TEMPO.CO, Jakarta - Hipertirod merupakan gangguan kesehatan karena kelenjar tiroid memproduksi hormonnya secara berlebih. Hormonnya yang berfungsi sebagai pengendali metabolisme, mengatur suhu tubuh, mengolah nutrisi makanan menjadi energi, dan mengendalikan denyut jantung.
Dilansir dari berbagai sumber termasuk laman siloamhospitals.com, jika kadarnya berlebih, proses metabolisme ini akan bekerja terlalu cepat dan menyebabkan berat badan rendah sebab kerja jantung yang semakin cepat.
Penderita yang tidak ditangani dengan tepat akan berisiko pada komplikasi akut, pengeroposan tulang, aritmia, hingga gagal jantung. Beberapa penyebab terjadi hipertiroid ini, seperti:
1. Graves Disease
Ini merupakan penyakit autoimun yang sistem imun menyerang kelenjar tiroid di dalam tubuh. Penyakit ini menjadi penyebab paling umum dari hipertiroid.
2. Tiroiditis
Kondisi ini merypakan peradangan yang terjadi pada kelenjar tiroid. Yang akan menyebabkan kebocoran kelenjarnya hingga masuk ke aliran darah dan memicu gejalanya.
3. Nodul Tiroid
Merupakan kondisi medis seperti benjolan padat yang bisa berisi cairan. Kondisi ini akan mengganggu proses produksi hormon.
Dilansir melalui kemkes.go.id, hipertiroid ini cenderung adanya faktor keturunan dalam keluarga atau pada perempuan muda. Graves yang menjadi tipe utamanya, menyebabkan kelenjar membesar dan mengeluarkan hormon yang terlalu banyak. Tipe lainnya bisa ditandai dengan benjolan yang muncul dan meningkatkan sekresi hormon tiroid ini di dalam darah.
Dilansir melalui webmd.com, tanda-tanda umumnya, seperti:
- Gugup, cemas, atau mudah tersinggung
- Perubahan suasana hati
- Kelelahan atau kelemahan
- Sensitif pada panas
- Tiroid bengkak
- Berat badan berkurang tiba-tiba
- Detak jantung yang tidak merata atau cepat
- Lebih banyak buang air besar
- Tangan dan jari gemetar
- Masalah tidur
- Kulit menipis
- Rambut halus dan rapuh
- Perubahan pada siklus menstruasi
Pilihan Editor: Hipertiroid Seperti Apa Gejala dan Penyebabnya?
