Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Beda dengan Dewasa, Simak Penanganan Diabetes pada Anak

Reporter

image-gnews
Ilustrasi diabetes (pixabay.com)
Ilustrasi diabetes (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kenali gejala diabetes melitus pada anak sehingga ketika ditemukan kasus bisa ditangani sejak dini. Spesialis anak dari Divisi Endokrinologi RS Cipto Mangunkusumo, Ghaisani Fadiana, menjelaskan secara umum ada tiga gejala diabetes melitus pada anak yang disebut dengan 3P, yaitu poliuri atau sering kencing di malam hari, polidipsi atau sering haus, dan polifagi atau mudah lapar. 

"Biasanya 3P disertai satu hal lagi yang khas, yaitu berat badan tidak naik atau malah turun dan itu cukup banyak ditemukan pada anak-anak dan remaja dengan diabetes,” kata Ghaisani.

Dokter di Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI RSCM ini mengatakan gejala lain yang dialami anak dengan diabetes melitus adalah cepat lelah dan tidak bisa mengikuti aktivitas yang sedang sampai berat. Sebagian kecil anak dengan kelainan diabetes juga akan ada infeksi berulang, seperti infeksi paru dan jamur berulang.

Untuk mengetahui anak terindikasi diabetes melitus, orang tua harus memahami beberapa gejalanya. Selain melalui 3P, rutin cek kadar gula darah juga termasuk deteksi dini untuk mengetahui apakah anak terindikasi diabetes atau tidak. Jika gula darah sewaktu lebih dari 200 mg/dl, ditambah ada gejala 3P, maka sudah bisa dipastikan kemungkinan besar anak mengalami diabetes melitus.

Sayangnya, orang tua sering terlambat membawa anak ke rumah sakit dan datang sudah dalam kondisi berat, seperti sesak napas, dehidrasi, bahkan penurunan kesadaran. Ghaisani mengatakan sebagian besar diabetes melitus pada anak merupakan tipe 1, yakni ada masalah di pankreas sehingga tidak bisa memproduksi cukup insulin untuk tubuh.

Beda dengan dewasa
Berbeda dengan pada orang dewasa yang kebanyakan adalah diabetes tipe 2, dengan pankreas bisa memproduksi insulin namun insulin tersebut tidak bisa mengontrol gula darah dalam tubuh. Akibatnya pasti akan berbeda pada tatalaksana dan terapi pada anak karena sebagian besar diabetes tipe 1 yang badannya tidak bisa menghasilkan insulin harus dilakukan terapi suntik insulin. 

Suntik insulin wajib untuk mencegah komplikasi yang berat dan risiko komplikasi yang lebih kecil jika suntik insulin sesuai anjuran. Anak yang sudah mendapatkan terapi insulin gula darahnya tetap harus diperiksa secara berkala dalam satu hari untuk mengetahui kecukupan dosis insulin dan pengaturan makannya. Idealnya, anak perlu periksa gula darah setiap sebelum makan dan dua jam setelah makan atau paling tidak 3-4 kali sehari dengan tujuan mengetahui apakah makanan yang diberikan sudah cukup memenuhi kadar gula darah dalam tubuhnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Tapi kalau kondisi demam sebaiknya diperiksa lebih sering karena kalau pada kondisi sakit itu akan berisiko terjadi peningkatan atau gula darah yang lebih rendah,” jelas Ghaisani.

Selain suntik insulin, anak dengan diabetes juga perlu dijaga pola makannya, diet seimbang, hindari asupan gula tinggi dan yang mengandung pemanis buatan seperti permen dan soda namun tetap harus memperhatikan asupan karbohidrat karena prinsipnya anak yang mengalami diabetes melitus masih perlu karbohidrat untuk tumbuh dan berkembang.

Dokter di RS Pondok Indah ini mengatakan anak dengan diabetes melitus harus tetap melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang hingga berat. Aktivitas fisik ini direkomendasikan 3-4 kali seminggu.

"Yang jelas anak dengan DM tidak bisa berjalan sendiri, harus butuh support system yang lengkap, keluarga mendukung, guru mendukung, itu sebetulnya harus kita edukasi,” ucap Ghaisani.

Anak dengan diabetes melitus masih bisa mengonsumsi makanan manis namun yang bersifat gula kompleks seperti buah-buahan. Jika didapati gula darah anak rendah, penanganan mandiri yang bisa dilakukan dengan memberikan karbohidrat yang bekerja cepat seperti air gula, teh manis, permen, atau kismis.

