutkan transisi energi secara bertahap bakal menghemat subsidi sebesar Rp 45 triliun hingga Rp 90 triliun per tahun.


Jakarta Peringkat Kedua Kualitas Udara Terburuk di Dunia Pagi Ini

33 hari lalu

Deretan gedung bertingkat yang tertutup polusi di Jakarta, Jumat 21 Juni 2024. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 15.53 WIB, Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) di Jakarta berada pada angka 155 yang menempatkannya sebagai kota besar dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia di bawah Kinshasa, Kongo. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Jakarta Peringkat Kedua Kualitas Udara Terburuk di Dunia Pagi Ini

Konsentrasi PM2.5 di Jakarta pagi ini 13.6 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.


Cara Dion Wiyoko Promosikan Gaya Hidup Ramah Lingkungan

41 hari lalu

DION WIYOKO
Cara Dion Wiyoko Promosikan Gaya Hidup Ramah Lingkungan

Dion Wiyoko menerapkan gaya hidup ramah lingkungan dalam aktivitas sehari-hari sebagai komitmen mempromosikan keberlanjutan.


Warga Sekitar Tagih Rencana Luhut Tutup PLTU Suralaya, Ini Alasannya

43 hari lalu

Suasana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 9 dan 10 di kawasan Suralaya, Cilegon, Banten, Rabu, 31 Juli 2024. Nantinya, PLTU ini akan menjadi pembangkit listrik pertama di Indonesia yang menggunakan amonia hijau serta hidrogen hijau mendampingi batu bara dalam proses produksinya. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Warga Sekitar Tagih Rencana Luhut Tutup PLTU Suralaya, Ini Alasannya

Warga di Suralaya, Banten, mempertanyakan komitmen penutupan PLTU Suralaya yang masih belum merinci. Proyek berusia 40 tahun itu disebut minim dampak.