TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa kondisi dapat menyebabkan kekhawatiran selama kehamilan, salah satunya adalah hamil anggur. Kondisi ini juga dikenal sebagai mola hidatidosa. Kondisi ini tergolong langka namun perlu penanganan serius.
Apa itu Kehamilan Anggur?
Menurut Mayo Clinic, kehamilan anggur adalah jenis kehamilan yang tidak normal di mana jaringan plasenta tumbuh secara abnormal dan menjadi kumpulan gelembung mirip anggur yang tidak dapat berkembang menjadi janin yang sehat. Ini adalah kondisi yang langka, tetapi dapat berdampak serius pada kesehatan ibu.
Ciri-ciri
Salah satu tanda utama kehamilan anggur adalah perdarahan vagina yang tidak normal. Ini dapat terjadi pada tahap awal kehamilan dan seringkali menjadi tanda pertama.
Melansir laman Clevelandclinic.org Wanita yang mengalami kehamilan anggur mungkin merasa nyeri atau kram di perut bagian bawah. Meskipun rahim tumbuh selama kehamilan normal, pada kehamilan anggur, pertumbuhan rahim sering tidak sesuai dengan usia kehamilan yang sebenarnya.
Kadar hormon human chorionic gonadotropin (HCG) dalam darah yang sangat tinggi dapat menjadi indikasi kehamilan anggur.
Diagnosa dini dan perawatan segera dapat mencegah komplikasi yang lebih serius.
Perawatan
Perawatan kehamilan anggur biasanya melibatkan prosedur pengosongan rahim di mana jaringan yang abnormal dibuang. Setelah perawatan, tindak lanjut medis diperlukan untuk memastikan bahwa kondisi ini tidak berulang.
Kehamilan anggur adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian medis segera. Dengan diagnosis dan perawatan yang tepat, banyak wanita yang mengalami hamil anggur dapat pulih dengan baik.
Pilihan editor: Kiat Merencanakan Kehamilan Setelah Hamil Anggur