Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gejala dan Penyebab Malnutrisi yang Perlu Diketahui

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Rawda Mohammed Ismail, seorang wanita Sudan yang melarikan diri dari konflik di Geneina di wilayah Darfur Sudan, mengipasi anaknya Abdelerrahman Bakr, yang menderita kekurangan gizi, di rumah sakit misi Medecins Sans Frontieres (MSF) di Adre, Chad 24 Juli 2023. REUTERS/Zohra Bensemra
Rawda Mohammed Ismail, seorang wanita Sudan yang melarikan diri dari konflik di Geneina di wilayah Darfur Sudan, mengipasi anaknya Abdelerrahman Bakr, yang menderita kekurangan gizi, di rumah sakit misi Medecins Sans Frontieres (MSF) di Adre, Chad 24 Juli 2023. REUTERS/Zohra Bensemra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Malnutrisi adalah masalah di seluruh dunia yang dapat diakibatkan oleh kondisi lingkungan, ekonomi, dan kesehatan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan lebih dari 460 juta orang dewasa dan 150 juta anak-anak kekurangan gizi.

Malnutrisi bisa dialami oleh siapa saja, tetapi umumnya dialami balita dan lansia. Kondisi ini biasanya selalu dikaitkan dengan kekurangan gizi. Padahal malnutrisi bukan hanya sekedar kekurangan gizi. Kondisi kelebihan gizi pun dapat dikatakan malnutrisi.

Dilansir dari Medical News Today, beberapa tanda dan gejala malnutrisi meliputi:

- Penurunan berat badan

- Kurang nafsu makan atau minat pada makanan atau minuman

- Kelelahan dan lekas marah

- Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi

- Selalu merasa kedinginan

- Depresi

- Kehilangan lemak, massa otot, dan jaringan tubuh

- Risiko lebih tinggi sakit dan membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh

- Waktu penyembuhan luka yang lebih lama

- Gagal jantung

Anak-anak memiliki gejala malnutrisi yang berbeda dari orang dewasa, yaitu:

- Kurangnya pertumbuhan dan berat badan rendah

- Kelelahan dan kekurangan energi

- Lekas marah dan cemas

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

- Perkembangan perilaku dan intelektual yang lambat, mungkin mengakibatkan kesulitan belajar

Dikutip dari Healthline, ada beberapa penyebab yang memicu seseorang mengalami malnutrisi, seperti:

1. Sebuah studi menghubungkan kerawanan pangan di negara berkembang dan negara maju dengan kekurangan gizi.

2. Kondisi yang menyebabkan malabsorpsi, seperti penyakit Crohn, penyakit celiac dan pertumbuhan berlebih bakteri di usus, dapat menyebabkan malnutrisi.

3. Penggunaan alkohol yang berat dapat menyebabkan asupan protein, kalori, dan mikronutrien yang tidak memadai.

4. Depresi dan kondisi kesehatan mental lainnya dapat meningkatkan risiko malnutrisi. Satu studi menemukan bahwa prevalensi malnutrisi adalah 4 persen lebih tinggi pada orang dengan depresi dibandingkan dengan individu yang sehat.

5. Memiliki mobilitas yang buruk dan kurangnya kekuatan otot merupakan faktor risiko terjadinya malnutrisi. Masalah-masalah ini merusak keterampilan persiapan makanan pada seseorang.

Di beberapa negara, malnutrisi yang meluas dan jangka panjang dapat diakibatkan oleh kekurangan makanan. Namun, ada beberapa hal yang yang dapat menimbulkan risiko malnutrisi, yaitu:

- Orang dewasa yang lebih tua, terutama ketika mereka berada di rumah sakit atau dalam perawatan institusional jangka panjang

- Orang-orang yang terisolasi secara sosial misalnya, karena masalah mobilitas, masalah kesehatan, atau faktor lainnya

- Orang-orang dengan pendapatan rendah

- Orang yang pulih dari atau hidup dengan penyakit atau kondisi serius

- Orang yang mengalami kesulitan menyerap nutrisi

- Orang dengan gangguan makan kronis, seperti bulimia nervosa atau anoreksia nervosa.

Pilihan Editor: Jenis-jenis Malnutrisi dan Efeknya untuk Kesehatan

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dokter: Lansia Perlu Hindari Kafein agar Tidak Mengompol

5 hari lalu

Ilustrasi mengompol. Qsota.com
Dokter: Lansia Perlu Hindari Kafein agar Tidak Mengompol

Lansia diminta menghindari minuman berkafein seperti kopi dan teh pada sore dan malam hari agar tidak mengompol selama tidur malam.


Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

6 hari lalu

Ilustrasi minum susu/Danone
Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

Memilih antara susu sapi dan susu kerbau bergantung pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi, dan pertimbangan pola makan.


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

9 hari lalu

PT Blue Bird Tbk menggelar peluncuran Lifecare Taxi di Jalan Selatan, Kamis, 25 April 2024. Taksi yang diluncurkan Bluebird itu ditujukan untuk pengguna penyandang disabilitas dan lansia. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.


Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

11 hari lalu

Suasana Gang 8, Jalan Nusa Indah IV, RT8/RW4 Kelurahan Malaka Jaya, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin, 22 April 2024. Tersedia 32 item pencegah krisis planet di lokasi ini, mulai dari kolam gizi warga, tanaman produktif hingga akuaponik. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

Inisiatif lokal untuk mitigasi krisis pangan lahir di jalan gang di Kelurahan Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur. Berbekal dana operasional RT.


Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

12 hari lalu

Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com
Memahami Tahapan Alzheimer, pada Usia Berapa Biasa Terserang?

Meski biasanya dialami lansia atau usia 65 tahun ke atas, orang yang lebih muda juga bisa kena Alzheimer. Kenali tahapannya agar waspada gejalanya.


Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

15 hari lalu

Kawanan domba di sebuah peternakan dekat Delegate, New South Wales, Australia, 19 November 2023. REUTERS/Peter Hobson
Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.


Dampak Buruk Kesepian di Masa Pensiun dan Cara Mengatasinya

23 hari lalu

Ilustrasi lansia. Mirror.co.uk
Dampak Buruk Kesepian di Masa Pensiun dan Cara Mengatasinya

Banyak warga senior yang merasa kesepian setelah masa pensiun sehingga mempengaruhi kesehatan mental dan fisik. Apa yang perlu dilakukan?


Cegah Penularan Flu Singapura, Hindari Cium dan Pegang Balita Saat Silaturahmi Keluarga

28 hari lalu

Ilustrasi balita bantu orang tua. Foto : Fatherly
Cegah Penularan Flu Singapura, Hindari Cium dan Pegang Balita Saat Silaturahmi Keluarga

Orang dewasa harus menghindari mencium balita ketika berkumpul bersama keluarga di momen Lebaran demi mencegah anak tertular flu singapura.


Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

28 hari lalu

Ilustrasi balita mudik. shutterstock.com
Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

Pakar kesehatan mengingatkan orang tua untuk memperhatikan daya tahan tubuh balita saat mudik mengingat kondisi cuaca yang sedang tak baik.