TEMPO.CO, Jakarta - Sejak dulu, obesitas termasuk faktor risiko berbagai penyakit. Kini, sebuah penelitian baru yang diterbitkan di Jurnal Asosiasi Jantung Amerika juga menyebutkan kaitan obesitas dan kematian akibat penyakit jantung.
Selama 20 tahun terakhir, angka kasus penyakit jantung terkait obesitas naik tiga kali lipat di Amerika Serikat. Kematian terbanyak dialami wanita kulit hitam, diikuti keturunan Indian, dan keturunan penduduk asli Alaska.
"Jumlah orang obesitas naik drastis di berbagai negara dunia," kata Zahra Raisi-Estabragh, dosen di William Harvey Research Institute in London lewat rilis pers yang dikeluarkan Asosiasi Jantung Amerika.
"Penelitian kami menunjukkan hal ini jadi beban bagi orang obesitas dan diterjemahkan naiknya kematian akibat penyakit jantung. Naiknya kasus obesitas mempengaruhi sebagian populasi, terutama wanita kulit hitam," tambahnya.
Para peneliti mencatat dari 281.135 kematian akibat penyakit jantung, obesitas menjadi faktor yang paling menjadi perhatian di Amerika Serikat. Mereka juga mempertimbangkan gender, ras, dan tempat tinggal (urban vs rural). Kematian karena penyakit jantung naik dari 2,2 menjadi 6,6 per 100.000 orang antara 1999 dan 2020.
Pakar ungkap penyebab
Wanita kulit hitam tercatat memiliki angka tertinggi kematian karena penyakit jantung terkait obesitas. Untuk ras lain, laki-laki lebih banyak kasusnya dibanding perempuan.
Banyak alasan kenaikan risiko kematian akibat penyakit jantung terkait obesitas menurut Dr. Marc Siegel, pengajar kedokteran di NYU Langone Medical Center. Salah satu pemicunya penumpukan zat-zat peradangan di lemak yang meningkatkan risiko pembentukan plak di pembuluh darah yang bisa memicu serangan jantung.
"Obesitas juga terkait gaya hidup sedentari, pola makan buruk yang bisa menyebabkan kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi, semuanya terkait langsung dengan risiko kematian akibat penyakit jantung," ujar Seagel, yang tak terlibat penelitian, kepada Fox News.
Obesitas juga meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Pilihan Editor: Ragam Aktivitas yang Tak Boleh Dilakukan setelah Operasi Jantung