TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu mitos yang dipercaya masyarakat adalah saat berkeringat tubuh sedang membakar kalori Padahal, kenyataannya proses berkeringat tidak berkaitan dengan pembakaran kalori yang signifikan.
Dilansir dari Women's Health, ketika suhu tubuh naik akibat aktivitas fisik atau lingkungan yang panas, kelenjar keringat di kulit aktif dan memproduksi cairan yang menguap mengambil panas dari tubuh dan mengurangi suhu tubuh. Ini adalah cara penting bagi tubuh untuk mencegah overheating yang bisa berbahaya.
Kaitan Kalori dan Pembakaran Lemak
Aktivitas fisik yang lebih intens dan berlangsung dalam jangka waktu yang lebih lama memiliki dampak yang jauh lebih besar terhadap pembakaran kalori.
Dikutip dari Healthline, saat kita bergerak dan berolahraga, tubuh memerlukan energi yang dihasilkan dari pembakaran kalori, termasuk lemak, karbohidrat, dan protein. Dengan demikian, penting untuk memahami bahwa pembakaran kalori yang efektif terjadi saat kita terlibat dalam aktivitas fisik.
Sedangkan berkeringat bisa menjadi indikasi bahwa tubuh kita sedang bekerja keras dan suhu tubuh meningkat. Hal ini bukanlah indikasi langsung bahwa kalori sedang "tersedot". Pada akhirnya, saat berkeringat, tubuh lebih fokus pada menjaga suhu tubuh dan bukan pada pembakaran kalori.
Meskipun berkeringat dapat menunjukkan bahwa sedang beraktivitas fisik, faktor utama dalam pembakaran kalori adalah intensitas, jenis aktivitas, dan lamanya waktu yang dihabiskan dalam gerakan aktif.
Karena itu, jika bertujuan untuk membakar kalori dan menjaga berat badan yang sehat, lebih baik fokus pada olahraga teratur dan pola makan seimbang.
Pilihan Editor: Inilah Sederet Makanan Pemicu Keringat Berlebih