Pilihan Editor: Manfaat Berhenti Merokok Bagi Penderita Diabetes

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemerintah dan DPR Sepakat Cukai Minuman Berpemanis Hanya 2,5 Persen, YLKI: Main-main

9 jam lalu

Puluhan massa dari organisasi CISDI bersama dengan Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melakukan aksi demo mendukung diberlakukannya cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) di kawasan Patung Kuda, Monas,  Jakarta, Rabu 18 Oktober 2023. Studi meta analisis pada 2021 dan 2023 mengestimasi setiap konsumsi 250 mililiter MBDK akan meningkatkan risiko obesitas sebesar 12 persen, risiko diabetes tipe 2 sebesar 27 persen, dan risiko hipertensi sebesar 10 persen (Meng et al, 2021; Qin et al, 2021; Li et al, 2023). Mengadaptasi temuan World Bank (2020), penerapan cukai diprediksi meningkatkan harga dan mendorong reformulasi produk industri menjadi rendah gula sehingga menurunkan konsumsi MBDK. Penurunan konsumsi MBDK akan berkontribusi terhadap berkurangnya tingkat obesitas dan penyakit tidak menular seperti diabetes, stroke, hingga penyakit jantung koroner. TEMPO/Subekti.
Pemerintah dan DPR Sepakat Cukai Minuman Berpemanis Hanya 2,5 Persen, YLKI: Main-main

Keputusan Kementerian Keuangan menerima usulan BAKN DPR RI soal tarif cukai minuman berpemanis 2,5 persen, dinilai YLKI hanya main-main.


Mengulas Obat Statin, Efek Sampingnya pada Manusia dan Hewan

2 hari lalu

Ilustrasi minum obat. TEMPO/Subekti
Mengulas Obat Statin, Efek Sampingnya pada Manusia dan Hewan

Golongan statin dikenal sebagai lini pertama dalam menurunkan kadar kolesterol. Bisa diberikan kepada manusia maupun hewan. Apa efek sampingnya?


Akses Makanan dan Minuman Tinggi Kalori Mudah, Tingkatkan Risiko Diabetes

5 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Akses Makanan dan Minuman Tinggi Kalori Mudah, Tingkatkan Risiko Diabetes

Angkat penderita diabetes diprediksi akan terus meningkat seiring dengan perubahan pola makan dan gaya hidup yang kurang sehat.


Ketahui Soal Sindrom Metabolik: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

9 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Ketahui Soal Sindrom Metabolik: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

Sindrom metabolik adalah kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2. Apa sebab dan gejalanya?


Pakar Gizi Bagi Saran Asupan dan Pilihan Gula buat Penderita Diabetes

11 hari lalu

Ilustrasi takaran gula penderita diabetes. shutterstock.com
Pakar Gizi Bagi Saran Asupan dan Pilihan Gula buat Penderita Diabetes

Penderita diabetes melitus diminta memperhatikan pilihan gula yang dikonsumsi untuk menjaga gula darah tidak naik drastis.


Deretan Kemungkinan 5 Penyebab Bau Ketiak

17 hari lalu

Ilustrasi bau badan. shutterstock.com
Deretan Kemungkinan 5 Penyebab Bau Ketiak

Kelenjar keringat di area tubuh yang lembab, misal ketiak, adalah tempat berkembangnya bakteri. Kehadiran bakteri ini yang menyebabkan bau ketiak.


Jus Pare untuk Mengobati Penyakit Apa? Ini Manfaatnya

17 hari lalu

Ilustrasi pare. pixabay.com/VitaminaMov
Jus Pare untuk Mengobati Penyakit Apa? Ini Manfaatnya

Sederet manfaat pare yang dapat diolah menjadi berbagai bentuk masakan. Simak 5 manfaat jus pare.


Makanan dan Minuman yang Dapat Memicu Gula Darah Tinggi

17 hari lalu

Gula darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan. Lalu, berapa kadar gula darah yang normal? Ini informasinya.  Foto: Canva
Makanan dan Minuman yang Dapat Memicu Gula Darah Tinggi

Penting untuk menerapkan pola hidup sehat dan membatasi konsumsi makanan yang dapat memicu diabetes.


Batasi Gula dan Garam pada MPASI Anak, KemenPPPA Ingatkan Bahaya Gula

19 hari lalu

 Ilustrasi bayi makan MPASI (pixabay.com)
Batasi Gula dan Garam pada MPASI Anak, KemenPPPA Ingatkan Bahaya Gula

KemenPPPA mengingatkan sebaiknya anak hingga usia 2 tahun tidak diberikan gula dan garam dalam MPASI., apalagi kian banyak kasus anak cuci darah.


Apakah Prediabetes Bisa Disembuhkan?

19 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Apakah Prediabetes Bisa Disembuhkan?

Prediabetes adalah sinyal awal bahwa tubuh Anda mengalami peningkatan kadar insulin.